Teknik Pembenihan Kegiatan Pembenihan Ikan Lele

73 akan dipijahkan, untuk mendapatkan kualitas benih yang baik. Induk ikan lele phyton yang siap untuk dipijahkan adalah berumur 12 bulan dan diperkirakan sudah matang kelamin dengan berat 1 kilogram untuk induk betina, sedangkan untuk induk jantan dengan berat 1 kilogram. Jumlah telur fekunditas yang dihasilkan oleh induk ikan lele phyton adalah 30.000 butir telur, dengan daya tetas telur Hatching RateHR 90 persen, sehingga menghasilkan telur yang dapat menetas sebanyak 27.000 butir, dan tingkat kematian Survival RateSR 15 persen, sehingga menghasilkan larva sebanyak 22.950 ekor larva. Walaupun jumlah larva yang dihasilkannya sedikit, ikan lele mempunyai frekuensi pemijahan yang relatif cepat. Hal ini terlihat dari rentang waktu antara pemijahan satu ke pemijahan berikutnya yaitu selama 3 bulan. Masa produktif induk ikan lele phyton adalah 2 tahun, jika induk sudah berumur diatas 2 tahun maka induk harus segera diganti dengan induk baru. Hal ini dikarenakan induk yang sudah tidak produktif lagi tetap dipijahkan, maka kualitas benih yang dihasilkan akan menurun. Induk yang sudah tidak produktif lagi disebut dengan induk afkir, yang kemudian dapat dijual kembali untuk dikonsumsi. Dalam waktu 1 tahun ikan lele phyton dapat memijah sebanyak 4 kali, jadi pemijahan terjadi 8 kali dalam masa produktif ikan lele. Pakan yang diberikan bagi induk ikan lele phyton yaitu jenis pakan pelet F781 polos yang merupakan pelet kasar. Adapula pakan tambahan yang diberikan pada induk selain pelet yaitu ayam. Pemberian pakan ini dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan dalam sehari rata- rata untuk pelet sebanyak 3,75 kg per hari dan untuk ayam sebanyak 18 kg per minggu.

2. Teknik Pembenihan

Pembenihan adalah kegiatan budidaya ikan lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pemijahan pada kolam-kolam khusus pemijahan. Kegiatan yang dilakukan adalah memelihara dan memijahkan induk ikan lele untuk menghasilkan larva. Dalam kegiatan pembenihan ini biasanya menghasilkan benih yang ukurannya berbeda atau tidak sama. Awal menebar induk sampai dengan menghasilkan benih 74 membutuhkan waktu 2 sampai dengan 3 minggu. Larva yang dihasilkan memiliki panjang 0,9 – 1,3 cm, dengan berat 0,01 gram – 0,02 gram. Adapun proses pembenihan ikan lele phyton pada usaha Gudang Lele adalah sebagai berikut : a Persiapan Kolam Pembenihan Kolam yang digunakan untuk kegiatan pembenihan ikan lele phyton pada usaha Gudang Lele merupakan kolam terpal yang terbuat dari terpal plastik dan kolam semen. Dengan luas kolam yang digunakan pada usaha Gudang Lele adalah kolam terpal ukuran 2m x 3m sebanyak 25 buah dan 1m x 2m sebanyak 6 buah. Sedangkan kolam semen ukuran 3m x 3m sebanyak 3 buah dan ukuran 3m x 6 m sebanyak 1 buah. a b c d Gambar 4. Kolam Pembenihan Ikan Lele Phyton a Kolam Pembenihan Terpal; b Kolam Pembenihan Semen; c Benih Ikan Lele Phyton Kolam Semen; d Benih Ikan Lele Phyton Kolam Terpal Persiapan kolam yang dilakukan oleh usaha Gudang Lele yaitu dengan melakukan perbaikan dan pembersihan kolam. Perbaikan kolam dilakukan dengan menambal kembali kolam yang bocor, sedangkan pembersihan kolam dengan cara kolam disikat hingga bersih dari lumut dengan tujuan untuk membasmi kuman penyakit yang menempel pada dinding maupun dasar kolam. Setelah itu, kolam dibiarkan atau dijemur selama 1-2 hari. Setelah kolam telah selesai dipersiapkan, kegiatan berikutnya adalah kolam diisi dengan air jernih. Ketinggian air kolam untuk kegiatan pemijahan adalah 30-35 cm, dan dibiarkan selama 1-2 hari agar pakan alami dapat tumbuh serta untuk menetralkan pH air. Setelah dibiarkan selama 1-2 hari, maka induk ikan lele siap untuk ditebar dalam kolam yang telah dipersiapkan. Alur proses persiapan kolam pada pembenihan ikan lele dapat dilihat pada Gambar 5. 75 Gambar 5 . Alur Proses Persiapan Kolam Pembenihan Ikan Lele Phyton b Penebaran Induk Sebelum induk ikan lele dipijahkan, induk jantan dan betina dipelihara pada kolam yang terpisah. Hal ini untuk memudahkan dalam pengelolaan dan pengontrolan. Di samping itu bisa menghindarkan induk melakukan pemijahan secara diam-diam. Agar kematangan induk memadai, setiap hari induk diberi pakan bergizi, yaitu pakan buatan maupun pakan alami seperti pelet dan ayam tiren. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari yaitu pagi, sore, dan malam hari. Pada usaha Gudang Lele, pemijahan dilakukan dengan cara alami. Induk betina dan induk jantan yang telah siap dipisahkan kedalam kolam pemijahan yang telah dipersiapkan dan dibiarkan selama 24 jam yaitu pukul 17.00 ditebar dan diambil pukul 05.00. Perbandingan induk jantan dan induk betina adalah 1 : 1, yang artinya untuk penebaran 1 ekor jantan ditebar 1 ekor betina. Bobot induk betina yang siap dipijahakan adalah 1 kilogram, sedangkan untuk induk jantan memiliki bobot 1 kilogram. c Pemijahan Petani melakukan pemijahan dengan cara alami yaitu tanpa menggunakan hormon perangsang apapun, sehingga induk betina dan induk jantan yang telah siap langsung ditebar pada kolam pemijahan yang telah dipersiapkan. Pada saat penebaran induk ikan lele yang akan dipijahkan, pada tiap kolam pemijahan diberi kakaban atau sarang untuk penempatan telur yang akan dikeluarkan oleh induk betina yang kemudian dibuahi oleh induk jantan. Dalam satu kolam kakaban yang digunakan adalah 3 sampai 4 kakaban yang diletakkan pada sudut-sudut kolam. Induk yang siap dipijahkan ditebar pada kolam yang telah disiapkan untuk Pembersihan dan Pengeringan kolam Pengisian air kolam 76 pemijahan, induk dapat ditebar pada sore hari. Induk betina akan mengeluarkan telur-telurnya yang akan diletakkan pada kakaban, dan secara bersamaan pula induk jantan mengeluarkan spermanya. Telur yang dikeluarkan induk betina dibuahi sperma induk jantan di luar tubuh induk. Waktu yang diperlukan untuk pemijahan adalah selama 1 hari 1 malam atau selama 24 jam. Biasanya induk betina mengeluarkan telurnya pada malam hari atau menjelang pagi hari. Setelah proses pemijahan telah selesai, maka proses berikutnya adalah penetasan telur. a b c d Gambar 6. Persiapan Pemijahan Ikan Lele Phyton a Induk Ikan Lele Phyton; b Induk Lele Phyton Betina; c Induk Lele Phyton Jantan; d Kolam Pemijahan Berisi Kakaban Induk ikan lele yang telah melakukan pemijahan, induk ikan lele harus segera diangkat dan dipindahkan ke kolam pemeliharaan induk ikan lele. Apabila induk tidak segera dipisahkan dari telur yang telah dibuahi, induk tersebut akan memakan telurnya sendiri, karena ikan lele termasuk ikan yang bersifat kanibal. Telur yang menempel pada kakaban harus segera diangkat dengan perlahan-lahan dan dipindahkan pada kolam penetasan telur yang telah disiapkan sebelumnya. Kakaban diletakkan secara mendatar sampai semua permukaannya terendam air. Hal ini dimaksudkan agar telur-telur yang menempel ikut terendam air, karena jika ada telur yang tidak terendam air maka telur tersebut tidak akan menetas dan menjadi busuk atau berjamur. Jumlah telur yang dikeluarkan oleh induk betina yaitu mencapai 30.000 butir telur. Telur akan menetas dalam kurun waktu 22-24 jam setelah telur dibuahi. Tidak semua telur tersebut dapat menetas, telur yang menetas adalah sebanyak 27.000 butir dengan daya tetas telur HR 90 persen dan tingkat kemampuan hidup sebesar 85 persen, sehingga menghasilkan larva sebanyak 22.950 ekor. Benih atau larva ikan lele yang baru menetas berwarna merah tua, dan biasanya akan berkumpul dipermukaan dasar kolam. Selama 77 proses penetasan, bak harus mendapat sedikit aliran air melalui selang kecil. Pengaliran air ini dilakukan agar kualitas air selama penetasan tetap terjaga. Apabila kualitas air yang buruk dapat mengakibatkan kematian benih yang baru menetas. Setelah telur menetas, kakaban harus segera diangkat secara perlahan-lahan. Jika pengangkatan kakaban terlambat dilakukan, dikwatirkan telur–telur yang tidak menetas akan membusuk dan akan menyebabkan kualitas air menurun. Selanjutnya, telur yang menetas akan dipelihara sampai larva siap untuk dipanen. d Pemeliharaan Larva Kolam tempat pemeliharaan larva merupakan kolam yang terbuat dari terpal plastik. Dalam satu kolam,diberi kakaban sebanyak 3 sampai dengan 4 kakaban. Ukuran kolam yang digunakan untuk pemeliharaan benih pada usaha Gudang Lele sama, hal ini disesuaikan dengan lahan yang dimiliki. Kondisi lingkungan pada kolam pemeliharaan larva harus memperhatikan kualitas air agar tetap terjaga dengan baik. Penggantian air atau panambahan air dapat dilakukan setiap 3 atau 4 hari sekali, atau disesuaikan dengan keadaan kondisi air dalam kolam pemeliharaan. Gambar 7. Benih Larva Ikan Lele Phyton Baru Menetas Larva yang baru menetas sampai berumur 3 hari belum dapat diberikan pakan tambahan, karena cadangan makanan dalam tubuhnya masih tersedia yaitu berupa kuning telur. Pada hari keempat setelah telur menetas, larva harus diberikan pakan tambahan yang ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva ikan lele phyton. Jenis tambahan yang baik untuk larva ikan lele phyton adalah pakan alami atau pakan hidup yaitu berupa plankton dan cacing sutra. Hal ini dikarenakan pakan alami banyak mengandung protein yang dibutuhkan oleh pertumbuhan larva ikan lele tersebut. Dosis pakan yang diberikan pada larva 78 adalah 100 liter cacing sutra dalam satu kali pemijahan. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam satu hari yaitu pada pagi, sore dan malam hari. a b c Gambar 8. Pakan Benih Ikan Lele Phyton; a Cacing Sutera; b Cacing Sutera; c Pelet F999 e Pemanenan Larva Larva dipelihara selama 15 – 17 hari dari awal penetasan telur. Larva ikan lele akan muncul kepermukaan air di setiap pinggir sudut kolam. Pemanenan larva dilakukan pada pagi hari atau sore hari mulai pukul 07.00 atau 16.00 WIB. Proses pemanenan dilakukan dengan cara air dalam kolam dikuras menggunakan mesin sedot, kemudian setelah air habis maka larva akan berkumpul pada suatu cekungan yang ada pada dasar kolam sehingga dengan mudah larva dipindahkan ke tempat bak penampungan ember atau bak sortir sementara yang telah diisi air untuk dihitung. Setelah dihitung, larva tersebut ditebar pada kolam pendederan yang telah disiapkan dengan ukuran yang sama besar. Adapun alur proses teknik pembenihan dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Alur Teknik Pembenihan Ikan Lele Phyton Persiapan Kolam Penebaran Induk Pemijahan Pemeliharaan Larva Pemanenan Benih 79

6.2.3.2. Kegiatan Pendederan Ikan Lele