Keterdedahan pada Siaran Radio Penilaian terhadap Program Siaran Radio

masyarakat yang bersifat homogen, yakni memiliki karakteristik yang hampir sama masyarakatnya. Sifat homogen ini terlihat dari jenis pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat Desa Cileungsi. Sebagian besar masyarakat bekerja di bidang pertanian, yakni berkisar 60 persen dari seluruh masyarakat Desa Cileungsi. Meskipun demikian, tidak dipungkiri juga banyak warga yang bekerja di bidang non-pertanian. Hal ini terlihat pada Tabel 6 bahwa responden yang bermata pencaharian di bidang pertanian memiliki persentasi sebesar 50,0 persen dan responden yang bermata pencaharian di bidang non-pertanian juga memiliki persentase sebesar 50,0 persen. Sementara itu kepemilikan media massa merupakan jenis media massa yang dimiliki oleh responden dalam memperoleh suatu informasi selain dari radio. Berdasarkan Tabel 7 sebesar 83,3 persen responden memiliki televisi, 6,7 persen memiliki koran, dan 10,0 persen memiliki televisi dan koran.

5.2 Keterdedahan pada Siaran Radio

Keterdedahan responden pada siaran radio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terdiri dari frekuensi mendengarkan dan lama mendengarkan siaran radio. Frekuensi mendengarkan adalah tingkat keseringan responden dalam mendengarkan program siaran radio RPC dalam satu minggu terakhir. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keterdedahan pada Siaran Radio di Desa Cileungsi Tahun 2011 Keterdedahan pada Siaran Radio Jumlah orang Persentase Frekuensi Mendengarkan 1 - 2 kaliminggu 8 26,7 3 - 4 kaliminggu 18 60,0 Setiap hari 4 13,3 Lama Mendengarkan 1 - 2 jam hari 21 70,0 3 – 4 jamhari 6 20,0 4 jamhari 3 10,0 Berdasarkan Tabel 13 sebagian besar responden mendengarkan RPC berkisar antara tiga sampai empat kali per minggu dan termasuk dalam kategori sedang, yakni sebanyak 60,0 persen. Sementara 26,7 persen responden mendengarkan RPC berkisar antara satu sampai dua kali per minggu dan termasuk dalam kategori rendah, dan 13,3 persen responden mengaku setiap hari mendengarkan RPC dan termasuk dalam kategori tinggi. Terkait mendengarkan siaran radio sebagian besar responden mengaku bahwa mereka tidak hanya mendengarkan siaran RPC saja, tetapi juga mendengarkan siaran dari radio lain seperti Megaswara FM, Elshinta FM, dan Fajri FM. Meskipun diakui mereka bahwa siaran RPC merupakan siaran favorit. Lama responden mendengarkan siaran radio sebagian besar berkisar antara satu sampai dua jam per hari, yakni sebesar 70,0 persen. Lama mendengarkan siaran radio oleh responden sebagaimana yang ditampilkan dalam Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar waktu yang diluangkan oleh responden adalah untuk bekerja maupun melakukan aktivitas yang lainnya. Biasanya responden mendengarkan siaran radio di pagi hari sebelum mereka beraktifitas atau di sore hari saat sebagian besar responden telah selesai melaksanakan kegiatan produktifnya.

5.3 Penilaian terhadap Program Siaran Radio

Penilaian pendengar terhadap program siaran radio yang disajikan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh pihak stasiun radio. Hal tersebut akan menunjukkan tingkat keberhasilan pihak stasiun radio dalam menyajikan suatu program siaran bagi pendengarnya. Semakin baik penilaian pendengar terhadap program siaran yang disajikan, maka hal tersebut menandakan bahwa program yang disajikan berhasil menarik ketertarikan pendengar untuk mendengarkan program siaran tersebut. Penilaian pendengar terhadap program siaran radio terdiri atas penilaian terhadap materi siaran, bentukcara penyajian, penyiar, durasi siaran, dan waktu siaran. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaiannya terhadap Program Siaran Radio di Desa Cileungsi Tahun 2011 Penilaian terhadap Program Siaran Jumlah orang Persentase Materi Siaran Tidak baik 5 16,7 Cukup baik 19 63,3 Sangat baik 6 20,0 Cara Penyajian Tidak menarik 7 23,3 Cukup menarik 17 56,7 Sangat menarik 6 20,0 Penyiar Tidak interaktif 9 30,0 Cukup interaktif 13 43,3 Sangat interaktif 8 26,7 Durasi Siaran Tidak sesuai 11 36,7 Sesuai 19 63,3 Waktu Siaran Tidak sesuai 5 16,7 Cukup Sesuai 20 66,7 Sangat sesuai 5 16,7 Materi siaran yang disajikan harus mampu menarik ketertarikan pendengar untuk mendengarkan program siaran. Hal ini dapat terlihat dari daya tarik yang dimiliki materi siaran. Daya tarik materi siaran ini dapat dilihat melalui topik materi yang terkini, lengkap dan terperinci, mampu menjawab keingintahuan pendengar, sesuai dengan yang diharapkan pendengar, serta dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi pendengar. Sebesar 63,3 persen responden menilai bahwa materi siaran yang disajikan sudah cukup baik. Responden menilai materi siaran yang disajikan sudah cukup baik, karena materi dalam program siaran setiap hari disajikan dengan topik berbeda-beda dan terkadang materi yang disajikan sebelumnya tidak pernah mereka ketahui, sehingga dapat menjadi sumber informasi baru dan menambah wawasan mereka. Sementara responden yang menilai materi disajikan tidak baik sebesar 16,7 persen dikarenakan responden menganggap bahwa materi siaran yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh mereka, dan topik yang disampaikan sudah mereka ketahui sebelumnya. Sebesar 20,0 persen responden menilai materi siaran sangat baik. Sebagian besar responden menilai bahwa cara penyajian yang dilakukan sudah cukup menarik, yaitu sebesar 56,7 persen. Cara penyajian program siaran yang dilakukan dilihat melalui cara penyajian program yang menggunakan pemutaran lagu-lagu di sela-sela pembahasan materi, selalu menghadirkan narasumber, melibatkan pendengar untuk ikut serta berpendapat mengenai materi siaran yang dibahas melalui telepon atau sms, serta program siaran disajikan dengan obrola santai. Responden menilai bahwa cara penyajian program siaran yang dilakukan saat ini ikut menambah ketertarikan mereka untuk mendengarkan program siaran. Sementara sebesar 23,3 persen responden menilai bahwa cara penyajian program siaran yang dilakukan tidak menarik dan 20,0 persen responden yang menilai cara penyajian program yang dilakukan sangat menarik. Penyiar yang menyajikan program siaran harus mampu menciptakan suasana interaktif dengan pendengar. Hal ini juga menjadi salah satu faktor kunci yang menyebabkan program siaran menarik atau tidak untuk didengarkan. Penyiar yang berhasil menyajikan program siaran dengan baik dapat dilihat melalui kualitas baik yang dimiliki, ramah dan santun dalam membawakan siaran, menciptakan suasana interaktif dan kedekatan dengan pendengar, memberikan kesempatan pendengar untuk bertanya atau ikut menyampaikan pendapat mengenai topik yang dibicarakan, serta ikut membantu pendengar lebih memahami materi siaran. Sebagian besar responden menilai bahwa penyiar RPC sudah cukup interaktif dalam menyajikan program siaran, yaitu sebesar 43,3 persen. Responden menilai penyiar RPC sudah cukup interaktif, karena dalam menyajikan program siaran penyiar memiliki kualitas yang cukup baik dalam menyampaikan materi siaran. Hal ini secara tidak langsung membuat responden cukup terbantu dalam memahami materi siaran yang dibawakannya. Bahkan di luar jam siaran penyiar terkadang berkunjung ke tempat responden untuk sekedar berbincang-bincang atau mengisi waktu luang dengan mereka. Hal ini menandakan bahwa penyiar tidak hanya interaktif saat siaran saja dengan pendengar namun juga menjalin kedekatan dengan para pendengar RPC di luar jam siaran. Selain itu juga tak jarang penyiar memberikan kesempatan bagi mitra RPC untuk melakukan siaran bersama di studio dalam membahas suatu materi. Sementara sebesar 30,0 persen responden menilai penyiar tidak interaktif dalam menyajikan program siaran, dan sebesar 26,7 persen responden menilai sangat interaktif. Durasi siaran yang terlalu lama untuk menyajikan program siaran akan membuat pendengar bosan untuk mendengarkan program siaran tersebut, namun durasi yang terlalu singkat juga dinilai kurang menjawab keingintahuan pendengar tentang materi siaran yang disajikan. Kesesuaian durasi siaran penting untuk diperhatikan dalam menyajikan program siaran. Sebagian besar responden menilai durasi siaran yang digunakan sudah sesuai, yaitu sebesar 63,3 persen. Durasi satu jam yang digunakan untuk menyajikan program siaran mengenai informasi pertanian dinilai sudah sangat sesuai oleh responden. Responden menilai bahwa durasi siaran satu jam tidak membuat mereka bosan dan menganggap waktu satu jam merupakan waktu yang tepat untuk membahas semua materi hingga selesai. Sementara sebesar 36,7 persen responden menilai durasi siaran yang tidak sesuai. Menurut mereka durasi siaran selama satu jam tidak sesuai karena terkadang mereka tertinggal mengikuti program siaran, sehingga tidak dapat menyimak seluruh pembahasan materi. Pemilihan waktu siaran yang sesuai dalam menyajikan program siaran juga perlu diperhatikan oleh pihak stasiun radio. Waktu siaran yang digunakan dalam menyajikan program siaran harus disesuaikan dengan aktivitas pendengar, agar saat materi disampaikan pendengar berada pada keadaan yang nyaman untuk mendengarkan program siaran tersebut. Kesesuaian waktu siaran yang digunakan dilihat melalui penggunaan waktu siaran yang tidak menganggu aktivitas pendengar dan dapat dijadikan untuk menemani pendengar saat waktu beristirahat. Sebagian besar responden menilai bahwa waktu siaran yang digunakan dalam menyajikan program siaran sudah cukup sesuai, yaitu sebesar 66,7 persen. Program siaran yang disajikan setiap harinya dan pada waktu sore hari dinilai sebagian responden merupakan waktu yang ideal. Oleh karena sebagian besar responden beraktivitas melakukan kegiatan produktif dari pagi hingga sore hari, maka mereka menyatakan bahwa waktu yang digunakan untuk mendengarkan radio adalah pada saat sore hari setelah mereka selesai beraktivitas. Waktu sore hari merupakan waktu santai mereka setelah lelah beraktifitas. Sementara responden yang menilai bahwa waktu siaran yang digunakan tidak sesuai sebesar 46,7 persen. Hal ini karena beberapa responden menyatakan bahwa mereka setiap harinya terkadang bekerja hingga larut malam sehingga tidak sempat untuk mendengarkan siaran radio. Sebesar 16,7 persen responden menilai sudah sangat sesuai.

5.4 Hubungan Karakteristik