Deskripsi Alat Tangkap Jaring Arad

Menurut Smith 1983 mengenukakan bahwa perikanan tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kegiatan dilakukan dengan unit penangkapan skala kecil, kadang-kadang menggunakan perahu bermesin atau tidak sama sekali; 2. Aktifitas penangkapan merupakan paruh waktu, dan pendapatan keluarga adakalanya ditambah dari pendapatan lain dari kegiatan diluar penangkapan; 3. Kapal dan alat tangkap biasanya dioperasikan sendiri; 4. Alat tangkap dibuat sendiri dan dioperasikan tanpa bantuan mesin; 5. Investasi rendah dengan modal pinjaman dari penampung hasil tangkapan; 6. Hasil tangkapan per unit usaha dan produktivitas pada level sedang sampai sangat rendah; 7. Hasil tangkapan tidak dijual kepada pasar besar yang terorganisir dengan baik tapi diedarkan di tempat pendaratan atau dijual di laut; 8. Sebagian atau keseluruhan hasil tangkapan dikonsumsi sendiri bersama keluarganya; 9. Komunitas nelayan tradisional sering kali terisolasi baik secara geografis maupun sosial dengan standar hidup keluargha nelayan yang rendah sampai batas maksimal.

2.4 Deskripsi Alat Tangkap Jaring Arad

Jaring arad merupakan salah satu alat penangkap ikan dari jenis pukat hela yang banyak digunakan oleh para nelayan skala kecil, di daerah perairan pantai utara jawa, dalam operasi penangkapan ikan demersal dan udang atau dapat pula didefinisikan sebagai alat penangkap ikan berbentuk kantong yang terbuat dari dua bagian sayap pukat, bagian square dan bagian badan serta bagian kantong pukat Standar Nasional Indonesia, 2004. Sedangkan menurut Manadiyanto, et al. 2000, jaring arad adalah alat penangkap yang dioperasikan secara aktif dengan cara ditarik oleh perahu. Menurut Subani dan Barus 1989, jaring arad diklasifikasikan ke dalam pukat udang. Jaring arad banyak dikenal dengan nama cungking trawl atau mini otter trawl . Alat tangkap ini dikelompokkan ke dalam jenis otter trawl yaitu trawl yang dilengkapi alat pembuka mulut jaring otter board. Alat tangkap jaring arad terdiri dari sayap wing, badan jaring body, kantong jaring cod end, papan rentang otter board, tali ris atas head rope, tali ris bawah ground rope, tali selambar warp, pelampung float, dan pemberat sinker yang dapat dapat dideskripsikan sebagai berikut Standar Nasional Indonesia, 2004: 1. Sayap wing Bagian jaring yang terletak di ujung depan dari bagian jaring arad. Sayap pukat terdiri dari sayap atas upper wing dan sayap bawah lower wing. 2. Badan jaring body Bagian jaring yang terletak antara sayap dan kantong jaring. 3. Kantong jaring cod end Bagian jaring yang terpendek dan terletak di ujung belakang dari jaring arad. 4. Papan rentang otter board Kelengkapan jaring arad yang terbuat dari papan kayu berbentuk empat persegi panjang, yang dipergunakan sebagai alat pembuka mulut jaring. 5. Tali ris atas head rope Tali yang dipergunakan untuk menggantungkan dan menghubungkan kedua sayap jaring bagian atas melalui mulut bagian atas. 6. Tali ris bawah ground rope Tali yang dipergunakan untuk menggantungkan dan menghubungkan kedua sayap jaring bagian bawah melalui mulut bagian bawah. 7. Tali selambar warp rope Tali yang berfungsi sebagai penghela jaring arad di belakang kapal yang sedang berjalan dan penarik jaring arad ke atas geladak kapal. 8. Pelampung float Pelampung digunakan untuk membantu membuka mulut jaring ke arah atas. 9. Pemberat sinker Pemberat berfungsi untuk membuka mulut jaring ke arah bawah. Sketsa alat tangkap jaring arad menurut Standar Nasional Indonesia 2004 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 3 Alat penangkapan ikan jaring arad

2.5 Hasil Tangkapan Jaring Arad