Kerangka Pemikiran PENDEKATAN TEORITIS

massa menyebabkan mereka memperoleh kognitif yang mendalam tentang bidang yang diminatinya efek prososial kognitif 2. Efek Afektif Komunikasi Massa Efek afektif berkaitan dengan perasaan, yang biasanya ditunjukkan dengan pembentukan ataupun perubahan afektif. Afektif bersumber pada organisasi kognitif – pada informasi dan kognitif yang dimiliki. Afektif pada seseorang atau sesuatu bergantung pada citra yang dimiliki tentang orang atau suatu objek. Media massa tidak mengubah afektif secara langsung. Media massa mengubah dulu citra, dan citra mendasari afektif. 3. Efek Behavioral Komunikasi Massa Efek behavioral berkaitan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu tindakan atau kegiatan. Tindakan akan dilakukan seseorang bila dirinya sendiri mendorong tindakan itu. Dorongan itu mungkin timbul dari perasaan puas, senang, atau dipenuhinya citra diri yang ideal. Dengan kata lain efek behavioral timbul setelah munculnya efek kognitif dan efek afektif. Akibat dari efek komunikasi massa adalah terjadinya perubahan pada diri khalayak komunikasi massa yaitu perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Respons kognitif merupakan penguasaan individu mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan informasi yang disampaikan. Sementara respon afektif adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang berhubungan dengan informasi yang disampaikan kepada khalayak. Berdasarkan penelitian Mardianah 2010 kognitif dan afektif pendengar terbentuk setelah mereka telah terdedah oleh media massa.

2.2 Kerangka Pemikiran

Radio yang merupakan salah satu media massa dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat luas diharapkan dapat menyajikan suatu program siaran untuk pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat yang berada di pedesaan. Sebagai salah satu media komunikasi massa sudah tentu radio memiliki khalayak pendengar yang mendengarkan siaran yang disajikannya. Merujuk pada McQuail 2005 khalayak pendengar dari radio terdiri dari berbagai macam karakteristik meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, dan kepemilikan media massa. Berdasarkan karakteristik khalayak pendengar tersebut akan dilihat seberapa besar hubungannya dengan keterdedahan pendengar pada siaran radio. Selain itu akan dlihat juga seberapa besar hubungannya dengan penilaian khalayak pendengar terhadap program siaran yang disajikan, yang pada akhirnya akan terlihat hubungannya terhadap tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar. Program siaran yang menarik akan digunakan oleh pihak stasiun radio untuk menjaring khalayak pendengar. Keterdedahan pendengar pada siaran radio perlu diperhatikan dalam upaya untuk menjaring pendengar oleh pihak stasiun radio. Merujuk Rosengren 1974 dalam Morissan 2005 tentang terpaan media, keterdedahan pendengar pada siaran radio dapat dilihat dari frekuensi mendengarkan dan lama mendengarkan. Semakin sering dan lama pendengar mendengarkan siaran radio akan terlihat pengaruhnya bagi pendengar terhadap program siaran yang disajikan. Penilaian khalayak pendengar terhadap suatu program siaran juga perlu diperhatikan oleh pihak stasiun radio untuk melihat respon pendengar terhadap program siaran yang disajikan. Mengacu pada hasil penelitian Kermite 1997 dan Oktaviana 2010, penilaian pendengar terhadap program siaran dapat dilihat pada aspek materiisi siaran, bentuk penyajiancara penyajian siaran, penyiar yang menyajikan siaran, durasi siaran yang digunakan, serta kesesuaian waktu siaran. Semakin baik penilaian khalayak pendengar terhadap program siaran yang disajikan akan terlihat juga pengaruhnya terhadap tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar. Program siaran radio yang disajikan secara menarik oleh pihak stasiun radio diduga mempengaruhi tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar. Merujuk pada Mardianah 2010, tingkat kognitif dan afektif khalayak pendengar radio diperkirakan terbentuk setelah mereka mendengarkan materi siaran yang disajikan. Penjelasan di atas bergambar dalam kerangka berpikir berikut Gambar 1. Keterangan = berhubungan Gambar 1. Kerangka Berpikir 2.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berfikir dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Karakteristik khalayak pendengar yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, jens pekerjaan, dan kepemilikan media massa berhubungan signifikan dengan keterdedahannya pada siaran radio. 2. Karakteristik khalayak pendengar yang terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan kepemilikan media massa Karakteristik Khalayak Pendengar: 1. Umur 2. Jenis kelamin 3. Pendidikan 4. Jenis pekerjaan 5. Kepemilikan media massa Pengaruh Program Siaran Radio: 1. Tingkat Kognitif, dan 2. Tingkat Afektif Keterdedahan pada Siaran Radio: 1. Frekuensi mendengarkan 2. Lama mendengarkan Penilaian terhadap Program Siaran: 1. MateriIsi Siaran 2. Bentuk Penyajian Cara Penyajian 3. Penyiar 4. Durasi siaran 5. Waktu siaran berhubungan signifikan dengan penilaiannya terhadap program siaran radio. 3. Keterdedahan pendengar pada siaran radio yang terdiri dari frekuensi mendengarkan dan lama mendengarkan berhubungan signifikan dengan penilaiannya terhadap program siaran. 4. Keterdedahan pendengar pada siaran radio berhubungan signifikan dengan tingkat kognitif dan afektif pendengar 5. Penilaian pendengar terhadap program siaran berhubungan signifikan dengan tingkat kognitif dan afektif pendengar 6. Terdapat perbedaan nyata antara nilai pre-test dan post-test tingkat kognitif dan afektif pendengar

2.4 Definisi Operasional