Profil Informan 4 GAMBARAN UMUM INFORMAN

Setelah orangtuanya berpisah RP tumbuh menjadi anak yang cenderung pendiam dan tertutup. RP juga mengalami gangguan kesehatan. RP didiagnosa menderita gejala panic attacks oleh seorang psikiater. Ia sering merasa pusing, lemas, berkeringat lebih dan lain sebagainya. Bahkan RP sempat tidak bisa jalan beberapa bulan karena gejala panic attacks tersebut. RP merupakan sosok yang berprestasi. Ia sering menjuarai berbagai lomba keterampilan siswa untuk mewakili sekolahnya, bahkan ia sering keluar menjadi juara. Ia sangat mahir dalam berbahasa Inggris, untuk itu ia sering diikut sertkan oleh pihak sekolah dalam perlombaan-perlombaan pidato dalam bahasa Inggris. Semasa sekolah, RP adalah siswa yang pandai, pendiam dan tidak pernah melanggar peraturan di sekolahnya. Saat ini RP melanjutkan pendidikannya di sebuah perguruan tinggi di daerah Depok, Jawa Barat dan sedang mempersiapkan untuk ujian akhir kelulusannya.

E. Assesmen Biopsikososial dan Spiritual

1 Assesmen Biopsikososial dan Spiritual “IA” “IA” adalah seorang anak dengan jenis kelamin laki-laki dan berusia 2,5 tahun. “IA” memiliki postur tubuh yang kecil dengan berat badan ± 10kg dan tinggi badan ± 68cm. Memiliki mata yang besar dengan bola mata berwarna hitam pekat. “IA” memiliki dua lesung pipi yang membuat dirinya terlihat semakin manis. “IA” termasuk anak yang banyak berbicara. Tanpa rasa takut dengan orang yang baru dikenalnya, hampir semua orang yang berada di dekatnya selalu diajak bicara. “IA” termasuk anak yang aktif, terlihat ketika peneliti sedang melakukan sesi wawancara dengan ibu “U”, “IA” terlihat berlari-larian dari pintu depan melewati pintu samping sambil tertawa- tawa dan sesekali mengatakan “aku robot”. “IA” yang masih bersia 2,5 tahun ternyata mengidap penyakit asma yang didapatkan dari garis keturunan ayahnya. Selain itu belakangan ini “IA” juga menderita infeksi saluran kencing. Beberapa kali “IA” mengeluhkan rasa sakit ketika buang air kecil dan bengkak disekitar area kelaminnya. “IA” bersama ibu “U” memeriksakan kondisi kesehatannya ke klinik hingga kerumah sakit. Dan dokter di sebuah rumah sakit memberikan masuka untuk melakukan khitan terhadap “IA”. Akhirnya ibu “U” memutuskan untuk mengkhitan “IA” disebuah rumah khitana di Jakarta 2 bulan lalu. Hal tersebut dilakukan demi kesehatan “IA”. “IA” merupakan anak yang ceria, dan tidak pemalu ketika bertemu dengan orang yang baru dikenalnya. Hanya saja menurut penuturan ibu “U”, “IA” kerap kali merasakan rindu dengan papanya. Namun ras rindu tersebut tidak mempengaruhi “IA”. “IA” tetap anak yang ceria. “IA” lahir dan besar di daerah perkotaan, tepatnya di Jakarta. “IA” merupakan anak dari perkawinan campuran. Mamanya berasal dari suku Jawa, dan papanya berasal dari Skotlandia. Setelah kedua orang tuanya berpisah “IA” tinggal bersama dengan mamanya di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Tempat tinggal yang tidak berjauhan dengan tempat tinggal papanya. Setelah berpisah dari mantan suaminya, ibu “U” yang menjadi tulang punggung keluarga. Sebelumnya, ibu “U” dan suami mendapatkan u ang untuk biaya hidup dari orang tua “J” yaitu mertua dari ibu “U”. “J” yang usianya lebih muda dari ibu “U” masih berstatus sebagai mahasiswa di sebuah universitas di Jakarta. Untuk keperluan seperti makan, susu, dan sebagainya ditanggung oleh keluarga “J”. Ternyata ibu “U” juga merupakan korban dari perceraian orang tuanya. Kedua orang tuana berpisah ketika ia masih berusia 9 tahun. Perceraian kedua orang tuanya ditengarai oleh adanya pihak ketiga. Setelah perceraian ibu “U” tinggal bersama ibunya di daerah Ciganjur dan ayahnya tinggal di daerah Cipete. Hal tersebut membuat ibu “U” sangatlah dekat dengan mamanya. Ketika ia sedang bertengkar dengan “J”, ia selalu berceritan, meminta pendapat dan masukan dari ibunya. Saat ini kedua orang tuanya memutuskan untuk menikah dengan pasangannya masing-masing. Ibu “U” tidak pernah menyangka bahwa apa yang dirasakannya di waktu kecil ternyata harus dirasakan juga oleh “IA”. “IA” harus menjadi korban dari perpisahan kedua orang tuanya. Agama yang dianut “IA” adalah agama Islam. Meskipun ayahnya berasal dari Skotlandia, namun keluarganya memutuskan untuk menjadi mualaf. Saat ini “IA” yang berusia 2,5 tahun sedang