Teknik Pengambilan Contoh Pengumpulan Data

22 wawancara mendalam dengan para stakeholders TNKL Tabel 2. Data sekunder diperoleh dari dokumen yang dipublikasikan pihak terkait yang berupa buku, laporan hasil kegiatan, dan laporan lainnya. Dokumen yang dapat dioptimalkan kegunaannya antara lain Laporan Kajian Perilaku Adat Kegiatan Bercocok Tanam Masyarakat Lio di Daerah Sekitar Kawasan Taman Nasional Kelimutu Tahun 2009, Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Kelimutu Periode 2009 – 2029, Statistik BTNKL Tahun 2009, Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Ende Tahun 2009 - 2014, Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Ende Tahun 2009 – 2014, Ende dalam Angka Tahun 2009, serta Detusoko dalam Angka Tahun 2009. Tabel 2 Jenis dan sumber data berdasarkan tujuan penelitian Tujuan penelitian Variabel yang diukur Sumber data Teknik pengumpulan data Teknik analisis data Output yang diharapkan Menganalisis penerapan prinsip co-management dalam pengelolaan TNKL 1. Partisipasi komunitas lokal 2. Pengakuan terhadap hak masyarakat adat 3. Ada proses negosiasi 4. Kejelasan hak dan tanggung jawab stakeholders 5. Ada konsensus yang disepakati Masyarakat lokal Observasi, wawancara dan kuisioner Analisis penerapan prinsip co- management Kondisi existing penerapan konsep co-management dalam pengelolaan TNKL Mengidentifikasi serta menganalisis kepentingan interest dan aspirasi stakeholders terkait pengelolaan TNKL Kepentingan interest dan aspirasi stakeholders Petani kopi dalam kawasan, masyarakat lokal, lembaga adat, kepala desa, BTNKL, Pemda, Unflor, dan LSM. Observasi dan indepth – interview Analisis stakeholders Stakeholders, serta kepentingan interest dan aspirasinya terkait pengelolaan TNKL Mengklasifikasi stakeholders terkait pengelolaan TNKL Nilai penting importancedan pengaruh stakeholders terkait pengelolaan TNKL Petani kopi dalam kawasan, masyarakat lokal, lembaga adat, kepala desa, BTNKL, Pemda, Unflor, dan LSM. Observasi dan indepth – interview Analisis stakeholders Matriks nilai penting dan pengaruh stakeholders terkait pengelolaan TNKL Merumuskan strategi pengelolaan melalui pendekatan co- management Strategi pengelolaan berdasarkan elemen lembagapelaku yang terlibat, kebutuhan, kendala utama, tujuan,dan kegiatan Diskusi pakar dan hasil olahan Wawancara dan diskusi pakar Analisis strategi pengelolaan dengan teknik ISM dan secara diskriptif Strategi pengelolaan melalui pendekatan co-management

3.3. Teknik Pengambilan Contoh

Penelitian lapangan dilakukan di Desa Wologai Tengah dan Desa Saga, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende. Pemilihan lokasi penelitian secara purposive sampling di kedua desa berdasarkan pertimbangan bahwa di Desa Saga terjadi konflik berupa perambahan kawasan dan klaim batas kawasan, sedangkan di Desa Wologai Tengah tidak terjadi konflik yang mencuat. 23 Dalam rangka analisis kondisi existing penerapan prinsip co-management, pengambilan contoh dilakukan dengan teknik purposive sampling terhadap masyarakat lokal yang terkait dengan pengelolaan TNKL dan konflik yang terjadi di 2 dua desa masing-masing sebanyak 30 responden. Responden penelitian tersebut dipilih secara hati-hati dengan persyaratan tertentu yakni keterkaitan dengan konflik yang terjadi, kepentingan danatau kepedulian dengan keberadaan TNKL, pekerjaan terkait dengan pengelolaan TNKL, serta kesediaan dalam memberikan informasi. Teknik pengambilan contoh yang digunakan untuk mengidentifikasi stakeholders, menganalisis kepentingan interest dan aspirasi stakeholders, serta untuk mengklasifikasi stakeholders, dilakukan dengan teknik snowball sampling Sugiyono 2009. Jumlah informan pada penelitian ini disesuaikan dengan kondisi penelitian sebagaimana teknik snowball Sitorus 1998. Penilaian terhadap elemen dan sub elemen pada teknik ISM, dilakukan oleh 10 pakar dari lembaga adat, kepala desa, BTNKL, Universitas Flores Unflor, dan pemda. Pertimbangan dalam menentukan pakar yaitu 1 memiliki pengalaman dan kompetensi sesuai bidang yang dikaji, 2 memiliki reputasi, kedudukan dan jabatan dalam kompetensinya dengan kajian penelitian, dan 3 memiliki kredibilitas yang tinggi, bersedia dan berada pada lokasi penelitian.

3.4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: 1 Untuk mengetahui kondisi existing penerapan prinsip co-management dalam pengelolaan TNKL, pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi, dan pengisian kuisioner oleh masyarakat di dua desa penelitian masing- masing sebanyak 30 informan. 2 Untuk mengidentifikasi stakeholders, menggali informasi kepentingan interest dan aspirasi, serta mengklasifikasi stakeholders, pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam Sugiyono 2009 menggunakan kuisioner sebagai panduan Colfer et al. 1999b. 3 Untuk menyusun strategi pengelolaan dengan teknik ISM, dilakukan dengan studi pustaka, hasil analisis sebelumnya, dan diskusi pakar. Sebanyak 10 pakar diminta melakukan penilaian hubungan kontekstual antar sub elemen dari setiap elemen. 24 Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi dokumen sebagai pelengkap dari penggunaan metode wawancara, yaitu mengumpulkan dokumen hasil studipenelitian, peraturan perundang-undangan dan data pendukung lainnya sebagai kompilasi kebijakan dari berbagai sektor baik nasional maupun lokal yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat Departemen Kehutanan cq. Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam maupun pihak pengelola kawasan yaitu BTNKL, serta Pemerintah Kabupaten Ende.

3.5. Metode Analisis Data