Gambar 15 Struktur populasi panenan labi-labi berdasarkan kelas umur Pada populasi panenan di pedagang masih ditemukan individu labi-labi dari
kelas umur remaja dalam porsi yang relatif kecil, hanya 0.80 dari total populasi 743 individu, sementara di pedagang terdapat 14.58 labi-labi remaja dari total
48 individu. Gambar 15 menampilkan struktur populasi panenan berdasarkan kelas umur yang berbentuk piramida terbalik, menunjukkan kondisi populasi
panenan didominasi oleh kelas umur dewasa. Labi-labi dikategorikan ke dalam kelas umur dewasa setelah mencapai
ukuran PLK minimum 25 cm, dan dalam penelitian ini ukuran PLK tersebut identik dengan kisaran berat 1.11
–2.50 kg. Kelas umur dewasa muda memiliki proporsi yang kecil dibandingkan kelas umur dewasa dan terdapat di 5 pedagang
besar, sementara kelas umur remaja hanya ditemukan di 2 pedagang. Berdasarkan pembagian kelas umur pada setiap jenis kelamin labi-labi maka jumlah terbanyak
baik pada jantan maupun betina adalah kelas umur dewasa. Struktur populasi panenan berdasarkan kelas umur yang berbentuk piramida terbalik menunjukkan
kondisi populasi panenan didominasi oleh kelas umur dewasa. Untuk kura-kura dengan pencapaian umur dewasa yang lebih awal, peluang hidup yang tinggi pada
kelas umur dewasa menjadi lebih penting bagi pertumbuhan populasi Heppel 1998 dalam Chacín 2010 sehingga pemanenan besar-besaran terhadap kelas
umur dewasa dikhawatirkan mengancam proses perkembangbiakan dan pemulihan populasinya di alam.
-500 -400
-300 -200
-100 100
200 300
400 Tukik
Remaja Dewasa Muda
Dewasa
Jantan Betina
5.2.4 Angka Kematian
Angka kematian pada saat dilakukan penelitian hanya terjadi di satu pedagang besar di Kabupaten Sarolangun. Kematian 24 ekor labi-labi terjadi pada
bulan Juni 2012 saat populasi panenan berjumlah 106 ekor, sehingga angka kematian pada bulan tersebut adalah 22.6. Jumlah kematian tersebut terhadap
total jumlah populasi panenan di seluruh pedagang yang berjumlah 743 ekor adalah sebesar 3.23. Kematian labi-labi di kolam penampungan pedagang ini
disebabkan oleh terlalu padatnya kolam penampungan sementara masa penampungan pun berlangsung lama sehingga terjadi perkelahian antar labi-labi
tersebut. Kusrini et al. 2009 menghitung angka kematian panenan di lokasi pengumpulan di Kalimantan Timur, dan hasilnya menunjukkan terjadi kematian
pada 11 ekor labi-labi dari populasi berjumlah 526 ekor Kusrini et al. 2009 yang disebabkan oleh luka akibat pemancingan, sementara Lilly 2010 menyebutkan
angka kematian sebesar 15 di tingkat pengumpul di Kabupaten Sambas dan Ketapang, Kalimantan Barat, juga diduga disebabkan oleh luka akibat bekas
pemancingan. Karakteristik populasi panenan labi-labi berdasarkan kelas umur dan jenis
kelamin di Jambi selama pelaksanaan penelitian dapat disajikan dalam Gambar 16.
a b
20 40
60 80
100 120
Ap ri
l Me
i Ju
n i
Ju m
lah Lab
i- lab
i
Bulan dalam tahun 2012
Jantan Betina
20 40
60 80
100 120
140 160
April Mei Juni
Ju m
lah Lab
i- lab
i
Bulan dalam tahun 2012
Remaja Dewasa
Muda Dewasa
c d
Gambar 16 a Populasi panenan di satu pedagang berdasarkan jenis kelamin selama bulan April
–Juni 2012 b Populasi panenan di satu pedagang berdasarkan kelas umur selama bulan April
–Juni 2012 c Populasi panenan di seluruh pedagang berdasarkan jenis
kelamin selama bulan April d Populasi panenan di seluruh pedagang berdasarkan kelas umur selama bulan April
Apabila data populasi panenan yang diperoleh selama penelitian dijadikan pendekatan untuk melihat tren populasi panenan labi-labi di Jambi Gambar 16
maka dapat dikatakan bahwa tren populasi di pedagang ketika dilakukan pengambilan data secara bersamaan pada bulan April 2012 didominasi oleh labi-
labi pada kelas umur dewasa dan dari jenis kelamin betina sementara tren bulanan yang diwakili oleh data dari satu pedagang data selama bulan April
–Juni 2012 menunjukkan kecenderungan yang sama bahwa populasi panenan didominasi oleh
kelompok umur dewasa dan jenis kelamin betina. Berdasarkan hasil penghitungan dan pengukuran selama tiga bulan tersebut jumlah individu betina yang tertangkap
paling banyak pada bulan April 67.08 dari total labi-labi 161 ekor, sementara pada bulan Mei dan Juni proporsi jumlah betina yang tertangkap lebih sedikit
54.43 dan 50.94 dari total jumlah labi-labi pada masing-masing bulan tersebut.
Pengaruh faktor alam seperti curah hujan terhadap ukuran populasi labi-labi di pedagang besar juga dianalisis karena diduga curah hujan mempengaruhi
kondisi habitat labi-labi. Gambar 17 menampilkan grafik hubungan antara jumlah curah hujan dengan jumlah labi-labi pada satu orang pedagang besar di Kota
Jambi. Menurut pemancing labi-labi pada saat curah hujan tinggi yang diikuti dengan meningkatnya permukaan air sungai, labi-labi akan keluar dari sarangnya
50 100
150 200
250
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
J u
m la
h l
a b
i- la
b i
Pengumpul
Jantan Betina
50 100
150 200
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
Ju m
lah l
ab i-
lab i
Pengumpul
Remaja Dewasa Muda
Dewasa