Tujuan Umum Penelitian Kajian perikanan trawl demersal: evaluasi tiga jenis Bycatch Reduction Device (BRD)

Aspek teknologi bersifat statis karena sangat tergantung pada spesifikasi trawl dan BRD yang diterapkan sedangkan aspek musim dan biologi bersifat dinamis karena berkaitan dengan biota yang tumbuh berkembangan mengikuti siklus hidupnya tanpa selalu harus berada di lokasi yang sama. Kondisi lokasi ikan-ikan ini sangat ditentukan oleh keadaan cuaca atau pola musim sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi karakteristik komunitas ikan dan akhirnya karakteristik hasil tangkapan. Untuk itu maka penelitian ini dipandang perlu untuk dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Bagan alir kajian perikanan trawl demersal evaluasi tiga jenis bycatch reduction device BRD untuk perikanan trawl demersal skala industri dan skala kecil dapat dilihat pada Gambar 2. Pengembangan teknologi perikanan tersebut dimulai dengan mengidentifikasi hasil tangkapan sampingan bycatch perikanan trawl di Indonesia. Termasuk jenis teknologi demersal trawl usaha perikanan berskala kecil yang biasa diselenggarakan oleh masyarakat nelayan kecil. Selanjutnya adalah menganalisis komposisi hasil tangkapan utama dan sampingan berdasarkan taksonomi dan morfologi untuk setiap unit perikanan demersal trawl. Berdasarkan informasi morfologi komposisi hasil tangkapan sampingan bycatch selanjutnya menentukan jenis BRD yang sesuai untuk meloloskan ikan-ikan bycatch. Tiga jenis BRD yang sesuai berdasarkan morfologi bycatch adalah TED super shooter, square mesh window dan fish eye. Untuk TED super shooter merupakan BRD yang sampai saat ini digunakan pada perikanan trawl demersal skala industri. Square mesh window dan fish eye adalah jenis BRD yang belum pernah digunakan di Indonesia tetapi telah digunakan di negara lain seperti Australia dan Amerika. Sebagai upaya mencari teknologi trawl demersal skala industri yang ramah lingkungan, penelitian ini akan mengevaluasi kinerja teknologi bycatch reduction device dalam kondisi perikanan pukat udang di lapangan sebagai bagian dari uji coba. Uji coba dari tiga tipe bycatch reduction device BRD dilakukan dengan menganalisis keefektifan ketiga jenis BRD dengan cara membandingkan komposisi hasil tangkapan, berat hasil tangkapan sampingan serta proporsi pengurangan hasil tangkapan sampingan berdasarkan morfologi dari perikanan trawl skala industri. Proses pelolosan ikan dari ketiga jenis bycatch reduction device diamati dengan melakukan pengamatan pada skala laboratorium dengan menggunakan flume tank. Uji skala laboratorium proses pelolosan ikan dari ketiga jenis BRD ditujukan untuk mengestimasi kinerja dari BRD dalam mereduksi setiap kategori bycatch. Tahap selanjutnya dengan melakukan indentifikasi hasil tangkapan sampingan dari trawl demersal skala kecil pada dua lokasi dan musim yang berbeda berdasarkan morfologi. Pendugaan besarnya tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan dalam penelitian ini meliputi data morfologi dari setiap jenis ikan dominan menjadi data masukan dalam menentukan jenis BRD yang sesuai untuk dikembangkan pada perikanan trawl demersal skala kecil. Hasil pengukuran kinerja ketiga jenis bycatch reduction device dalam mereduksi hasil tangkapan sampingan untuk skala lapangan, skala laboratorium serta karakteristik bycatch perikanan trawl demersal skala kecil menjadi pertimbangan dalam menentukan BRD yang sesuai untuk trawl demersal di Indonesia. Dalam mewujudkan trawl demersal yang ramah lingkungan baik skala industri maupun skala kecil di wilayah penelitian didasarkan pada FAO 1995 diacu dalam Monintja 2001 menyebutkan proses penangkapan yang ramah lingkungan meliputi : 1 selektivitas tinggi; 2 hasil tangkapan yang terbuang minim; 3 tidak membahayakan keanekaragaman hayati; 4 tidak menangkap jenis ikan yang dilindungi; 5 tidak membahayakan habitat; 6 tidak membahayakan kelestarian sumberdaya ikan target; 7 tidak membahayakan keselamatan nelayan; dan 8 memenuhi ketentuan yang berlaku.