Hasil tangkapan yang utama dari jaring arad diantaranya adalah udang jerbung Penaeus merguiensis dan beberapa jenis ikan demersal yang tertangkap
oleh jaring arad yaitu: pepetek Leioghnatus sp, gulamah Pseuosciena sp, beloso Saurida tumbil, kerapu Epinephelus sp, kerong – kerong Therapon
theraps , sebelah Psettodes erumei, pari Trygon sephen, cucut Squalus sp
dan gurita Octopus sp Barus, 1989.
2.5.2 Hasil tangkapan sampingan
Menurut Saila 1983 menyatakan bahwa hasil tangkapan sampingan by- catch
merupakan total dari spesies yang bukan merupakan tujuan penangkapan incidental catch ditambah dengan hasil tangkapan yang dikembalikan ke laut
karena tidak memiliki nilai ekonomis discarded catch. Sementara itu Hall 1996, membedakan hasil tangkapan sampingan by-
catch menjadi dua kategori, yaitu:
1. Spesies yang kebetulan tertangkap incidental catch, merupakan hasil tangkapan yang sekali-kali tertangkap dan bukan merupakan spesies target
dari unit penangkapan, namun masih dapat dimanfaatkan oleh nelayan. 2. Spesies yang dikembalikan ke laut discarded catch, merupakan bagian dari
hasil tangkapan sampingan yang dikembalikan ke laut karena pertimbangan ekonomis ikan yang tertangkap bernilai ekonomis rendah atau spesies ikan
yang tertangkap adalah spesies yang dilindungi.
2.6 Selektivitas Alat Penangkapan Ikan
Selektivitas suatu alat penangkapan ikan didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu alat penangkap ikan untuk menangkap ikan dengan suatu ukuran
tertentu atau spesies tertentu dalam suatu populasi Hamley, 1975; Fridman, 1986. Sedangkan menurut South Asian Fisheries Development Center 1999
mendefinisikan suatu selektivitas alat tangkap sebagai : Gear selectivity is a property of fishing gear that reducesexcludes the capture of unwanted sizes of
fish and incidental catch .
Selektivitas alat penangkapan ikan tergantung dari ikan yang diseleksi oleh suatu alat tangkap. Proses seleksi oleh suatu alat penangkapan ikan dapat
menyebabkan hasil tangkapan dari suatu alat tangkap mempunyai perbedaan komposisi dari ikan dalam suatu populasi dimana alat tersebut dioperasikan
Wileman et al. 1996. Pendekatan mengenai selektivitas alat penangkapan ikan mencakup keduanya untuk selektivitas ukuran size selectivity dan selektivitas
spesies species selectivity. Regier dan Robson 1966 menjelaskan bahwa selektivitas spesies adalah
peluang dari suatu ikan dengan spesies tertentu dan ukuran yang ditangkap memasuki suatu alat tangkap. Sementara itu selektivitas ukuran dari suatu alat
tangkap adalah proporsi dari suatu total populasi ikan dari ukuran selang kelas tertentu dimana ikan tertangkap dan tertahan oleh suatu alat tangkap Lagler,
1968. Pada pengggunaan BRD kurva selektivitas dijelaskan sebagai peluang ikan untuk tertahan, tidak lolos melewati kisi-kisi Tokai et al. 1996. Peluang ikan
melalui kisi grid dapat dikelompokkan dalam tiga kemungkinan yaitu 1 ikan lolos masuk kedalam kantong codend, 2 tertahan oleh kisi atau 3 meloloskan
diri melalui lubang keluar exit hole. Nilai 0 selektivitas kisi menunjukkan bahwa, seluruh ikan dapat lolos melewati kisi-kisi, dan 100 terjadi saat ikan
tertahan oleh kisi dan atau lolos melalui lubang keluar Tokai et al., 1996.
2.6.1 Pengaturan selektivitas alat penangkapan ikan
Penelitian mengenai jenis teknologi penangkapan yang dipilih difokuskan pada penggunaan teknologi penangkapan yang sesuai dengan prinsip yang ramah
lingkungan. Perbaikan teknologi trawl sehingga memenuhi kriteria ramah lingkungan dapat dilakukan melaui peningkatan selektivitas di bagian kantong
cod-end dari trawl. Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan selektivitas trawl seperti penggunaan BED Evans dan Wahju, 1996.
Pemasangan TED super shooter Mahiswara et al. 2004, penggunaan composite square mesh panels
Eayrs, 2005 atau pemasangan BRD pada jaring arad mini trawl
Purbayanto and Chalimi, 2005. Juvenil and Trash Excluder Device JTEDs telah dikembangkan di beberapa negara di Asia Tenggara seperti di
Thailand, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia Chokesanguan, 2004. JTEDs yang dikembangkan memiliki dua jenis yaitu soft dan rigid shorting grid,
dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa rigid shorting grid memiliki kemampuan lebih untuk meloloskan ikan-ikan kecil dibanding dengan jenis