Pemanfaatan hasil tangkapan sampingan bycatch

Sedangkan Watson et al. 1986 menyatakan bahwa pemasangan perangkat untuk mengurangi bycatch yang dipasang pada trawl mempunyai beberapa keuntungan diantaranya : 1. Pengurangan dari tekanan pada jaring dan akan mengurangi konsumsi bahan bakar; 2. Mengurangi waktu pekerjaan dalam menyortir ikan hasil tangkapan; 3. Meningkatkan kualitas dari hasil tangkapan. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi masalah bycatch dan pembuangan kelaut menurut Matsuoka 2008 ada dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu : 1 meloloskan spesies ikan yang bukan menjadi tujuan tangkapan di dalam air dengan perbaikan teknologi penangkapan ikan; 2 pemanfaatan dari hasil tangkap sampingan termasuk untuk sektor lain seperti untuk pakan budidaya, bahan baku untuk industri lainnya dan untuk konsumsi manusia. Pada tahun 2000 Australia telah mengharuskan pemasangan bycatch reduction device BRDs dan turtle exclusion devices TEDs pada perikanan trawl udang di NPF Northern Prawn Fishery. Dengan pemasangan BRD jenis super shooter pada alat tangkap trawl Australia menunjukkan bahwa pemasangan BRD telah mengurangi total berat hasil tangkapan dan ikan hasil tangkapan berukuran besar 5 kg selain itu pemasangan BRD mengurangi kerusakan udang hasil tangkapan dan meningkatkan harga jual Salini et al., 2000. Di Indonesia hasil tangkapan sampingan dari trawl skala industri yang beroperasi di perairan Arafura merupakan bagian dari tangkapan dimana tidak dijual tetapi dikembalikan kembali kelaut dengan alasan karena tidak ekonomis dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan serta di daratkan di pelabuhan. Hasil tangkapan sampingan dari pukat udang meliputi ikan, krustasea dan moluska. Hasil tangkapan sampingan dari trawl skala industri ini bervariasi secara spasial dan musiman dengan rasio dari hasil tangkapan sampingan dan udang berbeda- beda untuk setiap lokasi daerah penangkapan ikan Evans dan Wahju, 1996; Purwanto dan Nugroho, 2010 perbedaan waktu siang dan malam Purbayanto dan Riyanto, 2005. Untuk menggunakan BRD beberapa faktor termasuk modifikasi dari BRD yang harus memenuhi persyaratan terutama dalam mengurangi hasil tangkap sampingan tanpa mengurangi tujuan tangkapan utamanya. Dari hasil tangkapan sampingan dari perikanan trawl di Arafura menunjukkan bahwa spesies yang menjadi hasil tangkapan sampingan merupakan spesies ikan demersal yang juga menjadi tujuan utama alat tangkap lain seperti pukat pantai atau trammel net. Sehingga dengan pembuangan kelaut ikan-ikan hasil tangkapan akan berdampak terhadap keberlanjutan stok ikan demersal. Sedangkan peraturan yang mengharuskan pemasangan bycatch excluder device pada alat tangkap trawl yang beroperasi di Arafura mengacu kepada Keputusan Presiden no 85 tahun 1982 keberadaan trawl diganti dengan pukat udang yang sudah dilengkapi dengan BED. Pada tahun 1996 peneliti dari National Marine Fisheries Service-NOAA Amerika Serikat melakukan introduksi TEDs jenissuper shooter dengan melakukan uji coba di Laut Jawa. Pada tahun 2003 TEDs jenissuper shooter diujicobakan pada kapal trawl udang di perairan Arafura Widodo dan Mahiswara, 2008. Walaupun hasilnya menunjukkan adanya pengurangan hasil tangkap sampingan rata-rata sebesar 38,34 akan tetapi disisi lain pemasangan TEDs super shooter mengurangi hasil tangkapan utama yaitu udang rata-rata sebesar 18,43 Widodo dan Mahiswara, 2008. Karena dengan adanya pengurangan hasil tangkapan utama tersebut maka TEDs super shooter tidak pernah digunakan dalam setiap pengoperasian pukat udang dengan pertimbangan penanganan di atas kapal terutama bila terjadi clogging karena adanya benda besar yang menghalangi. Sehingga diperlukan jenisbycatch reduction device yang sifatnya tidak rigid dan sesuai dengan ikan-ikan yang akan diloloskan. Berdasarkan pertimbangan teknis selama penelitian, identifikasi spesies ikan, ukuran ikan serta morfologi yang akan diloloskan terutama yang berbentuk compressed, depressed dan anguilliform maka BRD yang sesuai untuk dikembangkan pada perikanan pukat udang di Arafura dapat digunakan BRD jenismata ikan fish eye dan jendela empat persegi square mesh window. Selain spesies serta ukuran ikan yang akan diloloskan BRD jenisfish eye dan square mesh window memiliki kemudahan dalam penangan diatas kapal serta secara teknis ukuran yang digunakan sudah sesuai dengan ukuran kantong codend dari jaring trawl yang digunakan.

8.3.4 Program monitoring dalam pengelolaan perikanan trawl

Diperlukan adanya suatu identifikasi yang kontinyu untuk mengestimasi jumlah spesies ikan yang tertangkap di Laut Arafura atau di Perairan Utara Jawa. Data tersebut meliputi spesies yang dikategorikan sebagai komersial dan spesies yang tidak dimanfaatkan discard. Estimasi setiap tahun untuk hasil tangkap sampingan dan yang dibuang kelaut discard; Identifikasi terhadap spesies yang dikategorikan sebagai yang perlu mendapat prioritas; Karakterisasi dari hasil tangkap sampingan perlu dilakukan mengingat perikanan di Indonesia merupakan multispesies yang hal ini perlu dilakukan mengingat hasil tangkap sampingan dipengaruhi secara spasial dan temporal serta lingkungan perairan. Sehingga perlu dilakukan suatu pembagian wilayah berupa sub area yang membagi setiap WPP sehingga setiap sub area memberikan informasi yang lebih akurat; Program Monitoring Perikanan; tujuan dari program monitoring ini adalah untuk menyediakan informasi dalam kuantitas, ukuran dan komposisi umur dari ikan-ikan yang dimanfaatkan dan ikan-ikan yang dibuang kelaut discard. Hal ini perlu dilakukan terutama untuk perikanan industri khususnya pukat udang mengenai pencatatan hasil tangkap sampingan dari setiap kapal ikan termasuk posisinya yang dicatat dalam suatu logbook. Dalam perikanan industri dapat dilakukan dengan melakukan program penempatan observer di kapal-kapal ikan atau dapat pula dilakukan dengan melakukan pelatihan dari awak kapal yang khusus untuk mencatat logbook tersebut. Sedangkan untuk perikanan skala kecil hanya perlu ditempat di tempat pendaratan ikan untuk mencatat hasil tangkap yang didaratkan mengingat persentase ikan yang dibuang sangat kecil dalam perikanan trawl skala kecil. Sehingga data dari ikan-ikan yang didaratkan sudah dapat mewakili kondisi hasil tangkap dari perikanan trawl skala kecil di perairan utara Jawa.