Nilai signifikansi dari analisis korelasi Rank-Spearman 0,248 0,05 maka Ho diterima, atau dapat disimpulkan bahwa antara pendidikan dengan
frekuensi mendengarkan tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya tingkat pendidikan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap
frekuensi mendengarkan responden. Salah satu responden menyatakan bahwa biasanya ia mendengarkan siaran radio RPC saat salah satu program siaran yang
disukainya sedang diputar. Program-program siaran yang disajikan oleh Radio Pertanian Ciawi banyak disukai oleh pendengarnya yang berasal dari beragam
kategori. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh pihak RPC pada tahun 2006, khalayak aktual yang menjadi pendengar RPC menurut tingkat
pendidikan yaitu berasal dari seluruh tingkatan pendidikan. Artinya khalayak dari jenis tingkat pendidikan apapun dapat menjadi pendengar RPC. Setiap program
yang disiarkan oleh RPC memiliki kekhususan yang menarik sesuai dengan seleranya.
5.4.6 Hubungan Pendidikan dengan Lama Mendengarkan
Antara variabel pendidikan dan lama mendengarkan juga dilihat hubungannya untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan seseorang yang
dimiliki ikut berpengaruh dalam menentukan lama mendengarkan siaran radio. Data hubungan antara pendidikan responden dengan lama mendengarkan tersaji
pada Tabel 14.
Tabel 14. Jumlah dan Persentase Responden Menurut Pendidikan dan Lama Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011
Pendidikan Lama Mendengarkan
Rendah Sedang Tinggi Jumlah
n n n n Tidak
Tamat SD 1
100,0 0 0,0 0 0,0 1
100,0 SD
9 81,8 2 18,2 0 0,0 11 100,0 SMP
3 37,5 3 37,5 2 25,0 8 100,0 SMA
8 80,0 1 10,0 1 10,0 10 100,0
Jumlah 21 70,0 6 20,0 3 10,0 30 100,0
Sebesar 100,0 persen kategori responden yang berpendidikan tidak tamat SD memiliki lama mendengarkan rendah. Kategori responden yang berpendidikan
SD juga memiliki lama mendengarkan rendah sebesar 81,8 persen dan sebesar 18,2 persen pada kategori sedang. Kategori responden yang berpendidikan SMP
memiliki lama mendengarkan rendah dan sedang masing-masing sebesar 37,5 persen, dan 25,0 persen pada kategori tinggi. Sementara untuk kategori responden
yang berpendidikan SMA memiliki lama mendengarkan rendah sebesar 80,0 persen dan masing-masing 10,0 persen pada kategori sedang dan tinggi.
Nilai signifikansi dari analisis korelasi Rank-Spearman 0,615 0,05 maka Ho diterima, atau dapat disimpulkan bahwa antara pendidikan dengan lama
mendengarkan tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya tingkat pendidikan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula dalam menentukan
lama responden mendengarkan siaran radio. Salah satu faktor yang menyebabkan responden lama atau tidaknya mendengarkan siaran radio adalah kesibukan yang
dialami oleh masing-masing responden. Selain itu juga disebabkan oleh keputusan responden untuk lebih memilih memanfaatkan media massa lain untuk mengisi
waktu kosong mereka, seperti menonton televisi.
5.4.7 Hubungan Pekerjaan dengan Frekuensi Mendengarkan
Masyarakat Desa Cileungsi merupakan masyarakat yang bersifat homogen, yakni memiliki karakteristik yang hampir sama masyarakatnya. Sifat
homogen ini terlihat dari jenis pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat Desa Cileungsi. Sebagian besar masyarakat bekerja di bidang pertanian, yakni berkisar
60 persen dari seluruh masyarakat Desa Cileungsi. Hal ini didukung oleh luasnya lahan pertanian yang dimiliki Desa Cileungsi. Oleh karena itu penggolongan
untuk kategori pekerjaan responden dibagi menjadi dua, yaitu responden yang bekerja di bidang pertanian dan responden yang bekerja di bidang non-pertanian.
Responden yang bekerja di bidang pertanian dan non-pertanian sama-sama senang mendengarkan siaran radio RPC. Oleh karena itu antara pekerjaan dengan
frekuensi mendengarkan dilihat hubungannya.
Tabel 15. Jumlah Responden Menurut Jenis Pekerjaan dan Frekuensi Mendengarkan di Desa Cileungsi Tahun 2011
Jenis Pekerjaan
Frekuensi Mendengarkan Rendah Sedang Tinggi Jumlah
n n n n Pertanian
4 26,7 9 60,0 2 13,3 15 100,0
Non-pertanian 4 26,7 9 60,0 2 13,3 15
100,0
Jumlah 8 26,7 18 60,0 4 13,3 30 100,0
Kategori responden yang bekerja di bidang pertanian memiliki frekuensi mendengarkan rendah sebesar 26,7 persen, 60,0 persen memiliki frekuensi
mendengarkan sedang, dan 13,3 persen memiliki frekuensi mendengarkan tinggi. Persentasi tersebut juga sama dengan kategori responden yang bekerja di bidang
non-pertanian. Oleh karena nilai p-value dari analisis uji Chi-Square 1,00 0,05 maka Ho diterima, atau dengan kata lain antara pekerjaan dengan frekuensi
mendengarkan tidak terdapat hubungan signifikan. Artinya jenis pekerjaan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap frekuensi
mendengarkan responden. Jenis pekerjaan tertentu yang dimiliki responden tidak ada yang lebih memberikan pengaruh besar dalam menentukan frekuensi
mendengarkan. Baik responden yang bekerja di bidang pertanian maupun responden yang bekerja di bidang non-pertanian memiliki proporsi yang sama
dalam setiap kategori frekuensi mendengarkan. Di antara kedua jenis kategori jenis pekerjaan tidak ada yang lebih tinggi
persentasi dan pengaruhnya dalam menentukan frekuensi mendengarkan responden. Menurut responden yang bekerja di bidang non-pertanian dirinya
sering mendengarkan siaran RPC, karena meskipun sebagian besar program siaran yang disajikan membahas mengenai pertanian namun tidak membuat pendengar
yang berasal dari non-pertanian tidak dapat mendengarkannya. Banyak juga program-program siaran RPC yang menyajikan informasi lain, seperti hiburan,
keagamaan, dan lain-lain. Meskipun segmentasi khalayak pendengar dari program siaran RPC yang menjadi sasaran RPC adalah masyarakat pertanian, namun hal
ini tidak menyebabkan khalayak pendengar yang bukan berasal dari non-pertanian
tidak dapat mendengarkan program-program siaran yang disajikan. Khalayak pendengar yang berasal dari pekerjaan apapun dapat menjadi pendengar RPC,
karena program-program siaran RPC yang disajikan tidak hanya selalu berupa program tentang informasi pertanian. Program siaran yang disajikan RPC terdiri
dari beberapa kategori yakni pendidikan dan penyuluhan, hiburan, agama, dan budaya.
5.4.8 Hubungan Pekerjaan dengan Lama Mendengarkan