31 yang menjadi responden penelitian. Jumlah keseluruhan labi-labi di tingkat
pedagang besar adalah 743 ekor. Pengumpul
Unit contoh untuk pendugaan parameter demografi populasi panenan pada tingkat pengumpul adalah seluruh labi-labi yang terkumpul di 4 pengumpul yang
yang berhasil dikunjungi, diwawancarai dan memiliki stok labi-labi. Jumlah labi-
labi keseluruhan di tingkat pengumpul adalah 48 ekor.
Penangkap Unit contoh untuk pendugaan parameter demografi populasi panenan pada
tingkat penangkap adalah seluruh labi-labi yang berhasil ditangkap di lokasi tangkap oleh 9 penangkap. Jumlah labi-labi yang tertangkap adalah 6 ekor.
4.3.3 Peubah Morfometri dan Biologi Reproduksi
Peubah Morfometri Unit contoh untuk mengukur peubah morfometri populasi panenan sama
halnya dengan unit contoh untuk pendugaan parameter demografi populasi di
setiap tingkat pelaku tata niaga.
Reproduksi Identifikasi kondisi reproduksi untuk menduga minimum dan maximum
breeding age pada labi-labi jantan dan betina dilakukan terhadap 20 individu yang terdiri dari 6 jantan dan 14 betina dengan bobot tubuh yang berbeda. Sebanyak 7
ekor labi-labi 3 jantan, 4 betina diamati di Jambi sementara 13 ekor lainnya 3 jantan, 10 betina diamati di Pasar Glodok Jakarta.
Jenis Pakan Identifikasi jenis pakan yang dikonsumsi oleh labi-labi dilakukan terhadap 7
ekor labi-labi 3 jantan, 4 betina yang dipotong di Jambi.
4.3.4 Karakteristik Habitat
Pengambilan data untuk mengidentifikasi karakteristik habitat labi-labi di Provinsi Jambi dilakukan pada 90 lokasi pemancingan yang terdiri dari 2 tipe
habitat yaitu sungai dan danau. Pemilihan lokasi pemancingan sepenuhnya diserahkan kepada penangkap labi-labi yang berdasarkan pengalamannya selama
32 menjadi penangkap labi-labi dianggap telah memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi lokasi dimana terdapat labi-labi. Seluruh lokasi pemancingan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu lokasi pemancingan yang ditebarkan
mata pancing dan lokasi yang ditemukan labi-labi. Kategori pertama terdiri dari 65 titik yang ditebarkan mata pancing dan 25 titik yang tidak ditebarkan mata
pancing oleh penangkap labi-labi. Kategori kedua terbagi menjadi 6 titik
ditemukan labi-labi dan 84 titik yang tidak ditemukan labi-labi. 4.4 Pengumpulan Data
4.4.1 Tata Niaga Labi-labi
Aktivitas wawancara, pengamatan dan keikutsertaan dalam kegiatan para pelaku tata niaga labi-labi memberikan informasi mengenai karakteristik para
pelaku, alurmekanisme perdagangan yang berlangsung serta harga jualbeli labi- labi yang berlaku di Jambi. Data juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak
BKSDA Jambi, eksportir di Jakarta, pihak APEKLI selaku asosiasi yang menaungi para eksportir labi-labi, dan perwakilan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia LIPI selaku CITES Scientific Authority.
4.4.2 Parameter Demografi Populasi