27 Penduduk Kabupaten Muaro Jambi pada umumnya bermatapencaharian di
bidang perkebunan dengan komoditas terbanyak adalah sawit dan karet, disamping sejumlah komoditas perkebunan lainnya seperti kelapa hibrida dan
kopi. Perkebunan kelapa sawit mempekerjakan 23 033 rumah tangga, sementara perkebunan karet 14 856 rumah tangga.
3.5 Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat secara geografis terletak diantara 0°53’- 01°41’ Lintang Selatan dan 103°23’-104°21’ Bujur Timur. Kabupaten ini
memiliki luas wilayah 5 009.82 km
2
, rata-rata ketinggian tempat 3-70 meter dpl dan terdiri dari 13 kecamatan dengan batas-batas wilayah :
- Utara : Provinsi Riau
- Selatan : Kabupaten Batang Hari - Barat
: Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo - Timur : Selat Berhala dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
BPS Tanjung Jabung Barat 2010. BPS Tanjung Jabung Barat 2010 menyebutkan bahwa penduduk Kabupaten
Tanjung Jabung Barat pada umumnya bermatapencaharian di bidang perkebunan dengan komoditas terbanyak adalah sawit dan karet, disamping sejumlah
komoditas perkebunan lainnya seperti kelapa dan coklat.
3.6 Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Kabupaten Tanjung Jabung Timur terletak diantara 0°53’-01°41’ Lintang Selatan dan 103°23’-104°31’ Bujur Timur, dengan luas wilayah 5 445 km
2
. Ketinggian ibukota-ibukota kecamatan berkisar antara 1-5 meter dpl dengan
batas-batas wilayah kabupaten sebagai berikut : - Utara : Laut Cina Selatan
- Selatan : Kabupaten Muaro Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan - Barat
: Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Muaro Jambi - Timur : Laut Cina Selatan
BPS Tanjung Jabung Timur 2010. Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada umumnya
bermatapencaharian di bidang perkebunan dengan komoditas terbanyak adalah
28 kelapa dan sawit dengan luasan areal perkebunan masing-masing adalah 58 765
hektar dan 22 044 hektar, berbeda dengan kabupaten lain yang menjadikan sawit sebagai primadona komoditas perkebunannya. Jumlah petani yang menanam
kelapa tercatat sebanyak 22 901 kepala keluarga BPS Tanjung Jabung Timur 2010. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kondisi wilayahnya yang berbatasan
dengan laut sehingga lebih cocok untuk ditanami kelapa. Sebagian penduduk juga mengolah lahan pertanian dengan jenis tanaman padi sawah dan ladang dan
beberapa jenis tanaman palawija lainnya.
3.7 Kota Jambi
Wilayah Kota Jambi secara geografis terletak diantara 01°30’2,98”- 01°7’1,07” Lintang Selatan dan 103°30’1,67”-103°40’0,22” Bujur Timur dengan
kisaran ketinggian tempat antara 10-60 m dpl Bappeda Kota Jambi 2012. Kota Jambi memiliki daerah rawa yang terdapat di sekitar aliran Sungai Batanghari
yang membelah Kota Jambi menjadi dua bagian disisi utara dan selatan. Mayoritas penduduk di Kota Jambi merupakan suku Melayu Jambi yang
hidup bersama dengan penduduk dari suku-suku Aceh, Banjar, Batak, Bugis, Flores, Jawa, Padang, Palembang, Papua, Sunda dan juga warga-warga keturunan
Arab, India dan Tionghoa Pemkot Jambi 2007. Masyarakat Kota Jambi mayoritas 87 memeluk agama Islam dan sebanyak 35.62 penduduknya
menekuni pekerjaan di bidang perdagangan, hotel dan restaurant. Masyarakat Kota Jambi juga menekuni pekerjaan di bidang perikanan yang tercermin dari data
berbagai jenis alat tangkap ikan yang digunakan serta jumlah perahu penangkap ikan yang mencapai 612 unit. Produksi ikan dari perairan umum sungai, rawa dan
danau pada tahun 2009 mencapai angka 348 ton BPS Kota Jambi 2009.