BAB VI PENGARUH PROGRAM SIARAN RADIO PERTANIAN CIAWI
BAGI PENDENGARNYA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
6.1 Tingkat Kognitif Responden Tentang Materi Siaran
Tingkat kognitif responden merupakan tingkat pemahaman responden yang diperoleh melalui program siaran radio RPC sesudah mendengarkan materi
siaran. Tingkat kognitif responden yang diperoleh ini dilihat dari perubahan kognitif setelah mendengarkan materi siaran dengan kognitif sebelum
mendengarkan materi siaran melalui program siaran radio RPC. Terdapat empat belas pertanyaan yang diberikan kepada responden berkaitan dengan materi
siaran, yakni informasi tentang bidang pertanian mengenai Varietas Unggul Baru VUB padi. Materi ini merupakan materi yang diberikan oleh pihak Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi bekerjasama dengan pihak RPC yang disajikan pada program siaran Karedok, mendatangkan satu orang narasumber yang ditemani
oleh satu orang penyiar sebagai moderator. Setiap pertanyaan memiliki nilai satu sehingga total nilai maksimum yang
dapat diperoleh yakni empat belas dan nilai minimum nol. Hasil test menunjukkan saat pre-test bahwa total nilai maksimum yang diperoleh responden adalah dua
belas dan nilai minimum yang diperoleh adalah tiga. Sementara hasil yang ditunjukkan pada saat post-test yakni total nilai maksimum adalah empat belas
dan total nilai minimum sepuluh. Nilai rataan yang diperoleh responden saat pre- test
yaitu sebesar 8,6, sedangkan nilai rataan yang diperoleh responden saat post- test
yaitu sebesar 12,7. Dilihat dari nilai rataan yang diperoleh melalui pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terjadi perubahan tingkat kognitif pada
responden sebelum mendengarkan siaran radio dengan setelah responden mendengarkan siaran radio. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan kognitif pada responden setelah mendengarkan materi siaran melalui siaran radio RPC sebesar 26,7 persen atau meningkat 4,1 point. lihat Gambar 4
Gambar 4. Perubahan Rataan Nilai Pre-test dan Post-test
Tabel 54 menyajikan sebaran data perubahan tingkat kognitif responden mengenai materi siaran yang didengarkan melalui siaran radio RPC. Perubahan
nilai terbesar yang bisa diperoleh adalah 14 dan nilai terkecil adalah 0. Responden dikatakan mengalami perubahan nilai yang tinggi apabila nilai yang diperoleh 8,
5-7 tergolong sedang, dan 4 tergolong rendah.
Tabel 54. Jumlah dan Persentase Perubahan Nilai Pre-test dan Post-test Responden terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi Tahun 2011
Tingkat Kognitif
Pre-Test Post-Test
Jumlah orang Persentase
Jumlah orang Persentase
Rendah 4 13,3 6 20,0 Sedang
23 76,7 13 43,3 Tinggi 3 10,0 11 36,7
Berdasarkan Tabel 54 setelah responden mendengarkan materi siaran melalui siaran radio RPC terjadi perubahan tingkat kognitif responden. Salah satu
responden menyatakan bahwa materi siaran yang disajikan mengenai varietas unggul baru padi memberikan informasi baru bagi dirinya. Responden kini
menjadi lebih tahu mengenai varietas unggul baru padi termasuk manfaat dan
keunggulannya, dan ia menjadi tahu bahwa pemerintah telah meluncurkan suatu varietas baru untuk membantu para pelaku usahatani dalam meningkatkan
produktivitas usahatani. Selama ini ia hanya tahu varietas lama yang digunakannya pada usahatani yang dijalankan yakni varietas padi bernama
Ciherang. Namun setelah RPC melalui program siaran Karedok menyiarkan materi siaran mengenai varietas unggul baru padi, khususnya responden yang
bekerja di bidang pertanian menjadi tahu adanya varietas unggul baru padi yang diluncurkan pemerintah beserta keunggulannya.
Tabel 55. Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Aspek yang
Diukur Kel. Eksperimen
Kelompok Kontrol
Pre-Test Post-Test Perubahan
nilai Pre-Test Post-Test
Perubahan nilai
Kognitif 8,6 12,7 4,1
6,1 5,3 -0,8
Tabel 55 menunjukkan perbandingan nilai pre-test dan post-test antara kelompok eksperimen kelompok pendengar dengan kelompok kontrol
kelompok bukan pendengar. Digunakannya kelompok kontrol tersebut sebagai pembanding dalam melihat tingkat kognitif. Pada kelompok pendengar kelompok
eksperimen terjadi peningkatan kognitif, yang semula pada pre-test mendapat skor nilai rata-rata 8,6 setelah mendengarkan siaran radio nilai rata-rata post-test
yang diperoleh 12,7. Sementara pada kelompok bukan pendengar kelompok kontrol terjadi penurunan kognitif, yang semula nilai rata-rata pre-test yang
diperoleh sebesar 6,1 namun nilai rata-rata post-test yang diperoleh sebesar 5,3. Berdasarkan skor nilai pre-test dan post-test pada kelompok pendengar
yang dianalisis dengan menggunakan metode One-Sample T metode t hitung dilakukan uji beda dengan diperoleh nilai t hitung 7,96 dan nilai signifikansi 0,000
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, atau dengan kata lain nilai pre- test
dan post-test pada responden kelompok pendengar keduanya berbeda nyata. Sementara pada kelompok bukan pendengar kelompok kontrol nilai t hitung
sebesar -1,44 dan nilai signifikansi 0,182 0,05 yang berarti Ho diterima, atau dengan kata lain tidak berbeda nyata. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
program siaran radio yang diperdengarkan kepada responden kelompok pendengar memberikan pengaruh berupa peningkatan kognitif bagi mereka
tentang varietas unggul baru padi. Hal ini mengindikasikan bahwa program siaran RPC melalui siaran radio mampu meningkatkan kognitif responden dengan baik.
Mengingat sifatnya yang hanya mengandalkan indera pendengaran, program yang disampaikan melalui media radio cukup berhasil dalam menyampaikan informasi.
6.2 Tingkat Afektif Responden Mengenai Materi Siaran