Hubungan Penilaian Responden terhadap Cara Penyajian dengan

rendah, 52,6 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong sedang, dan 15,8 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong tinggi. Sementara itu sebesar 16,7 persen responden yang menilai materi siaran sangat baik memiliki tingkat afektif yang tergolong rendah, 16,7 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong sedang, dan 66,6 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong tinggi. Oleh karena nilai signifikansi 0,529 0,05 maka Ho diterima, atau dengan kata lain antara penilaian responden terhadap materi siaran dengan tingkat afektif responden tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya penilaian responden yang berbeda terhadap materi siaran tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tingkat afektif responden. Sebagian besar responden menunjukkan tingkat afektif yang tergolong relatif tinggi, meskipun penilaian terhadap materi siaran berbeda-beda diberikan. Hal ini dikarenakan bahwa responden menganggap setiap materi siaran di bidang pertanian yang disajikan dalam program siaran Karedok selalu memberikan manfaat bagi pendengarnya. Mereka selalu antusias dan menunjukkan minat yang tinggi terhadap materi siaran yang disajikan, karena bagi mereka informasi baru yang didapatkan dari program siaran Karedok dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dan sebagai salah satu sumber pengetahuan mereka.

6.4.2 Hubungan Penilaian Responden terhadap Cara Penyajian dengan

Tingkat Kognitif dan Afektif Responden Mengenai Materi Siaran Data hubungan antara penilaian responden terhadap cara penyajian dan tingkat kognitif dan afektif responden tersaji pada Tabel 64 dan Tabel 65. Sebesar 28,6 persen responden yang menilai cara penyajian tidak menarik memiliki tingkat kognitif yang rendah, 42,8 persen memiliki tingkat kognitif yang sedang, dan 28,6 persen memiliki tingkat kognitif yang tinggi. Sementara kategori responden yang menilai cara penyajian cukup menarik sebesar 17,6 persen memiliki tingkat kognitif yang rendah, 41,2 persen memiliki tingkat kognitif yang sedang, dan 41,2 persen memiliki tingkat kognitif yang tinggi. Sebesar 16,7 persen responden yang menilai cara penyajian sangat menarik memiliki tingkat kognitif yang rendah, 50,0 persen memiliki tingkat kognitif yang sedang, dan 33,3 persen memiliki tingkat kognitif yang tinggi. Tabel 64. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian terhadap Cara Penyajian dan Tingkat Kognitif di Desa Cileungsi Tahun 2011 Penilaian terhadap Cara Penyajian Tingkat Kognitif Rendah Sedang Tinggi Jumlah n n n n Tidak menarik 2 28,6 3 42,8 2 28,6 7 100,0 Cukup menarik 3 17,6 7 41,2 7 41,2 17 100,0 Sangat menarik 1 16,7 3 50,0 2 33,3 6 100,0 Jumlah 6 20,0 13 43,3 11 36,7 30 100,0 Oleh karena nilai signifikansi 0,684 0,05 maka Ho diterima, atau dapat disimpulkan bahwa antara penilaian responden terhadap cara penyajian dengan tingkat kognitifnya tentang materi siaran tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya tingkat kognitif tentang materi siaran yang dimiliki oleh responden tidak dipengaruhi oleh penilaiannya terhadap cara penyajian program. Tingkat kognitif responden yang dimiliki terbentuk karena pada saat mendengarkan siaran ia benar-benar fokus mendengarkan informasi yang disampaikan, sehingga pemahaman tentang materi siaran benar-benar dimengerti oleh dirinya. Sementara itu data hubungan antara penilaian responden terhadap cara penyajian dengan tingkat afektifnya mengenai materi siaran tersaji pada Tabel 65. Sebesar 28,6 persen responden yang menilai cara penyajian tidak menarik memiliki tingkat afektif yang tergolong rendah, 14,3 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong sedang, dan 57,1 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong tinggi. Responden yang menilai cara penyajian cukup menarik sebesar 23,5 persen memiliki tingkat afektif yang rendah, 70,6 persen memiliki tingkat afektif yang sedang, dan 5,9 persen memiliki tingkat afektif yang tinggi. Sementara kategori responden yang menilai cara penyajian sangat menarik sebesar 16,7 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong rendah, 16,7 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong sedang, dan 66,6 persen memiliki tingkat afektif yang tergolong tinggi. Tabel 65. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Penilaian terhadap Cara Penyajian dan Tingkat Afektif di Desa Cileungsi Tahun 2011 Penilaian terhadap Cara Penyajian Tingkat Afektif Rendah Sedang Tinggi Jumlah n n n n Tidak menarik 2 28,6 1 14,3 4 57,1 7 100,0 Cukup menarik 4 23,5 12 70,6 1 5,9 17 100,0 Sangat menarik 1 16,7 1 16,7 4 66,6 6 100,0 Jumlah 7 23,3 14 46,7 9 30,0 30 100,0 Oleh karena nilai signifikansi 0,728 0,05 maka Ho diterima, atau dapat disimpulkan bahwa antara penilaian responden terhadap cara penyajian program siaran dengan tingkat afektifnya mengenai materi siaran tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya penilaian responden yang berbeda terhadap cara penyajian program siaran tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap tingkat afektif responden. Responden yang memberikan penilaian berbeda-berbeda terhadap cara penyajian program relatif menunjukkan tingkat afektif yang sama mengenai materi siaran, yakni tergolong pada kategori tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa meskipun penilaian yang diberikan berbeda oleh tiap responden, namun mereka sepakat bahwa materi tentang bidang pertanian mengenai varietas unggul baru VUB padi merupakan satu informasi baru yang bermanfaat bagi mereka terlebih responden yang bekerja di bidang pertanian. Setelah mendengarkan pemaparan materi dari narasumber ahli mereka menjadi lebih menunjukkan rasa antusias terhadap materi siaran yang disajikan.

6.4.3 Hubungan Penilaian Responden terhadap Penyiar dengan Tingkat