48
Tabel 6 . Prasarana dan Sarana Transportasi, Perhubungan, dan Perdagangan Pada
Kecamatan Bekasi Utara
No. Prasarana dan Sarana
Jenis Jumlah
1 Transportasi
- Mobil
- Motor
- MetrominiKopaja
- Bis Agkutan Umum
481 buah 881 buah
7 buah 15 buah
2 Perhubungan
- Jalan
- Terminal
38 buah 2 buah
3 Perdagangan
- Pasar Swalayan
- Pasar Tradisional
- Toko
- Warung
- Pasar Kaget
- Kaki Lima
42 buah 13 buah
88 buah 952 buah
43 buah 67 buah
Sumber : Data Monografi Kecamatan Bekasi Utara 2010
5.2. Gambaran Umum Usaha Gudang Lele
Pada umumnya, sebelum mengenal dan melakukan usaha di bidang perikanan penduduk Kecamatan Bekasi Utara sudah terbiasa dalam menggarap sawah dan
menanam sayur-sayuran. Ada pula sebagian penduduk yang melakukan usaha lain, yaitu sebagai pembudidaya ikan. Lahan yang digunakan untuk melakukan kegiatan
tersebut merupakan lahan milik sendiri, yaitu di sekitar lingkungan rumah. Pada awalnya kegiatan budidaya ikan ini merupakan usaha yang sifatnya usaha sampingan.
Usaha di bidang perikanan ini dilakukan dengan berbagai alasan antara lain untuk pemenuhan keluarga atas kebutuhan konsumsi ikan, usaha sampingan ataupun
sebagai hobi. Pada saat ini, para petani beralih untuk melakukan kegiatan budidaya ikan
menjadi usaha yang sifatnya utama. Hal ini dikarenakan kegiatan usaha budidaya ikan lebih cepat menghasilkan uang apabila dibandingkan dengan kegiatan
menggarap sawah. Selain itu kegiatan usaha budidaya ikan tidak membutuhkan waktu yang lama, proses kegiatan yang tidak sulit, dan modal yang tidak terlalu besar, tidak
49
seperti kegiatan usaha menggarap sawah yang membutuhkan waktu lebih lama dan modal yang besar.
Saat ini, para petani ikan dapat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai dunia perikanan. Para petani mulai mengetahui keberadaan usaha
perikanan khususnya untuk ikan lele, baik mengenai pasarnya, tingkat permintaan beserta harganya. Pada awalnya para petani ikan mengalami kesulitan untuk
melakukan kegiatan usaha ikan lele, khususnya yang berkaitan dengan masalah teknis budidaya ikan lele. Setelah berjalan beberapa waktu dan mendapatkan penyuluhan
dari UPTD Perikanan Kota Bekasi, maka masyarakat Kecamatan Bekasi Utara secara perlahan mulai mengusai teknik pemeliharaan ikan lele dengan baik dan tepat. Selain
itu, para petani juga mendapatkan bantuan dari pemerintah yaitu berupa induk ikan lele, serta didukung pula oleh keadaan alam yang potensial dalam melakukan
pemeliharaan ikan lele.
Teknologi yang digunakan pembudidaya ikan lele di daerah penelitian masih bersifat tradisional. Sumber air yang digunakan untuk kegiatan budidaya ikan lele
berasal dari Sungai Bekasi dan berasal dari pengairan irigasi. Lahan yang digunakan untuk pemeliharaan ikan lele yaitu halaman di sekitar rumah. Dengan sebagian
menggunakan terpal sebagai tempat pemijahan dan pemeliharaan benih. Hal ini dikarenakan, lokasi kegiatan budidaya ikan lele dekat dengan sungai.
Adanya pengamatan langsung di lokasi penelitian, kondisi alam Kecamatan Bekasi Utara cocok untuk melakukan kegiatan usaha ikan lele. Kondisi air baik
dengan sistem setengah irigasi dan dekat dengan sungai dan kali kecil disekitarnya sehingga air dapat dengan mudah dialirkan secara langsung ke setiap kolam. Suhu di
daerah penelitian berkisar antara 27 C – 32
C, dan pH air 7,3 yang merupakan syarat penting untuk melakukan kegiatan budidaya ikan lele. Begitu juga dengan
ketersediaan input yang digunakan dalam kegiatan produksi dapat dengan mudah diperoleh petani, petani ikan lele dapat membelinya di pasar terdekat.
50
5.3. Sejarah dan Perkembangan Usaha Gudang Lele