Tingkat Afektif Responden Mengenai Materi Siaran

sebesar -1,44 dan nilai signifikansi 0,182 0,05 yang berarti Ho diterima, atau dengan kata lain tidak berbeda nyata. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa program siaran radio yang diperdengarkan kepada responden kelompok pendengar memberikan pengaruh berupa peningkatan kognitif bagi mereka tentang varietas unggul baru padi. Hal ini mengindikasikan bahwa program siaran RPC melalui siaran radio mampu meningkatkan kognitif responden dengan baik. Mengingat sifatnya yang hanya mengandalkan indera pendengaran, program yang disampaikan melalui media radio cukup berhasil dalam menyampaikan informasi.

6.2 Tingkat Afektif Responden Mengenai Materi Siaran

Tingkat afektif responden dilihat melalui suatu sikap yang ditunjukkan berisi minat, apresiasi, dan perasaan terhadap materi siaran setelah mendengarkan materi melalui program siaran radio RPC. Tingkat afektif yang ditunjukkan responden berkaitan dengan materi siaran di bidang pertanian mengenai varietas unggul baru VUB, mencakup manfaat varietas unggul baru, keunggulan dari varietas unggul baru, kekurangan varietas unggul baru, dan keinginan untuk menggunakan varietas unggul baru. Hasil test menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan afektif responden terhadap materi siaran yang didengarkan melalui siaran radio RPC. Sebelum responden didengarkan materi siaran melalui siaran radio pre-test, tingkat afektif dari responden yang tergolong tinggi menunjukkan persentase sebesar 23,3 persen. Namun setelah responden mendengarkan materi siaran melalui siaran radio, tingkat afektif yang tergolong tinggi dari responden sebesar 30,0 persen atau dengan kata lain meningkat sebesar 6,7 persen. Tabel 56. Jumlah dan Persentase Perubahan Nilai Pre-test dan Post-test Tingkat Afektif Responden terhadap Materi Siaran di Desa Cileungsi Tahun 2011 Tingkat Afektif Pre-Test Post-Test Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Rendah 7 23,3 7 23,3 Sedang 16 53,3 14 46,7 Tinggi 7 23,3 9 30,0 Berdasarkan Tabel 56 tingkat afektif yang ditunjukkan oleh sebagian responden sudah tergolong dalam kategori sedang meskipun sebelum didengarkannya materi siaran mengenai Varietas Unggul Baru VUB padi. Namun setelah mendengarkan materi siaran tingkat afektif yang ditunjukkan oleh sebagian besar responden lebih meningkat dari sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa program siaran RPC mampu meningkatkan afektif responden terhadap materi siaran yang disajikan. Program siaran yang menyajikan materi di bidang pertanian cukup berpengaruh terhadap peningkatan afektif responden. Salah seorang responden yang bekerja sebagai petani mengaku bahwa setelah mendengarkan materi siaran mengenai varietas unggul baru padi ia tertarik untuk menggunakan varietas unggul baru di lahan pertaniannya, yang sebelumnya kurang ia kenal varietas tersebut. Namun setelah ia mendengarkan materi siaran yang dipaparkan oleh narasumber secara lengkap dan terperinci mengenai varietas unggul baru padi termasuk manfaat dan keunggulannya, ia menilai bahwa varietas unggul baru padi dapat memberikan keuntungan bagi usahatani dan produksi. Selain itu ia juga menyatakan memiliki keinginan untuk mencoba menggunakan varietas unggul baru padi bagi usahatani yang dijalankannya. Tabel 57. Perbandingan Nilai Pre-Test dan Post-Test Terkait Afektif antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Aspek yang Diukur Kel. Eksperimen Kelompok Kontrol Pre-Test Post-Test Perubahan nilai Pre-Test Post-Test Perubahan nilai Afektif 32,3 35,3 3,0 29,0 24,9 -4,1 Tabel 57 menunjukkan bahwa pada kelompok pendengar kelompok eksperimen terjadi peningkatan afektif, yang semula pada pre-test mendapat skor nilai rata-rata 32,3 setelah mendengarkan siaran radio nilai rata-rata post-test yang diperoleh 35,3. Sementara pada kelompok bukan pendengar kelompok kontrol terjadi penurunan afektif, yang semula nilai rata-rata pre-test yang diperoleh sebesar 29,0 namun nilai rata-rata post-test yang diperoleh sebesar 24,9. Berdasarkan skor nilai pre-test dan post-test pada kelompok pendengar yang dianalisis dengan menggunakan metode One-Sample T metode t hitung dilakukan uji beda dengan nilai t hitung 4,50 dan diperoleh nilai signifikansi 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, atau dengan kata lain nilai pre- test dan post-test pada responden kelompok pendengar terkait tingkat afektifnya terhadap materi siaran keduanya berbeda nyata. Sementara pada kelompok bukan pendengar kelompok kontrol nilai t hitung sebesar -1,96 dan nilai signifikansi yang diperoleh 0,084 0,05 yang berarti Ho diterima, atau dengan kata lain tidak berbeda nyata. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa program siaran radio yang diperdengarkan kepada responden kelompok pendengar juga memberikan pengaruh berupa peningkatan afektif bagi mereka tentang varietas unggul baru padi.

6.3 Hubungan Keterdedahan Responden pada Siaran Radio dengan