Perbaikan teknologi penangkapan ikan

8.3.4 Program monitoring dalam pengelolaan perikanan trawl

Diperlukan adanya suatu identifikasi yang kontinyu untuk mengestimasi jumlah spesies ikan yang tertangkap di Laut Arafura atau di Perairan Utara Jawa. Data tersebut meliputi spesies yang dikategorikan sebagai komersial dan spesies yang tidak dimanfaatkan discard. Estimasi setiap tahun untuk hasil tangkap sampingan dan yang dibuang kelaut discard; Identifikasi terhadap spesies yang dikategorikan sebagai yang perlu mendapat prioritas; Karakterisasi dari hasil tangkap sampingan perlu dilakukan mengingat perikanan di Indonesia merupakan multispesies yang hal ini perlu dilakukan mengingat hasil tangkap sampingan dipengaruhi secara spasial dan temporal serta lingkungan perairan. Sehingga perlu dilakukan suatu pembagian wilayah berupa sub area yang membagi setiap WPP sehingga setiap sub area memberikan informasi yang lebih akurat; Program Monitoring Perikanan; tujuan dari program monitoring ini adalah untuk menyediakan informasi dalam kuantitas, ukuran dan komposisi umur dari ikan-ikan yang dimanfaatkan dan ikan-ikan yang dibuang kelaut discard. Hal ini perlu dilakukan terutama untuk perikanan industri khususnya pukat udang mengenai pencatatan hasil tangkap sampingan dari setiap kapal ikan termasuk posisinya yang dicatat dalam suatu logbook. Dalam perikanan industri dapat dilakukan dengan melakukan program penempatan observer di kapal-kapal ikan atau dapat pula dilakukan dengan melakukan pelatihan dari awak kapal yang khusus untuk mencatat logbook tersebut. Sedangkan untuk perikanan skala kecil hanya perlu ditempat di tempat pendaratan ikan untuk mencatat hasil tangkap yang didaratkan mengingat persentase ikan yang dibuang sangat kecil dalam perikanan trawl skala kecil. Sehingga data dari ikan-ikan yang didaratkan sudah dapat mewakili kondisi hasil tangkap dari perikanan trawl skala kecil di perairan utara Jawa.

8.4 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Alternatif pengelolaan untuk mengurangi hasil tangkapan sampingan bycatch dapat dilakukan dengan melakukan input kontrol yaitu pengaturan daerah penangkapan ikan untuk perikanan trawl demersal skala kecil. Sedangkan untuk perikanan trawl demersal skala industri dapat dilakukan dengan pembatasan ukuran kapal gross tonnage dan pembatasan kuota untuk spesies tertentu; 2. Hasil tangkapan sampingan bycatch dari perikanan demersal trawl skala industri dapat dilakukan dengan mengolah ikan hasil tangkapan sampingan di atas kapal untuk menjadi bahan baku produk olahan; 3. Untuk perikanan demersal trawl skala industri dan skala kecil mengurangi hasil tangkapan sampingan bycatch dapat dilakukan dengan perbaikan teknologi penangkapan ikan melalui pemasangan bycatch reduction device. Bycatch reduction device yang sesuai untuk perikanan demersal trawl skala industri dan skala kecil yaitu BRD jenis mata ikan fish eye dan jenis jendela empat persegi square mesh window; 4. Perlu dibangun program monitoring dalam pengelolaan perikanan demersal trawl terutama dibentuknya pembagian area penangkapan sub region, identifikasi spesies yang menjadi hasil tangkapan sampingan, karakterisasi hasil tangkapan sampingan serta diperlukannya observer baik untuk perikanan demersal trawl skala industri. 9 KESIMPULAN UMUM DAN SARAN Melalui serangkaian kajian yang dilakukan melalui metode yang diterapkan dalam pengembangan bycatch reduction device untuk perikanan demersal trawl, maka kesimpulan dan saran yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

9.1 Kesimpulan

Secara keseluruhan masing-masing jenis BRD memiliki keragaman spesies yang berbeda dimana TED super shooter 23 spesies ikan, 2 spesies krustase dan 1 spesies moluska. Square mesh window terdiri dari 27 spesies ikan dan 2 spesies krustase. Fish eye terdiri dari 20 spesies ikan dan 2 spesies krustase. Bycatch redcution device jenis mata ikan fish eye efektif dalam mengurangi hasil tangkapan sampingan bycatch per towing kemudian diikuti oleh jendela empat persegi square mesh window dan TED super shooter. Berdasarkan persentase morfologi ikan yang diloloskan, BRD jenis fish eye mengurangi ikan yang berbentuk compressed 10,23 dan anguilliform 4,62. BRD jenis square mesh window mengurangi ikan yang berbentuk compressed 6,23 sedangkan TED super shooter mengurangi ikan yang berbentuk compressed 4,98 dan anguilliform 0,47. Pada skala laboratorium BRD jenis square mesh window rata-rata meloloskan ikan sebesar 42,5, fish eye 37,5 dan TED super shooter 30. Komposisi hasil tangkapan jaring arad didominasi oleh ikan hasil tangkapan sampingan dengan proporsi yang berbeda untuk setiap lokasi dan bulan yang berbeda. Komposisi hasil tangkapan sampingan di Blanakan di dominasi oleh ikan yang berbentuk compressed Leiognathidae, Sciaenidae, Nemipteridae dan Mullidae sementara untuk di Eretan Kulon di dominasi oleh ikan yang berbentuk compressed Sciaenidae, Leiognathidae, Nemipteridae dan Mullidae dan fusiform Synodontidae. Untuk perikanan demersal trawl skala industri dan skala kecil mengurangi hasil tangkapan sampingan bycatch dapat dilakukan dengan perbaikan teknologi penangkapan ikan melalui pemasangan bycatch reduction device. Bycatch reduction device yang sesuai untuk perikanan demersal trawl skala industri dan skala kecil yaitu BRD jenis mata ikan fish eye dan jenis jendela empat persegi square mesh window;

9.2 Saran

Perlu dikembangkan suatu BRD yang sesuai dengan bentuk morfologi dari ikan yang akan diloloskan untuk perikanan trawl skala kecil seperti jendela empat persegi square mesh window dan mata ikan fish eye. Untuk perikanan trawl demersal skala industri BRD fish eye dan square mesh window dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti TED super shooter. Perlu diberlakukan jalur penangkapan ikan untuk perikanan demersal trawl skala kecil untuk menghindari terjadinya konflik dengan nelayan yang menggunakan alat penangkapan ikan yang pasif. Perlu dibentuk suatu program monitoring dalam pengelolaan perikanan demersal trawl terutama dibentuknya pembagian area penangkapan sub region, identifikasi spesies yang menjadi hasil tangkapan sampingan, karakterisasi hasil tangkapan sampingan serta diperlukannya observer baik untuk perikanan demersal trawl skala industri. Diperlukan suatu pemahaman terhadap masyarakat mengenai pentingnya mengurangi pembuangan bycatch dari perikanan trawl demersal yang akan berdampak pada keberlanjutan sumberdaya ikan-ikan demersal.