Sejarah dan Perkembangan Usaha Gudang Lele

50

5.3. Sejarah dan Perkembangan Usaha Gudang Lele

Gudang Lele merupakan salah satu usaha yang membudidayakan dan memasarkan ikan lele phyton, baik benih maupun ikan lele phyton konsumsi di wilayah bekasi. Usaha ini didirikan oleh Kristianto pada tahun 2010 dan berlokasi di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Bapak Kristianto mendirikan usaha Gudang Lele ini atas dasar tersedianya lahan yang dimiliki, namun belum ada pemanfaatan lebih lanjut. Selain itu, pada tahun 2010 produk hasil perikanan, khususnya ikan lele merupakan salah satu produk perikanan dengan tingkat permintaan yang relatif tinggi di Bekasi dan semakin maraknya produk-produk berbahan dasar lele yang digemari oleh masyarakat. Adanya peluang tersebut membuat Bapak Kristianto tertantang untuk memulai membudidayakan ikan lele yang awalnya hanya membeli ikan lele sebanyak 100 ekor. Namun, dari 100 ekor benih yang dihasilkan ini berhasil untuk dibudidayakan sampai mencapai ukuran konsumsi. Akhirnya pada tahun 2010 tepatnya bulan juli, Pak Kris mulai membudidayakan ikan lele, yaitu ikan lele phyton. Ikan lele phyton dipilih dikarenakan produksinya yang cukup tinggi dan relatif lebih mudah untuk memperoleh induk yang baik disekitar wilayah Bekasi. Cara pemeliharaan ikan lele phyton pun lebih mudah, daging lebih gurih, dan kemampuan penetasan telur Hatching Rate yang lebih baik dibandingkan dengan jenis lele lainnya. Karakteristik yang dimiliki ikan lele phyton yang unik yaitu bagian kepala yang menyerupai ular phyton menjadikan varietas lele ini cukup digemari masyarakat. Selain itu, ikan lele phyton merupakan varietas ikan lele baru dengan tingkat budidaya dan perawatan yang relatif mudah. Karakterisitik ikan lele phyton tersebut dianggap Kristianto sebagai peluang prospektif untuk diusahakan. Persiapan usaha Gudang Lele dimulai sejak tahun 2009 dengan luas lahan yang dimiliki yaitu 650 m 2 dengan indukan yang diperoleh berasal dari sekitar wilayah Bekasi yaitu Tambun, Kabupaten Bekasi. Aktivitas pemasaran Usaha Gudang Lele dimulai pada tahun 2010. Pemasaran benih ikan lele phyton dilakukan kepada pedagang pengumpul, pedagang pengecer, dan petani pembesaran ikan lele phyton. Sedangkan untuk ikan lele phyton ukuran konsumsi dipasarkan kepada agen 51 lele, tempat pemancingan, pedagang pengecer, ibu rumah tangga, dan lain-lain. Mekanisme pemasaran yang dilakukan yaitu pembeli datang secara langsung ke lokasi yaitu Gudang Lele, dan petani lele yang mengambil berapa jumlah yang akan dibeli. Namun, pada saat panen anggota atau petani lele usaha Gudang Lele akan menghubungi konsumen yang sudah menjadi mitra bisnis sehingga pemasaran diutamakan pada mereka. Pemasaran pada usaha Gudang Lele dilakukan disekitar wilayah Bekasi, namun usaha Gudang Lele ini memiliki rencana untuk melakukan pengembangan usaha melalui perluasan wilayah pemasaran. Media promosi yang dilakukan oleh usaha Gudang Lele secara mulut ke mulut, brosur, spanduk, leaflet, dan internet. Sehingga para konsumen dapat dengan mudah mengetahui usaha tersebut. Sejak awal tahun pendiriannya, usaha ini belum memiliki badan hukum dikarenakan pemilik mempertimbangkan kondisi perusahaan yang belum establish. Namun pada tahun 2011 sedang dilakukan pengajuan untuk menjadi badan hukum CV. Setelah memiliki badan hukum, usaha Gudang Lele memperoleh kemudahan dalam menjalankan bisnisnya. Kegiatan usaha yang dilakukan meliputi pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan lele phyton. Induk ikan lele phyton diperoleh dari daerah Bekasi tepatnya di Kabupaten Tambun. Jumlah induk yang dibeli yaitu sebanyak 50 pasang atau 100 ekor induk ikan lele. Harga satu induk ikan lele phyton baik jantan maupun betina Rp 50.000,00 per ekor. Kegiatan pembenihan dilakukan untuk menghasilkan benih yang siap untuk dipasarkan. Benih ikan lele phyton tersebut dihasilkan sendiri pada kegiatan pembenihan dan pendederan. Ukuran benih yang dihasilkan yaitu dimulai dari 3–8 cm dengan harga jual yang bervariasi. Ukuran 3–4 cm Rp 150, ukuran 5–8 cm Rp 200. Harga jual benih ikan lele phyton yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar yang berlaku. Namun benih yang laku adalah benih ukuran 5–8 cm Rp 200 180 ekor benih per kg. Hal ini disebabkan benih ukuran 5–8 cm lebih tahan resisten terhadap hama dan penyakit dan lebih cepat untuk dibudidayakan pada kegiatan pembesaran. 52 Pakan yang diberikan pada kegiatan pembenihan yaitu untuk induk ikan lele phyton dan benih ikan lele phyton. Pakan yang diberikan bagi induk ikan lele phyton yaitu jenis pakan pelet F781 polos yang merupakan pelet kasar. Adapula pakan tambahan yang diberikan pada induk selain pelet yaitu ayam tiren. Pemberian pakan ini dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu pagi, sore dan malam hari. Jumlah pakan yang diberikan dalam sehari rata-rata untuk pelet sebanyak 3,75 kg per hari dan untuk ayam sebanyak 18 kg per minggu. Dosis pakan yang diberikan pada larva adalah 100 liter cacing sutra dalam satu kali pemijahan. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam satu hari yaitu pagi, sore dan malam hari. Pakan pada kegiatan pendederan yaitu pakan yang diberikan pada benih ikan lele yang sudah mencapai ukuran 3–8 cm. Pakan yang diberikan yaitu berupa pakan pelet f999 dan pelet pf100. Dosis yang dberikan yaitu pelet f999 sebanyak 10 kg dan pelet pf100 sebanyak 20 kg dalam satu kali pemijahan. Pemberian pakan dilakukan pada pagi, sore dan malam hari. Pakan yang diberikan pada kegiatan pembesaran yaitu untuk ikan lele phyton ukuran konsumsi. Pakan yang diberikan yaitu pelet f999 sebanyak 15 kg, pelet 781-2 sebanyak 25 kg, pelet 781 polos sebanyak 110 kg dan pelet tenggelam sebanyak 350 kg hingga panen. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam satu hari yaitu pagi, sore dan malam hari. Kegiatan pembesaran pada usaha Gudang Lele dilakukan dengan membeli benih dari petani pembenihan ikan lele phyton disekitar wilayah Bekasi yaitu sebanyak 50.000 ekor atau 5.000 kg dengan harga beli benih ikan lele phyton Rp 150 ukuran 3–4 cm. Ikan lele phyton yang telah siap dipasarkan dijual dengan harga Rp 13.000 per kg 9-10 ekor per kg.

5.4. Lokasi dan Sumberdaya Usaha Gudang Lele