41
madu. Keanekaragaman avifauna yang
paling tinggi dijumpai di zona
pemanfaatan, diikuti oleh zona inti dan zona rimba. Hal ini didukung oleh keanekaragaman tumbuhan sebagai sumber pakan dan tempat hidupnya.
Jenis fauna lainnya didapatkan 14 jenis mamalia terdiri dari 4 jenis kelelawar, 3 jenis tikus, 1 jenis cucurut, 1 jenis kera, 1 jenis musang, 2 jenis babi
hutan, 1 jenis landak dan 1 jenis tikus besar. Dalam kawasan TNKL ditemukan 3 jenis mamalia yang Endemik Flores adalah Tikus lawo Rattus hainaldi, Deke
Papagomys armandvillei dan Babi hutan floreswawi ndua Sus heureni, serta ditemukan juga 4 jenis ular, 1 jenis kadal dan 2 jenis molusca.
Fauna langka yang ada di TNKL BTNK 2007 antara lain 5 jenis burung endemik flores dan 2 jenis burung berada pada kategori kritis, 4 jenis fauna
lainnya endemik flores dan 2 jenis diantaranya dalam kategori rawan Tabel 4. Tabel 4 Jenis-jenis fauna langka di TNKL
No Nama Lokal
Nama Ilmiah Status
Endemik flores
CR EN VU
NT 1 Pergam katanjarLodo
Ducula rosacea 2 Sikatan dada
merahSinggiwela Ficedula dumetoria
3 Cekakak tunggir- putihVengga
Halcyon fulgida 4 Opior paruh-tebalAnake Heleia crassirostris
5 Opior jambulAnake Lophozosterops dohertyi
6 Kancilan FloresAnake soko
Pachycephala mudiga 7 Cikrak
Phylloscopus presbytes 8 Otomop alor
Otomops johnstonei 9 Tikus besar FloresDeke
Papagomys armadvillei 10 Tikus lawo
Rattus hainaldi 11 Babi hutan floresWawi
ndua Sus heureni
Keterangan: CR: Critically Endangered= kritis; EN: Endangered= genting; VU: Vulnerable= rawan; NT: Near Threatened= kritis
4.2.3. Kondisi geologis
Tiga danau dengan warna berbeda di Kelimutu merupakan fenomena unik yang menjadi perhatian dunia. Perbedaan ketiga warna menurut ahli geologi
terjadi karena adanya beberapa senyawa kimia bereaksi. Kawah Tiwu Nua Muri Koo Fai berwarna hijau muda karena ion Fe
2+
yang bereaksi dengan sulfat SO
4 2+
membentuk endapan ferosulfat FeSO
4
. Kawah Tiwu Atapolo berwarna coklat kemerahan karena dari Fe
3+
membentuk senyawa feri hidroksida
42
FeOH
3
berupa koloid di dalam air kawah bukan di permukaan air kawah dan residu di dasar kawah. Kawah Tiwu Ata Mbupu berwarna hijau tua kehitaman
diduga merupakan refleksi warna tumbuh-tumbuhancemara gunung yang banyak ditemukan di sekitar bibir kawah. Pada saat tertentu warna Tiwu Ata
Mbupu akan berubah menjadi coklat kemerahan, sebagaimana warna daun kering cemara gunung yang mengapung di permukaan kawah BTNK 2008a.
4.2.4. Daerah Aliran Sungai DAS sekitar TNKL
Daerah Aliran Sungai DAS di sekitar Danau Kelimutu dan TNKL merupakan daerah tangkapan air bagi dua DAS yang penting, yaitu DAS
Loworea dan DAS Wolowona. Kedua DAS tersebut memiliki beberapa anak sungai antara lain Lowo Ai Merah, Lowo Napu, Lowo Made, Lowo Ai Ero, Lowo
Ai Pade, Lowo Mutu, Lowo Ai Ndoe, Lowo Ai Bai, Lowo Ria, Lowo Marru, Lowo Ae Kola. Sungai yang berair sepanjang tahun yaitu Lowo Ae Merah dan Lowo Ae
Bai, merupakan sumber air utama bagi kepentingan budidaya pertanian, pemukiman dan lain-lain baik bagi masyarakat di sekitar kawasan maupun yang
berada di bagian hilir. Daerah danau tiga warna pada TNKL ditempati oleh rangkaian perbukitan
berelief halus hingga kasar, dengan ketinggian antara 500 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut, yang terbentuk oleh aktivitas vulkanik. Kondisi morfologi
yang demikian menghasilkan pola aliran sungai yang bervariasi seperti sub- dendritik dan radier BTNK 2008b. Berdasarkan pola aliran sungai yang ada
menunjukkan bahwa hampir semua kawasan TNKL merupakan zona tangkapan air yang perlu dilindungi agar sumberdaya air terjaga secara berkesinambungan.
4.3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan