Morfologi Peubah Morfometri dan Biologi Reproduksi .1 Taksonomi

15 pertengahan dari perisainya, dan termasuk hewan yang galak sehingga hewan berukuran besar sangat berbahaya bila dipegang. Amri dan Khairuman 2002 menyebutkan bahwa labi-labi bernafas dengan paru-paru pulmo, termasuk anak-anaknya yang baru menetas, memiliki sepasang tungkai kaki depan masing-masing berkuku tiga buah dan berselaput renang, demikian pula sepasang tungkai belakangnya. Dua pasang tungkai tersebut memungkinkan labi-labi dapat berenang dengan cepat karena selaput renangnya cukup besar dan bisa berlari di daratan. Mata labi-labi berjumlah dua buah terletak pada bagian samping kepala dilengkapi dengan kelopak mata. Alat pendengaran labi-labi adalah membran tympani. Labi-labi tidak memiliki gigi tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam. Lidahnya tebal, pendek, lebar dan melekat di dasar mulut. Warna punggung labi-labi dewasa bervariasi antara coklat, abu-abu sampai hitam pekat, kadang-kadang berbintik kuning pada kepala, tungkai-tungkai dan karapasnya. Plastron berwarna putih sampai abu-abu pada usia remaja berwarna lebih cerah dibandingkan dengan usia dewasa. Pada usia anak terdapat bintik pada kepala dan tungkai-tungkainya Ernst Barbour 1989. Iskandar 2000 menyebutkan bahwa pada perisai punggung terdapat bintil-bintil kecil membentuk garis-garis yang terputus-putus dari depan ke belakang. Kepala dan kaki berwarna hitam atau abu-abu, pada hewan muda umumnya dijumpai bintik-bintik berwarna kuning dan kadang-kadang dijumpai juga enam sampai sepuluh bercak hitam bertepi putih melengkung pada bagian belakang perisainya, terutama pada individu muda.

2.3.3 Morfometri

Karakteristik morfometri seringkali digunakan untuk menduga umur suatu spesies. Pendugaan kelas umur pada kelompok kura-kura umumnya menggunakan ukuran panjang karapas yang diukur dengan metode straight-line Ernst Lovich 1986; Chen Lue 2009; Lefebvre et al. 2011 maupun metode curve-line Kusrini et al. 2007; Oktaviani Samedi 2008; Kusrini et al. 2009, sementara beberapa parameter morfometri lainnya yang umum diukur adalah lebar karapas, panjang plastron, lebar plastron, berat tubuh, dan panjang ekor Lilly 2010. Metode curve-line menghasilkan satuan pengukuran dengan istilah Panjang Lengkung Karapas PLK yang kemudian diklasifikasikan dalam empat kelompok 16 dengan rentang ukuran tertentu untuk kemudian digunakan sebagai dasar pengkelasan umur labi-labi Kusrini et al. 2007. Berat tubuh juga digunakan untuk menduga kelas umur labi-labi Mardiastuti 2008 sementara Riyanto 13 Februari 2012 komunikasi pribadi menyebutkan bahwa ukuran PLK dianggap lebih konsisten untuk dijadikan dasar pendugaan kelas umur labi-labi. Ernst dan Lovich 1986 menyebutkan bahwa beberapa penelitian mencoba mencari hubungan antara perubahan massa atau bobot tubuh kura-kura dengan pertumbuhan bagian tempurungnya. CITES Scientific dan Management Authority sejak tahun 2007 mengeluarkan peraturan tentang ukuran berat yang sebaiknya tidak dipanen atau dibatasi pemanenannya, yaitu pada kisaran berat 5–15 kg dengan batas toleransi 10 Mardiastuti 2008.

2.3.4 Reproduksi

Pada labi-labi jantan bentuk ekor memanjang sehingga ujungnya banyak terlihat diluar karapas, sebaliknya pada labi-labi betina bentuk ekor lebih pendek dan gempal sehingga tidak tampak di luar karapas Kusrini et al. 2009. Wyneken 2001 menyebutkan bahwa organ reproduksi kura-kura atau disebut gonad terdiri dari ovarium dan testis dan masing-masing menghasilkan gamet sel telur ataupun sperma yang kemudian dipindahkan melalui salurannya menuju kloaka. Organ reproduksi pada kura-kura betina mengalami perubahan bentuk dan ukuran mengikuti pertambahan umur ataupun antar-periode bertelur Wyneken 2001 dan ukuran tubuh betina yang lebih besar berhubungan dengan ukuran telur yang lebih besar ataupun frekuensi clutch tahunan Walde et al. 2007; Naimi et al. 2012. Kematangan gonad biasanya terjadi pada bulan Mei dan Juni pada saat temperatur air berkisar 20 °C, dua minggu kemudian betina akan memijah dan kemudian bertelur di darat di tempat yang berpasir BBAT 2002. Bentuk telur labi-labi menurut Kusdinar 1995 bundar, berwarna putih, tidak mengkilat, kulitnya rapuh dengan ukuran diameter telur 31.1–33.2 mm, sementara menurut Iskandar 2000 ukuran telurnya hanya sekitar 21–33 mm, berbentuk bulat seperti bola pingpong bola tenis meja dan bercangkang keras. Amri dan Khairuman 2002 menyebutkan bahwa telur labi-labi berwarna krem dengan diameter antara 2-3 cm.

Dokumen yang terkait

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

Distribution of Population and Habitat Characteristics of Long-tailed macaques in Gunung Merapi National Park

0 17 92

Conservation Of The Asiatic Soft-Shell Turtle Amyda Cartilaginea (Boddaert, 1770) In The Belawa Village, Lemah Abang District, Cirebon, West Java

3 18 93

Trades, Habitat Charactesictics And Demographyc Parameters Of Harvested Reticulated Pythons (Python Reticulatus Scheider 1801) In Central Kalimantan Province

0 3 291

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters, and Habitat Characteristics of Javan Spitting Cobra (Naja sputatrix Boie 1827) in East Java Province

1 8 215

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95

Study of Population and Habitat Lesser Adjutant

0 1 9

Characteristics of nesting habitat of sea turtle Lepidochelys olivacea in Lhoknga Beach, Aceh Besar District, Indonesia

0 0 8