Flora dan fauna Flora

39 Eucalyptus urophylla, Cryptocarya densiflora, Prunus arborea, Ficus sp. Lapisan di bawahnya dapat dijumpai jenis pohon Schefflera lucida, dan Cyathea sp paku pohon. Pada daerah semak belukar dan terbuka, vegetasi didominasi oleh Eupatorium odoratum Kerinyu, dan Melastoma malabatricum Mboa. Tipe hutan montane Zona montane terletak di puncak-puncak gunung memiliki ketinggian antara 1.500-1.700 meter dari permukaan laut dengan suhu dalam kisaran 25°- 27°C. Tipe vegetasi pada zona ini didominasi jenis-jenis Casuarina junghuniana Bu, Glochidion philippicum Longgo Baja, Eurya acuminata toko kata, dan Homalantus giganteus Kebu. Pada bagian bawah terdapat Eupatorium odoratum Kerinyu, Imperata cylindrica Ki, Pteris sp. Paku dan Gleichenia linearis Kepa. Ekosistem khas dijumpai di sekitar kawah danau, yaitu terlihat lapisan tanah yang terbuka dengan penutupan vegetasi Vaccinium varingiaefolium Arngoni dan Rhododendron renschianum Turuwara. Keadaan tanah pasir berbatu dengan uap belerang yang sangat terasa membuat tidak ada jenis vegetasi lain yang bertahan hidup di daerah ini. Kedua jenis vegetasi tersebut termasuk kategori kerdil yang biasa menghuni daerah alpinesub alpine ketinggian di atas 2.000 meter dari permukaan laut.

4.2.2. Flora dan fauna Flora

Hasil inventarisasi flora pohon oleh BTNKL dan LIPI BTNK 2007 diketahui bahwa terdapat 78 jenis pohon yang terkelompok dalam 36 suku. Suku yang memiliki jenis terbanyak adalah Euphorbiaceae berjumlah 10 jenis, Lauraceae berjumlah 7 jenis, Fabaceae berjumlah 6 jenis, Moraceae berjumlah 5 jenis, Myrtaceae dan Arecaceae masing-masing berjumlah 4 jenis, Actinidiaceae, Ulmaceae dan Meliaceae masing-masing berjumlah 3 jenis, Melastomataceae, Ericaceae, Rubiaceae, Theaceae, Apocynaceae dan Elaeocarpaceae masing- masing berjumlah 2 jenis dan 21 suku yang lain masing-masing memiliki 1 jenis. Hasil inventarisasi tersebut juga menemukan 2 jenis tumbuhan sebagai flora endemik kelimutu yaitu Uta onga Begonia kelimutuensis dan Turuwara Rhododendron renschianum serta satu ekosistem spesifik kelimutu yaitu Ekosistem Vaccinium dan Rhododendron - EkosVR Gambar 9. Dua jenis flora 40 yang diwaspadai status kelangkaannya yaitu JitaPulai Alstonia scholaris dan UpeKetimun Timonius timon. Sebagai kawasan konservasi yang perlu diwaspadai dalam pelestarian flora adalah jenis-jenis yang jumlahnya terbatas dan persebarannya hanya pada satu zona saja. Jenis-jenis tersebut jika mengalami gangguan akan mudah terjadi kelangkaan. Sementara itu, jenis flora yang persebarannya luas pada keempat zona adalah Mboa atau dalam bahasa umumnya Senduduk atau Harendong Melastoma malabathricum. Gambar 9 Begonia kelimutuensis sebagai flora endemik Kelimutu. Fauna Potensi fauna dapat menggambarkan kelestarian ekosistem tempat hidupnya. Fauna memegang peranan kunci pada jaring-jaring makanan suatu ekosistem, baik sebagai mangsa maupun predator. Pada ekosistem yang sehat, keberadaan sejumlah jenis avifauna dan mamalia menjadi indikator sekaligus penentu stabilnya ekosistem. Jenis burung menjadi parameter utama dalam monitoring biodiversitas fauna karena sifatnya yang mudah dijumpai, jumlah lebih melimpah, dan relatif tidak terpengaruh dengan aktivitas pengamatan pada jarak dekat. Hasil pengamatan avifauna oleh BTNKL dan LIPI BTNK 2007, menunjukkan komunitas burung di daerah ini masih bagus, dengan dijumpainya bermacam kelompok burung dari burung pemangsa, pemakan bangkai, pemakan serangga, pemakan biji-bijian, pemakan ikan sampai burung pengisap 41 madu. Keanekaragaman avifauna yang paling tinggi dijumpai di zona pemanfaatan, diikuti oleh zona inti dan zona rimba. Hal ini didukung oleh keanekaragaman tumbuhan sebagai sumber pakan dan tempat hidupnya. Jenis fauna lainnya didapatkan 14 jenis mamalia terdiri dari 4 jenis kelelawar, 3 jenis tikus, 1 jenis cucurut, 1 jenis kera, 1 jenis musang, 2 jenis babi hutan, 1 jenis landak dan 1 jenis tikus besar. Dalam kawasan TNKL ditemukan 3 jenis mamalia yang Endemik Flores adalah Tikus lawo Rattus hainaldi, Deke Papagomys armandvillei dan Babi hutan floreswawi ndua Sus heureni, serta ditemukan juga 4 jenis ular, 1 jenis kadal dan 2 jenis molusca. Fauna langka yang ada di TNKL BTNK 2007 antara lain 5 jenis burung endemik flores dan 2 jenis burung berada pada kategori kritis, 4 jenis fauna lainnya endemik flores dan 2 jenis diantaranya dalam kategori rawan Tabel 4. Tabel 4 Jenis-jenis fauna langka di TNKL No Nama Lokal Nama Ilmiah Status Endemik flores CR EN VU NT 1 Pergam katanjarLodo Ducula rosacea 2 Sikatan dada merahSinggiwela Ficedula dumetoria 3 Cekakak tunggir- putihVengga Halcyon fulgida 4 Opior paruh-tebalAnake Heleia crassirostris 5 Opior jambulAnake Lophozosterops dohertyi 6 Kancilan FloresAnake soko Pachycephala mudiga 7 Cikrak Phylloscopus presbytes 8 Otomop alor Otomops johnstonei 9 Tikus besar FloresDeke Papagomys armadvillei 10 Tikus lawo Rattus hainaldi 11 Babi hutan floresWawi ndua Sus heureni Keterangan: CR: Critically Endangered= kritis; EN: Endangered= genting; VU: Vulnerable= rawan; NT: Near Threatened= kritis

4.2.3. Kondisi geologis