Hubungan Jenis Kelamin dengan Penilaian terhadap Program Siaran

26 sampai 37 tahun sebesar 23,1 persen menilai waktu siaran tidak sesuai dan 76,9 persen menilai cukup sesuai. Sebesar 25,0 persen kategori responden yang berumur dewasa lebih dari sama dengan 38 tahun menilai waktu siaran tidak sesuai, 62,5 persen menilai cukup sesuai, dan 12,5 persen menilai sangat sesuai. Nilai signifikansi dari analisis korelasi Rank-Spearman 0,034 0,05 maka Ho ditolak, atau dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara umur responden dengan penilaiannya terhadap waktu siaran. Artinya kategori umur responden yang berbeda mempengaruhi penilaian yang berbeda pula terhadap waktu siaran. Ternyata responden yang tergolong kategori berumur muda memiliki persentasi terbesar dalam menilai kesesuaian waktu siaran. Hal ini dikarenakan responden yang masih tergolong berumur muda lebih banyak memiliki waktu luang dibandingkan dengan responden yang berumur dewasa ataupun berumur tua. Dengan demikian pada waktu sore hari saat pemutaran program siaran mereka dapat mendengarkannya. Sementara bagi responden yang tergolong kategori berumur dewasa ataupun tua terkadang pada waktu sore hari mereka masih bekerja, sehingga tidak dapat mendengarkan siaran radio dan menganggap waktu sore hari kurang sesuai untuk menyajikan program siaran.

5.5.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Penilaian terhadap Program Siaran

Pendengar laki-laki dan pendengar perempuan biasanya memiliki selera yang berbeda dalam memilih program siaran radio untuk didengarkan. Umumnya pendengar laki-laki memilih untuk mendengarkan program siaran yang bersifat umum, sementara pendengar perempuan lebih memilih mendengarkan program siaran yang bernuansa hiburan dan program siaran yang dikhususkan untuk kaum perempuan, seperti program Juwita Jendela Wanita. Oleh karena itu akan dilihat hubungan antara jenis kelamin dengan penilaian terhadap program siaran radio. Pada Tabel 24 tersaji data hubungan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap materi siaran. Tabel 24. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi Tahun 2011 Jenis Kelamin Penilaian terhadap Materi Siaran Tidak Baik Cukup Baik Sangat Baik Jumlah n n n n Laki-Laki 5 23,8 11 52,4 5 23,8 21 100,0 Perempuan 0 0,0 8 88,9 1 11,1 9 100,0 Jumlah 5 16,7 19 63,3 6 20,0 30 100,0 Kategori responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 23,8 persen menilai materi siaran yang disajikan tidak baik kualitasnya, 52,4 persen menilai cukup baik, dan 23,8 persen menilai sangat baik. Sementara responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 88,9 persen menilai cukup baik materi siaran yang disajikan persen dan 11,1 persen menilai sangat baik. Nilai p-value dari analisis uji Chi-square 0,137 0,05 maka Ho diterima, atau dengan kata lain antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap materi siaran tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya jenis kelamin responden yang berbeda tidak mempengaruhi penilaian yang berbeda pula terhadap materi siaran. Baik responden laki-laki maupun responden perempuan sama-sama menilai bahwa materi siaran yang disajikan sudah sangat baik dan mampu memberikan informasi baru bagi mereka. Program siaran Karedok RPC merupakan program yang menyajikan informasi mengenai teknologi pertanian dan permasalahan di bidang pertanian, peternakan, kehutanan, kehutanan, dan bidang lainnya. Materi siaran disajikan dengan segmentasi khususnya untuk pendengar mitra tani atau masyarakat pertanian dan masyarakat luas umumnya. Program siaran Karedok RPC dapat didengarkan oleh semua kategori pendengar, meskipun segmentasi khususnya untuk masyarakat pertanian. Begitupun juga baik pendengar laki-laki maupun pendengar perempuan dapat mendengarkan program tersebut, karena informasi yang disampaikan bersifat umum di bidang pertanian. Sama halnya dengan penilaian terhadap materi siaran, antara variabel jenis kelamin dengan penilaian terhadap cara penyajian juga dilihat hubungannya. Pada Tabel 25 tersaji data hubungan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap cara penyajian. Tabel 25. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Cara Penyajian di Desa Cileungsi Tahun 2011 Jenis Kelamin Penilaian terhadap Cara Penyajian Tidak Menarik Cukup Menarik Sangat Menarik Jumlah n n n n Laki-laki 5 23,8 11 52,4 5 23,8 21 100,0 Perempuan 2 22,2 6 66,7 1 11,1 9 100,0 Jumlah 7 23,3 17 56,7 6 20,0 30 100,0 Responden laki-laki yang menilai cara penyajian tidak menarik sebesar 23,8 persen, 52,4 persen menilai cukup menarik, dan 23,8 persen menilai sangat menarik. Sementara sebesar 22,2 persen responden perempuan menilai cara penyajian tidak menarik, 66,7 persen menilai cukup menarik, dan 11,1 persen menilai sangat menarik. Oleh karena nilai p-value 0,894 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin responden dengan penilaian yang diberikan terhadap cara penyajian. Artinya salah satu jenis kelamin tertentu tidak memiliki pengaruh yang lebih besar dalam memberikan penilaian terhadap cara penyajian program siaran dibandingkan jenis kelamin yang lain. Responden yang berjenis kelamin laki-laki dan berjenis kelamin perempuan mempunyai penilaian yang sama terhadap cara penyajian yang dilakukan RPC dalam menyiarkan program siaran. Kedua kategori responden sepakat bahwa cara penyajian dari program siaran Karedok sudah sangat menarik untuk didengarkan. Menurut salah satu responden perempuan meskipun program Karedok membahas mengenai informasi pertanian namun cara penyajiannya dibuat menjadi lebih ringan, sehingga pendengar menjadi lebih santai untuk mendengarkannya. Antara variabel jenis kelamin dengan penilaian terhadap penyiar juga dilihat hubungannya. Hal ini untuk melihat jenis kelamin apa yang berpengaruh dalam memberikan penilaian lebih tinggi terhadap penyiar RPC. Pada Tabel 26 tersaji data hubungan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap penyiar. Tabel 26. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Penyiar di Desa Cileungsi Tahun 2011 Jenis Kelamin Penilaian terhadap Penyiar Tidak Interaktif Cukup Interaktif Sangat Interaktif Jumlah n n n n Laki-laki 6 28,6 9 42,8 6 28,6 21 100,0 Perempuan 3 33,3 4 44,4 2 22,3 13 100,0 Jumlah 9 30,0 13 43,3 8 26,7 30 100,0 Kategori responden laki-laki sebesar 28,6 persen menilai penyiar tidak interaktif, 42,8 persen menilai cukup interaktif dan 28,6 persen menilai sangat interaktif. Sementara kategori responden perempuan sebesar 33,3 persen menilai penyiar tidak interaktif, 44,4 persen menilai cukup interaktif, dan 22,3 persen menilai penyiar sangat interaktif. Nilai p-value dari analisis uji Chi-Square 0,929 0,05 maka Ho diterima, dengan kata lain tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap penyiar. Artinya kategori jenis kelamin yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula pada penilaiannya terhadap penyiar. Responden yang berjenis kelamin laki- laki dan perempuan memiliki penilaian yang sama terhadap penyiar RPC. Responden menyatakan bahwa seluruh penyiar RPC yang menyajikan program siaran Karedok sudah sangat interaktif dalam membawakan program siaran. Selain itu menurut salah satu responden penyiar RPC berbeda dengan penyiar radio lainnya, karena hanya penyiar RPC yang mau berkunjung ke tempatnya meskipun hanya sekedar berbincang-bincang. Sementara itu pada Tabel 27 tersaji data hubungan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap durasi siaran. Sebesar 42,9 persen responden laki-laki menilai durasi siaran tidak sesuai dan 57,1 persen menilai sudah sesuai. Sementara sebesar 22,2 persen responden perempuan menilai bahwa durasi siaran yang digunakan saat ini tidak sesuai dan 77,8 persen menilai sudah sesuai. Tabel 27. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Durasi Siaran di Desa Cileungsi Tahun 2011 Jenis Kelamin Penilaian terhadap Durasi Siaran Tidak Sesuai Sesuai Jumlah n n n Laki-Laki 9 42,9 12 57,1 21 100,0 Perempuan 2 22,2 7 77,8 9 100,0 Jumlah 11 36,7 19 63,3 30 100,0 Nilai p-value dari analisis uji Chi-Square 0,282 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, atau dengan kata lain antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap durasi siaran tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya jenis kelamin yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula dalam penilaiannya terhadap durasi siaran. Responden laki-laki ataupun perempuan tidak memberikan penilaian yang lebih tinggi terhadap durasi siaran di antara satu sama lain. Bagi responden dari kedua kategori sama-sama menilai bahwa satu hingga dua jam merupakan waktu yang ideal untuk menyajikan program siaran. Hal ini karena durasi waktu tersebut dinilai sangat pas dan tidak membuat bosan pendengar jika mendengarkannya. Selain itu dilihat juga hubungan antara jenis kelamin dengan penilaian terhadap waktu siaran yang digunakan dalam menyajikan program siaran. Pada Tabel 28 tersaji data hubungan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap waktu siaran. Tabel 28. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Jenis Kelamin dan Penilaian terhadap Waktu Siaran di Desa Cileungsi Tahun 2011 Jenis Kelamin Penilaian terhadap Waktu Siaran Tidak Sesuai Cukup Sesuai Sangat Sesuai Jumlah n n n n Laki-laki 4 19,0 15 71,5 2 9,5 21 100,0 Perempuan 1 11,1 5 55,6 3 33,3 9 100,0 Jumlah 5 16,7 20 66,7 5 16,7 30 100,0 Sebesar 19,0 persen responden laki-laki menilai bahwa waktu siaran yang digunakan saat ini tidak sesuai, 71,5 persen menilai cukup sesuai, dan 9,5 persen menilai sangat sesuai. Sementara sebesar 11,1 persen responden perempuan menilai waktu siaran yang digunakan tidak sesuai, 55,6 persen menilai cukup sesuai, dan 33,3 persen menilai sangat sesuai. Oleh karena nilai p-value 0,270 0,05 maka Ho diterima, atau dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin responden dengan penilaiannya terhadap waktu siaran. Jenis kelamin responden tidak memberikan pengaruh terhadap penilaiannya bagi waktu siaran yang digunakan. Baik responden laki-laki maupun responden perempuan menilai bahwa waktu siaran yang digunakan saat ini untuk menyajikan program siaran yakni pada waktu sore merupakan waktu sangat sesuai, karena pada waktu tersebut mereka sudah selesai melakukan aktifitas produktifnya. Hal ini dikarenakan baik responden laki-laki maupun responden perempuan memiliki kesibukan yang sama dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Sebagian besar responden laki-laki bekerja dari pukul 06.00 – 17.00 wib dan tak jarang beberapa dari mereka bekerja hingga larut malam. Sementara responden perempuan sebagian besar di antara mereka merupakan ibu rumah tangga. Setiap harinya mereka sibuk mengurusi keluarga dan anak-anak mereka.

5.5.3 Hubungan Pendidikan dengan Penilaian terhadap Program Siaran