Kabupaten Batang Hari Kabupaten Sarolangun Kabupaten Muaro Jambi

25 - Kelas lereng 41-60 = 744 747 Ha - Kelas lereng 2-8 = 37 702 Ha Provinsi Jambi memiliki potensi lahan rawa seluas 252 983 hektar yang terdiri dari rawa pasang surut seluas 211 962 hektar dan rawa non pasang surut seluas 41 021 hektar. Potensi lahan rawa ini tersebar di 3 kabupaten yaitu Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Muaro Jambi dengan luas rawa di masing-masing kabupaten tersebut berturut-turut 188 814 hektar, 53 469 hektar dan 10 700 hektar. Danau-danau di Provinsi Jambi yang berfungsi konservasi adalah Danau Gunung Tujuh di Kabupaten Kerinci dan 5 danau lainnya di Kabupaten Merangin Dipati Empat, Pauh, Kecil, Kembang dan Cermin. Provinsi Jambi sendiri memiliki 15 danau yang tersebar di 3 kabupaten dan Kota Jambi. Kabupaten Merangin merupakan kabupaten dengan jumlah danau terbanyak Danau Dipati Empat, Pauh, Kecil, Kembang, Cermin, dan diikuti oleh Kabupaten Kerinci Danau Kerinci, Gunung Tujuh, Lingkat, Belibis, Kota Jambi Danau Sipin, Danau Teluk, Kenali dan Kabupaten Muaro Jambi Danau Sirih, Sarang Burung. Penduduk Jambi terdiri dari Suku Anak Dalam, penduduk asli Jambi dari suku Melayu serta para pendatang. BPS Provinsi Jambi 2010 menuliskan tiga jenis lapangan usaha yang paling banyak ditekuni oleh penduduk Provinsi Jambi, berturut-turut yaitu pertanian, jasa dan perdagangan. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Jambi dengan memilih Kota Jambi dan tujuh kabupaten terdiri dari Kabupaten Batang Hari, Sarolangun, Merangin, Bungo, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat dan Muaro Jambi.

3.2 Kabupaten Batang Hari

Kabupaten Batang Hari terletak diantara 1°15’-2°15’ Lintang Selatan dan 102°30’-104°30’ Bujur Timur dengan tingkat elevasi 92.67 wilayahnya terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian 11-100 meter dpl, sementara 7.33 wilayahnya berada pada ketinggian 101-500 meter dpl. Kabupaten ini dilalui oleh dua sungai besar yaitu Sungai Batanghari panjang sungai 176 750 km dan Sungai Tembesi panjang sungai 68 250 km. Batas-batas wilayah kabupaten adalah sebagai berikut : - Utara : Kabupaten Tebo dan Kabupaten Muaro Jambi 26 - Timur : Kabupaten Muaro Jambi - Selatan : Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Sarolangun, dan Kabupaten Muaro Jambi - Barat : Kabupaten Tebo BPS Batang Hari 2010. Sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Batang Hari digunakan untuk perkebunan, dengan komoditas utama yaitu sawit dan karet dan rumah tangga bermatapencaharian sebagai penangkap ikan di perairan umum sungai berjumlah 460 rumah tangga BPS Batang Hari 2010.

3.3 Kabupaten Sarolangun

Kabupaten Sarolangun terletak pada titik koordinat antara 01°53’39”- 02°46’24” Lintang Selatan dan 102°03’39”-103°13’17” Bujur Timur. Luas wilayahnya mencapai 6 174 km 2 dimana 85 merupakan dataran rendah. Batas- batas wilayah kabupaten ini adalah : - Utara : Kabupaten Batang Hari - Timur : Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan - Selatan : Kabupaten Rejang Lebong - Barat : Kabupaten Merangin BPS Kab. Sarolangun 2012 Hasil Sensus Penduduk 2010 di Provinsi Jambi menunjukkan bahwa jumlah penduduk dari suku terasing Suku Anak Dalam sebanyak 3 198 jiwa tersebar di 6 kabupaten dan jumlah terbanyak ada di Kabupaten Sarolangun yaitu 1 095 jiwa BPS Kab. Sarolangun 2012.

3.4 Kabupaten Muaro Jambi

Kabupaten Muaro Jambi terletak diantara 1°15’-2°20’ Lintang Selatan dan 103°10’-104°20’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 5 246 km 2 dan rata-rata ketinggian tempat berada pada kisaran 10-80 meter dpl. Kabupaten ini terdiri dari 8 kecamatan yang seluruhnya dilintasi oleh sungai, dan Kecamatan Sungai Bahar merupakan kecamatan yang dilintasi oleh 5 sungai. Wilayah Kabupaten Muaro Jambi berbatasan dengan Kabupaten Batang Hari, Kota Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Provinsi Sumatera Selatan BPS Muaro Jambi 2010. 27 Penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada umumnya bermatapencaharian di bidang perkebunan dengan komoditas terbanyak adalah sawit dan karet, disamping sejumlah komoditas perkebunan lainnya seperti kelapa hibrida dan kopi. Perkebunan kelapa sawit mempekerjakan 23 033 rumah tangga, sementara perkebunan karet 14 856 rumah tangga.

3.5 Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Dokumen yang terkait

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

Distribution of Population and Habitat Characteristics of Long-tailed macaques in Gunung Merapi National Park

0 17 92

Conservation Of The Asiatic Soft-Shell Turtle Amyda Cartilaginea (Boddaert, 1770) In The Belawa Village, Lemah Abang District, Cirebon, West Java

3 18 93

Trades, Habitat Charactesictics And Demographyc Parameters Of Harvested Reticulated Pythons (Python Reticulatus Scheider 1801) In Central Kalimantan Province

0 3 291

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters, and Habitat Characteristics of Javan Spitting Cobra (Naja sputatrix Boie 1827) in East Java Province

1 8 215

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95

Study of Population and Habitat Lesser Adjutant

0 1 9

Characteristics of nesting habitat of sea turtle Lepidochelys olivacea in Lhoknga Beach, Aceh Besar District, Indonesia

0 0 8