Nisbah Kelamin Kelas Umur

12 Iskandar 2000, berkisar antara 10-30 butir Amri Khairuman 2002 dan terakhir Kusrini et al. 2007 menyebutkan antara 3–14 butir per sarang. Telur-telur yang dikeluarkan induk ditimbun dalam tanah berpasir selama lebih kurang 45-50 hari pada suhu 25–30 °C Amri Khairuman 2002, dan untuk penetasan telur menjadi tukik menurut Iskandar 2000 dibutuhkan waktu sekitar 135–140 hari.

2.2.2 Nisbah Kelamin

Struktur populasi berdasarkan nisbah kelamin adalah perbandingan antara jumlah individu jantan dan betina pada suatu populasi. Pada beberapa kelompok satwa identifikasi jenis kelamin baru dapat dilakukan pada individu dewasa karena perbedaan performa seksualnya lebih nyata. Kelompok mamalia besar dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan penciri tubuh seperti tanduk, ranggah dan warna kulit. Identifikasi jenis kelamin pada kelompok reptilia baru dapat dilakukan apabila terhadap individu tersebut dilakukan perabaan ataupun observasi organ reproduksi secara langsung. Penciri jenis kelamin pada labi-labi dan spesies kura-kura lain pada umumnya adalah bentuk ekornya Gambar 1. Gambar 1 a ekor pada labi-labi betina; b ekor pada labi-labi jantan. Labi-labi jantan memiliki ekor berbentuk memanjang sehingga ujungnya banyak terlihat diluar karapas, sebaliknya pada labi-labi betina bentuk ekor lebih pendek dan gempal sehingga tidak tampak di luar karapas Jensen Das 2008; Kusrini et al. 2007. Identifikasi jenis kelamin berdasarkan bentuk ekor ini baru dapat dilakukan terhadap labi-labi dewasa dengan ukuran PLK minimum 25 cm Kusrini et al. 2007. Identifikasi jenis kelamin pada populasi panenan labi-labi memberikan informasi proporsi antara jantan dan betina yang dipanen dan bagaimana implikasinya terhadap kelestarian labi-labi di habitat alaminya. a b 13

2.2.3 Kelas Umur

Struktur populasi satwaliar dapat ditampilkan juga dalam bentuk pengkelasan umur yang umumnya dibagi menjadi kelas umur anak, muda dan dewasa bahkan untuk beberapa spesies dapat dikategorikan kedalam kelas umur yang lebih detil. Pengelompokan kelas umur dapat dilakukan berdasarkan pendekatan morfologi ataupun morfometri dari spesies satwaliar tersebut. Pendekatan morfometri menggunakan ukuran atau massa bagian tubuh tertentu sementara pendekatan morfologi berdasarkan penciri seperti warna tubuh, bentuk bagian tubuh tertentu atau perilaku satwaliar yang kemudian diproyeksikan menjadi kelas umur individu spesies satwaliar tersebut. Sebagai contoh untuk kelompok mamalia besar dengan penciri tubuh seperti tanduk, ranggah dan warna kulit. Tujuan dari identifikasi jenis kelamin dan kelas umur adalah untuk mempermudah upaya mempelajari sifat-sifat biologi maupun perilaku satwaliar yang berbeda pada jenis kelamin dan kelas umur tertentu. Data yang valid mengenai struktur jenis kelamin dan umur dari suatu populasi satwaliar dapat digunakan dalam perencanaan pengelolaan termasuk untuk pemanenan, khususnya dalam hal penentuan jumlah, kelas umur maupun jenis kelamin yang dapat dipanen agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan terhadap populasi tersebut.

2.2.4 Angka Kematian

Dokumen yang terkait

Studi Habitat dan Beberapa Aspek Biologi Kura-kura Belawa (Amyda cartilaginea Boddaert) di Desa Belawa, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

0 13 62

Pertumbuhan Juvenil Labi-labi, Amyda cartilaginea (Boddaert, 1770) (Reptilia: Testudinata: Trionychidae) Berdasarkan Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda, Dalam Upaya Domestikasi Untuk Menunjang Konservasi Di Desa Belawa, Kabupaten Cirebon

1 11 88

Distribution of Population and Habitat Characteristics of Long-tailed macaques in Gunung Merapi National Park

0 17 92

Conservation Of The Asiatic Soft-Shell Turtle Amyda Cartilaginea (Boddaert, 1770) In The Belawa Village, Lemah Abang District, Cirebon, West Java

3 18 93

Trades, Habitat Charactesictics And Demographyc Parameters Of Harvested Reticulated Pythons (Python Reticulatus Scheider 1801) In Central Kalimantan Province

0 3 291

Characteristic of Catchment Habitat and Demographic Parameter of Harvested Population of Amyda cartilaginea (Boddaert 1770) in Central Kalimantan Province

1 27 227

Trading System, Demographic Parameters, and Habitat Characteristics of Javan Spitting Cobra (Naja sputatrix Boie 1827) in East Java Province

1 8 215

Pemeliharaan Labi-labi (Amyda cartilagínea Boddaert, 1770) dan Uji Coba Preferensi Pakan Anakan di Penangkaran PT. Ekanindya Karsa, Kabupaten Serang

0 8 95

Study of Population and Habitat Lesser Adjutant

0 1 9

Characteristics of nesting habitat of sea turtle Lepidochelys olivacea in Lhoknga Beach, Aceh Besar District, Indonesia

0 0 8