72
a b
c d
e
f g
i
Gambar 3. Peralatan Budidaya Ikan Lele Phyton
a Bak Sortir; b Bak Sortir Ukuran; c Seroka Kecil; d Serokan Besar; e Mesin Pompa Pembesaran; f Mesin Pompa Pembenihan; g
Ember; h Jaring
6.2.3. Proses Produksi
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh usaha Gudang Lele diantaranya adalah kegiatan pembenihan sampai dengan pendederan, dan kegiatan pembesaran ikan
lele phyton untuk konsumsi. Pembenihan menghasilkan benih ukuran 3-8 cm, sedangkan pembesaran menghasilkan ikan lele konsumsi 9-10 ekor per kilogram.
6.2.3.1. Kegiatan Pembenihan Ikan Lele
Pada pengusahaan pembenihan ikan lele phyton, kegiatan yang dilakukan adalah penebaran induk, pemeliharaan dan pemijahan induk untuk menghasilkan
larva atau benih kecil yang berukuran 1 cm. Dalam kegiatan pembenihan ini menghasilkan benih yang baru menetas. Kegiatan pembenihan yang dilakukan
adalah pemeliharaan induk dan teknik pembenihan seperti persiapan kolam, penebaran induk, proses pemijahan, pemeliharaan larva, pemanenan larva, dan
penyeleksian larva.
1. Pemeliharaan Induk
Berhasilnya suatu usaha pembenihan sangat dipengaruhi oleh kedaaan induk penghasil benih itu sendiri. Apabila induk yang dihasilkan mempunyai
kualitas yang baik, maka benih yang dihasilkan pun akan memiliki kualitas yang baik begitu pula sebaliknya. Calon induk ikan lele yang dimiliki oleh usaha
Gudang Lele harus memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan induk yang
73
akan dipijahkan, untuk mendapatkan kualitas benih yang baik. Induk ikan lele phyton yang siap untuk dipijahkan adalah berumur 12 bulan dan diperkirakan
sudah matang kelamin dengan berat 1 kilogram untuk induk betina, sedangkan untuk induk jantan dengan berat 1 kilogram.
Jumlah telur fekunditas yang dihasilkan oleh induk ikan lele phyton adalah 30.000 butir telur, dengan daya tetas telur Hatching RateHR 90 persen,
sehingga menghasilkan telur yang dapat menetas sebanyak 27.000 butir, dan tingkat kematian Survival RateSR 15 persen, sehingga menghasilkan larva
sebanyak 22.950 ekor larva. Walaupun jumlah larva yang dihasilkannya sedikit,
ikan lele mempunyai frekuensi pemijahan yang relatif cepat. Hal ini terlihat dari rentang waktu antara pemijahan satu ke pemijahan berikutnya yaitu selama 3
bulan. Masa produktif induk ikan lele phyton adalah 2 tahun, jika induk sudah
berumur diatas 2 tahun maka induk harus segera diganti dengan induk baru. Hal ini dikarenakan induk yang sudah tidak produktif lagi tetap dipijahkan, maka
kualitas benih yang dihasilkan akan menurun. Induk yang sudah tidak produktif lagi disebut dengan induk afkir, yang kemudian dapat dijual kembali untuk
dikonsumsi. Dalam waktu 1 tahun ikan lele phyton dapat memijah sebanyak 4 kali, jadi pemijahan terjadi 8 kali dalam masa produktif ikan lele.
Pakan yang diberikan bagi induk ikan lele phyton yaitu jenis pakan pelet F781 polos yang merupakan pelet kasar. Adapula pakan tambahan yang diberikan
pada induk selain pelet yaitu ayam. Pemberian pakan ini dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Jumlah pakan yang diberikan dalam sehari rata-
rata untuk pelet sebanyak 3,75 kg per hari dan untuk ayam sebanyak 18 kg per minggu.
2. Teknik Pembenihan