Pengaturan selektivitas alat penangkapan ikan

menyebabkan hasil tangkapan dari suatu alat tangkap mempunyai perbedaan komposisi dari ikan dalam suatu populasi dimana alat tersebut dioperasikan Wileman et al. 1996. Pendekatan mengenai selektivitas alat penangkapan ikan mencakup keduanya untuk selektivitas ukuran size selectivity dan selektivitas spesies species selectivity. Regier dan Robson 1966 menjelaskan bahwa selektivitas spesies adalah peluang dari suatu ikan dengan spesies tertentu dan ukuran yang ditangkap memasuki suatu alat tangkap. Sementara itu selektivitas ukuran dari suatu alat tangkap adalah proporsi dari suatu total populasi ikan dari ukuran selang kelas tertentu dimana ikan tertangkap dan tertahan oleh suatu alat tangkap Lagler, 1968. Pada pengggunaan BRD kurva selektivitas dijelaskan sebagai peluang ikan untuk tertahan, tidak lolos melewati kisi-kisi Tokai et al. 1996. Peluang ikan melalui kisi grid dapat dikelompokkan dalam tiga kemungkinan yaitu 1 ikan lolos masuk kedalam kantong codend, 2 tertahan oleh kisi atau 3 meloloskan diri melalui lubang keluar exit hole. Nilai 0 selektivitas kisi menunjukkan bahwa, seluruh ikan dapat lolos melewati kisi-kisi, dan 100 terjadi saat ikan tertahan oleh kisi dan atau lolos melalui lubang keluar Tokai et al., 1996.

2.6.1 Pengaturan selektivitas alat penangkapan ikan

Penelitian mengenai jenis teknologi penangkapan yang dipilih difokuskan pada penggunaan teknologi penangkapan yang sesuai dengan prinsip yang ramah lingkungan. Perbaikan teknologi trawl sehingga memenuhi kriteria ramah lingkungan dapat dilakukan melaui peningkatan selektivitas di bagian kantong cod-end dari trawl. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan selektivitas trawl seperti penggunaan BED Evans dan Wahju, 1996. Pemasangan TED super shooter Mahiswara et al. 2004, penggunaan composite square mesh panels Eayrs, 2005 atau pemasangan BRD pada jaring arad mini trawl Purbayanto and Chalimi, 2005. Juvenil and Trash Excluder Device JTEDs telah dikembangkan di beberapa negara di Asia Tenggara seperti di Thailand, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia Chokesanguan, 2004. JTEDs yang dikembangkan memiliki dua jenis yaitu soft dan rigid shorting grid, dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rigid shorting grid memiliki kemampuan lebih untuk meloloskan ikan-ikan kecil dibanding dengan jenis lainnya. Jenis JTEDs Rigid yang dikembangkan oleh SEAFDEC adalah jenis rectangular shape windows dan semi-curve JTEDs Chokesanguan, 2004. Penentuan teknologi yang digunakan memiliki kelebihan maupun kekurangannya, sehingga perlu diteliti secara cermat untuk menemukan suatu metode dan teknologi yang paling sesuai dengan kondisi sumberdaya dan lingkungan serta kebiasaan nelayan. Berdasarkan pertimbangan di atas, perbaikan selektivitas dapat diimplementasikan secara efektif pada alat tangkap trawl. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari penerapan BED pada pukat udang di perairan Indonesia timur yang tidak efektif sehingga nelayan tidak mau untuk menggunakannya Evans dan Wahju, 1996. Bycatch reduction device merupakan alat yang dipasang pada bagian antara badan jaring dengan bagian kantong pukat udang. Alat ini biasa disebut juga dengan nama by-catch excluder device BED yang awalnya ditujukan untuk meloloskan penyu yang tertangkap trawl, sehingga disebut turtle excluder devices TED. Alat ini dikembangkan oleh NMFS-NOAA-USA sekitar tahun 1980-an. Sejak ditemukannya, alat ini telah mengalami perubahan konstruksi secara terus menerus, hingga saat ini yang direkomendasikan adalah BED tipe super shooter yang mempunyai konstruksi lebih simpel dan mempunyai keragaan lebih baik didalam mereduksi by-catch dibanding yang diperkenalkan sebelumnya NOAA, 1996. Beberapa penelitian penggunaan BRD menunjukkan adanya pengurangan dalam jumlah bycatch. Pengurangan ini ternyata juga diikuti pula berkurangnya hasil tangkapan udang. Maka untuk lebih mengoptimalkan penggunaan perangkat BRD dalam menurunkan kuantitas bycatch, mempertahankan tangkapan udang dan menjaga keberlanjutan sumberdaya dan lingkungan sebaiknya dilakukan pengaturan jarak antar kisi dengan tetap mempertimbangkan ukuran udang sebagai target spesies Purbayanto et al. 2003. Semakin besar kisi-kisi yang dipasang semakin besar pula ukuran ikan yang diloloskan. Selain itu beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan bycatch reduction device adalah : 1. Peraturan perikanan yang berlaku serta interaksi antara sektor perikanan dengan sektor yang lainnya Karlsen dan Larsen, 1989; Isaksen et al. 1992; 2. Ukuran dari jaring trawl dan cara penanganannya Broadhusrt dan Kennelly, 1996; 3. Lokasi dari daerah penangkapan ikan serta kondisi dari daerah penangkapan ikan Robin dan McGilvray, 1999; 4. Spesies ikan yang akan dikeluarkan dan ukurannya Averill, 1989; Matsuoka dan Kan, 1991, Robin dan McGilvray, 1999; 5. Pengetahuan mengenai tingkah laku ikan yang menjadi target dan hasil tangkapan sampingan Broadhurst dan Kennelly, 1996; Watson, 1989.

2.6.2 Selektivitas alat penangkapan ikan berdasarkan panjang dan girth