Kegiatan Pembenihan Ikan Lele

14

2.3.1. Kegiatan Pembenihan Ikan Lele

Secara umum pembenihan adalah kegiatan budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Kegiatan pembenihan bisa dilakukan di dalam ruangan tertutup atau di ruang terbuka di sekitar rumah. Usaha budidaya ikan lele bermula dari kegiatan menghasilkan benih, untuk selanjutnya didederkan dan dibesarkan sampai mencapai ukuran konsumsi Agriminakultura 2009. Tahapan dalam kegiatan pembenihan diawali dengan penyiapan media unit pembenihan, manajemen atau pengelolaan induk yang baik, pemijahan, sampai dengan penetasan telur menjadi telur atau larva yang kemudian dilanjutkan dengan usaha pemeliharaan larva sampai ukuran tertentu untuk tahapan pendederan. Induk yang akan dipijahkan dipilih yang sudah matang dan umurnya tidak kurang dari satu tahun. Menurut peternak ikan lele, ciri induk betina ikan lele yang telah siap untuk dipijahkan diantaranya bagian perut tampak membesar kearah anus dan jika diraba terasa lembek, lubang kelamin berwarna kemerahan dan tampak agak membesar. Jika bagian perut secara perlahan diurut kearah anus, akan keluar beberapa butir telur berwarna kekuning-kuningan dan ukurannya relatif besar, serta pergerakannya lamban dan jinak, sedangkan ciri-ciri induk ikan lele jantan yang telah siap untuk dipijahkan diantaranya alat kelamin tampak jelas dan lebih runcing, warna tubuh agak kemerah-merahan, tubuhnya ramping dan gerakannya lincah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan pemijahan ikan lele. Saat ini dikenal 3 cara pemijahan, yaitu pemijahan secara alami, pemijahan semi alami, dan pemijahan buatan. Pemijahan alami diartikan sebagai pemijahan yang dilakukan dengan cara induk tidak diberi rangsangan, sehingga memijah secara alami memijah dengan sendirinya di kolam pemijahan. Pemijahan semi alami adalah pemijahan dengan cara induk diberi rangsangan dari kelenjar hipofisa atau hormon ovaprim agar terangsang untuk segera memijah dan melakukannya secara alami atau memijah sendiri. Adapun pemijahan buatan adalah induk diberi rangsangan atau suntikan kelenjar hipofisa atau hormon 15 ovaprim, kemudian memijah secara buatan dengan bantuan manusia. Untuk diketahui, kelenjar hipofisa berada di kepala ikan di bawah otak, sementara ovaprim merupakan hormon campuran GnRh dan Domperidone. Pada usaha Gudang Lele, petani melakukan kegiatan pembenihan atau pemijahan dengan cara pemijahan alami yaitu tanpa mengunakan rangsangan apapun sehingga proses pemijahan terjadi secara alami memijah dengan sendirinya di dalam kolam pemijahan. Teknik pembenihan dilakukan dengan memilih terlebih dahulu indukan ikan lele yang siap untuk dipijahkan, kemudian induk yang telah dipilih dipindahkan kedalam kolam pemijahan. Setelah itu, dalam waktu 24 jam induk ikan lele tersebut akan menghasilkan telur sebanyak 30.000 butir telur yang terletak pada kakaban atau sarang telur. Proses produksi pembenihan ikan lele phyton terdiri dari beberapa tahap yaitu persiapan kolam, pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pencegahan dan pengobatan penyakit, pemanenan larva dan pengepakan. Pada kegiatan pembenihan ikan lele phyton menghasilkan benih yang telah berumur 15-17 hari yang berukuran 0,9-1,3 cm, yang kemudian akan dibesarkan pada kegiatan pendederan ikan lele.

2.3.2. Kegiatan Pendederan Ikan Lele