semakin baik penilaian yang diberikan khalayak pendengar terhadap program siaran maka program tersebut cukup dikatakan berhasil penyajiannya.
2.1.8 Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa pada dasarnya memberikan penejelasan dimana terdapat efek tertentu akibat dari pesan yang disampaikan oleh media kepada
komunikannya. Efek bukan hanya sekedar reaksi penerima terhadap pesan yang dilontarkan oleh komunikator, melainkan merupakan panduan sejumlah kekuatan
yang bekerja dalam masyarakat. Bentuk konkrit dari efek dalam komunikasi massa adalah terjadinya perubahan kognitif atau afektif atau perilaku khalayak
akibat pesan yang diterimanya. Efek dari pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui media massa
timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Menurut Rakhmat 2005
efek dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yakni: 1.
Efek Kognitif Komunikasi Massa Efek kognitif komunikasi massa dimulai dengan menelaah pada
pembentukan dan perubahan citra hingga akhirnya terlihat pada efek prososial kognitif media massa, yakni bagaimana media massa membantu
khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif.
a. Pembentukan dan Perubahan Citra:
Citra terbentuk berdasarkan informasi yang diterima. Media massa bekerja untuk menyampaikan informasi. Bagi khalayak, informasi itu dapat
membentuk, mempertahankan, atau mendefinisikan citra. Realitas yang ditampilkan media adalah realitas yang sudah diseleksi – realitas tangan –
kedua second hand reality, akhirnya seseorang membentuk citra tentang lingkungan sosial berdasarkan realitas kedua yang ditampilkan media massa.
b. Efek Prososial Kognitif
Informasi yang disampaikan oleh media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Informasi yang diterima masyarakat dari media
massa menyebabkan mereka memperoleh kognitif yang mendalam tentang bidang yang diminatinya efek prososial kognitif
2. Efek Afektif Komunikasi Massa
Efek afektif berkaitan dengan perasaan, yang biasanya ditunjukkan dengan pembentukan ataupun perubahan afektif. Afektif bersumber pada organisasi
kognitif – pada informasi dan kognitif yang dimiliki. Afektif pada seseorang atau sesuatu bergantung pada citra yang dimiliki tentang orang atau suatu
objek. Media massa tidak mengubah afektif secara langsung. Media massa mengubah dulu citra, dan citra mendasari afektif.
3. Efek Behavioral Komunikasi Massa
Efek behavioral berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan akan dilakukan
seseorang bila dirinya sendiri mendorong tindakan itu. Dorongan itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal.
Dengan kata lain efek behavioral timbul setelah munculnya efek kognitif dan efek afektif.
Akibat dari efek komunikasi massa adalah terjadinya perubahan pada diri khalayak komunikasi massa yaitu perubahan kognitif, afektif, dan behavioral.
Respons kognitif merupakan penguasaan individu mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan informasi yang disampaikan. Sementara respon afektif
adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang berhubungan dengan informasi yang disampaikan kepada khalayak. Berdasarkan penelitian Mardianah
2010 kognitif dan afektif pendengar terbentuk setelah mereka telah terdedah oleh media massa.
2.2 Kerangka Pemikiran