Peubah Morfometri dan Biologi Reproduksi

32 menjadi penangkap labi-labi dianggap telah memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi lokasi dimana terdapat labi-labi. Seluruh lokasi pemancingan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yaitu lokasi pemancingan yang ditebarkan mata pancing dan lokasi yang ditemukan labi-labi. Kategori pertama terdiri dari 65 titik yang ditebarkan mata pancing dan 25 titik yang tidak ditebarkan mata pancing oleh penangkap labi-labi. Kategori kedua terbagi menjadi 6 titik ditemukan labi-labi dan 84 titik yang tidak ditemukan labi-labi. 4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Tata Niaga Labi-labi

Aktivitas wawancara, pengamatan dan keikutsertaan dalam kegiatan para pelaku tata niaga labi-labi memberikan informasi mengenai karakteristik para pelaku, alurmekanisme perdagangan yang berlangsung serta harga jualbeli labi- labi yang berlaku di Jambi. Data juga diperoleh melalui wawancara dengan pihak BKSDA Jambi, eksportir di Jakarta, pihak APEKLI selaku asosiasi yang menaungi para eksportir labi-labi, dan perwakilan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI selaku CITES Scientific Authority.

4.4.2 Parameter Demografi Populasi

Parameter demografi populasi panenan labi-labi yang diduga adalah : ukuran populasi, nisbah kelamin, kelas umur dan angka kematian. Ukuran populasi di alam dalam penelitian ini tidak dapat dihitung menggunakan metode CPUE ataupun metode lainnya karena persyaratan yang dibutuhkan untuk dapat menggunakan metode ini tidak dapat dipenuhi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini ukuran populasi merupakan jumlah seluruh labi-labi yang ada di pedagang maupun pengumpul penampung pada saat dilakukan pengambilan data. Seluruh hasil tangkapan dari setiap penangkap dicatat sebagai populasi panenan. Angka kehilangan yang mungkin terjadi pada setiap level jalur perdagangan dicatat jumlah dan penyebabnya, sehingga pada akhirnya akan diketahui proporsi populasi panenan yang sampai ke pengumpul besar. Data time series tentang jumlah labi-labi yang diterima pengumpul besar per bulan selama dua tahun 2010 dan 2011 digunakan untuk melihat tren pemanenan serta faktor yang mempengaruhinya. Nisbah kelamin merupakan perbandingan antara jumlah labi-

Dokumen yang terkait

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

Distribution of Population and Habitat Characteristics of Long-tailed macaques in Gunung Merapi National Park

0 17 92

Conservation Of The Asiatic Soft-Shell Turtle Amyda Cartilaginea (Boddaert, 1770) In The Belawa Village, Lemah Abang District, Cirebon, West Java

3 18 93

Trades, Habitat Charactesictics And Demographyc Parameters Of Harvested Reticulated Pythons (Python Reticulatus Scheider 1801) In Central Kalimantan Province

0 3 291

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters, and Habitat Characteristics of Javan Spitting Cobra (Naja sputatrix Boie 1827) in East Java Province

1 8 215

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95

Study of Population and Habitat Lesser Adjutant

0 1 9

Characteristics of nesting habitat of sea turtle Lepidochelys olivacea in Lhoknga Beach, Aceh Besar District, Indonesia

0 0 8