Analisis Sensitivitas Kerangka Pemikiran Teoritis

31 4 Payback Period PP Payback period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono 2000.

3.1.5. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat perubahan yang ada dalam kegiatan budidaya ikan lele yang berdampak terhadap suatu analisis. Tujuan analisis ini adalah untuk melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi, apakah ada perubahan dan apabila terjadi kesalahan atau adanya perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat Nurmalina et al. 2009. Analisis sensitivitas ini perlu dilakukan karena dalam kegiatan investasi, perhitungan didasarkan pada proyek-proyek yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang Gittenger 1986. Gittinger 1985 menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah nilai pengganti switching value. Switching value merupakan suatu perhitungan untuk mengukur perubahan maksimum dari perubahan suatu komponen inflow penurunan harga output dan penurunan produksi atau perubahan komponen outflow peningkatan harga input atau peningkatan biaya produksi yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi diharapkan jangan melebihi nilai tersebut. Bila melebihi nilai tersebut maka bisnis tersebut menjadi tidak layak untuk dilakukan. Perhitungan analisis nilai pengganti switching value analysis mengacu pada berapa besar perubahan terjadi sampai dengan NPV sama dengan nolNPV=0. Perbedaan yang mendasar antara analisis sensitivitas yang biasa dilakukan dengan switching value adalah pada analisis sensitivitas besarnya perubahan sudah diketahui secara empirik misalnya, penurunan harga output sebesar 20 persen bagaimana dampaknya terhadap hasil analisis kelayakan. Sedangkan pada perhitungan switching value justru perubahan tersebut belum diketahui. Analisis switching value dapat dilakukan dengan menghitung secara coba-coba perubahan 32 maksimum yang boleh terjadi akibat perubahan didalam komponen infow atau outflow seperti, kenaikan biaya produksi, penurunan volume produksi dan penuru nan harga output.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian mengenai analisis kelayakan pengusahaan ikan lele phyton diawali dengan banyaknya permintaan terhadap ikan lele ukuran konsumsi untuk para pedagang pecel lele. Tingginya permintaan terhadap ikan lele ukuran konsumsi secara tidak langsung meningkatkan permintaan terhadap benih ikan lele juga. Permintaan terhadap benih dan ikan lele konsumsi ini meningkat setelah munculnya berbagai macam wabah seperti sapi gila, flu burung dan penyakit kuku dan mulut. Selain itu juga, keberhasilan program pemerintah seperti, GEMARIKAN dan FORIKAN juga sebagai faktor pendorong tingginya konsumsi masyarakat yang akan meningkatkan permintaan terhadap benih dan ikan lele konsumsi. Tingginya angka konsumsi dalam negeri dan terbukannya pangsa pasar ekspor, memastikan komoditas ikan air tawar ini menjadi penyumbang devisa negara yang sangat menjanjikan. Ikan lele merupakan komoditas perikanan budidaya air tawar yang mempunyai tingkat serapan pasar cukup tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor. Saat ini, lele sudah menjadi menu favorit yang digemari konsumen dari berbagai kalangan. Produk olahan lele pun sudah banyak dijumpai, baik yang diolah secara tradisional, seperti pecel lele, pepes lele, lele asam pedas, maupun lele yang diolah dan dikemas secara modern dalam skala industri, seperti bakso, nugget, abon, keripik tulang lele, kerupuk lele dan dendeng lele. Dalam bentuk segar, daging lele yang sudah di fillet merupakan salah satu produk yang diminati pasar ekspor. Jawa Barat merupakan daerah penghasil produsen ikan lele dengan total produksi tertinggi di pulau jawa, sekaligus sebagai daerah potensial untuk pemasaran ikan lele. Jenis ikan lele unggulan yang dibudidayakan di Jawa Barat adalah ikan lele dumbo, ikan lele sangkuriang dan ikan lele phyton. namun diantara ketiga jenis lele unggulan yang dibudidayakan di Jawa Barat, ikan lele