Angka Kematian Demografi Populasi Panenan .1 Ukuran Populasi
c d
Gambar 16 a Populasi panenan di satu pedagang berdasarkan jenis kelamin selama bulan April
–Juni 2012 b Populasi panenan di satu pedagang berdasarkan kelas umur selama bulan April
–Juni 2012 c Populasi panenan di seluruh pedagang berdasarkan jenis
kelamin selama bulan April d Populasi panenan di seluruh pedagang berdasarkan kelas umur selama bulan April
Apabila data populasi panenan yang diperoleh selama penelitian dijadikan pendekatan untuk melihat tren populasi panenan labi-labi di Jambi Gambar 16
maka dapat dikatakan bahwa tren populasi di pedagang ketika dilakukan pengambilan data secara bersamaan pada bulan April 2012 didominasi oleh labi-
labi pada kelas umur dewasa dan dari jenis kelamin betina sementara tren bulanan yang diwakili oleh data dari satu pedagang data selama bulan April
–Juni 2012 menunjukkan kecenderungan yang sama bahwa populasi panenan didominasi oleh
kelompok umur dewasa dan jenis kelamin betina. Berdasarkan hasil penghitungan dan pengukuran selama tiga bulan tersebut jumlah individu betina yang tertangkap
paling banyak pada bulan April 67.08 dari total labi-labi 161 ekor, sementara pada bulan Mei dan Juni proporsi jumlah betina yang tertangkap lebih sedikit
54.43 dan 50.94 dari total jumlah labi-labi pada masing-masing bulan tersebut.
Pengaruh faktor alam seperti curah hujan terhadap ukuran populasi labi-labi di pedagang besar juga dianalisis karena diduga curah hujan mempengaruhi
kondisi habitat labi-labi. Gambar 17 menampilkan grafik hubungan antara jumlah curah hujan dengan jumlah labi-labi pada satu orang pedagang besar di Kota
Jambi. Menurut pemancing labi-labi pada saat curah hujan tinggi yang diikuti dengan meningkatnya permukaan air sungai, labi-labi akan keluar dari sarangnya
50 100
150 200
250
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
J u
m la
h l
a b
i- la
b i
Pengumpul
Jantan Betina
50 100
150 200
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Ju m
lah l
ab i-
lab i
Pengumpul
Remaja Dewasa Muda
Dewasa
dan menyebar ke sungai-sungai kecil bahkan parit-parit yang berdekatan dengan pemukiman penduduk, sehingga besar kemungkinan terpancing oleh para
pemancing.
Gambar 17 Grafik hubungan antara jumlah labi-labi di satu pengumpul dengan jumlah curah hujan selama tahun 2010 dan 2011 Sumber : BKSDA
Jambi dan BMKG Jambi Pola hubungan sebagaimana disampaikan pemancing tersebut terlihat pada
bulan Februari dan Agustus 2010 serta Oktober 2011 saat jumlah labi-labi panenan di satu pengumpul tersebut mencapai angka tertinggi dan jumlah curah
hujan juga tinggi. Pola ini tidak berlaku sepanjang tahun dan juga tidak mewakili kondisi seluruh pengumpul di Jambi. Uji korelasi Spearman antara jumlah labi-
labi dengan curah hujan menghasilkan angka koefisien korelasi 0.361 dan probabilitas 0.084 yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara kedua
variabel tersebut. Ukuran populasi panenan kemungkinan lebih dipengaruhi oleh jumlah usaha penangkapan jumlah penangkap danatau hari tangkap yang
dicurahkan.
5.3 Peubah Morfometri dan Biologi Reproduksi 5.3.1 Ukuran Panjang Lengkung Karapas PLK
Hasil pengukuran terhadap PLK seluruh individu labi-labi di pedagang besar ditampilkan pada Gambar 18.
5 10
15 20
25 30
35 40
50 100
150 200
250 300
350 400
450
Jan -10
Fe b
-10 Ma
r- 10
Ap r-
10 Me
i- 10
Ju n
-10 Ju
l- 10
Agu st
-10 Se
p -10
Ok t-
10 N
o v
-10 De
c- 10
Jan -11
Fe b
-11 Mar
-11 Ap
r- 11
Me i-
11 Ju
n -11
Ju l-
11 Agu
st -11
Se p
-11 Ok
t- 11
N o
v -11
De c-
11
Ju m
lah l
Lab i-
lab i
Ju m
lah Cu
rah H
u jan
m m
Bulan dalam Tahun
∑ Curah Huja ∑ Labi-labi
Gambar 18 Proporsi jumlah labi-labi berdasarkan ukuran PLK minimal dan maksimal di setiap pedagang besar di Provinsi Jambi
Labi-labi yang berdasarkan klasifikasi ukuran PLK termasuk dalam kelas umur dewasa PLK minimal 25 cm memiliki bobot tubuh yang bervariasi dengan
berat minimal 1.11 kg. Ukuran berat labi-labi yang paling ringan dari seluruh populasi yang terukur adalah 0.38 kg dengan ukuran PLK 18 cm dan termasuk
dalam kelas umur remaja, sementara ada labi-labi dengan berat 0.70 kg memiliki ukuran PLK yang lebih pendek yaitu 17.0 cm. Menurut Riyanto 2012, hasil
komunikasi pribadi pengklasifikasian kelas umur lebih tepat dilakukan berdasarkan ukuran PLK karena pertambahan PLK dianggap lebih konsisten
dibandingkan ukuran berat individu labi-labi. Pertambahan bobot tubuh labi-labi tidak berbanding lurus dengan pertambahan umurnya, karena selalu ada pengaruh
ketersediaan pakan maupun kepadatan populasi di suatu lokasi. Tabel 6 di bawah ini menunjukkan kisaran berat tubuh beberapa ekor labi-labi pada satu ukuran
PLK yang sama. Tabel 6 Kisaran berat tubuh labi-labi pada beberapa ukuran PLK
Ukuran PLK cm Kisaran berat tubuh Mean ± Std.Dev
Selisih 25 n = 13
1.11 – 2.50
1.64±0.31 26 n = 20
1.00 – 2.90
1.83±0.34 0.19
27 n = 27 1.18
– 2.54 1.97±0.29
0.04 28 n = 14
1.21 – 3.02
2.13±0.50 0.26
29 n = 14 2.30
– 4.50 2.74±0.55
0.61 30 n = 16
2.32 – 3.50
2.78±0.32 0.04
80,0
40,4 57,0
44,0 52,0
75,0
52,0 60,7
21,0 27,0
17,0 20,0
23,5 18,0
36,0 26,4
- 10,0
20,0 30,0
40,0 50,0
60,0 70,0
80,0 90,0
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
PLK Max PLK Min