Kerangka Pemikiran Perumusan Masalah

4 melalui mimpi sang ketua adatMosalaki BTNK 2008b. Perbenturan nilai-nilai lokal yang dipercaya oleh masyarakat adat seperti ini juga menyebabkan konflik. Berdasarkan hal tersebut di atas, strategi pengelolaan disusun untuk melindungi TNKL dan menjaga kelestariannya sekaligus berusaha menyelesaikan dan mengakhiri konflik. Strategi pengelolaan perlu disusun dan direncanakan dengan mengakomodasi kebutuhan, aspirasi dan keinginan semua stakeholders. Strategi yang dimaksud dikembangkan atas dasar prinsip-prinsip saling percaya, keinginan untuk terlibat, komitmen serta kesetaraan hak dan tanggung jawab yang disetujui bersama oleh seluruh stakeholders. Prinsip- prinsip tersebut dikenal dengan pendekatan co-management dalam pengelolaan kawasan konservasi. Co-management seringkali dimaknakan sebagai upaya untuk menjembatani kepentingan para pemangku kepentingan stakeholders yang menimbulkan konflik agar bersinergi dan menghasilkan win win solution. Situasi konflik dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam, termasuk pengelolaan kawasan TNKL dimana terdapat sumberdaya alam hayati di dalamnya, menjadi salah satu isu dalam pembangunan daerah di Kabupaten Ende. Kawasan konservasi mestinya tidak dikelola untuk menutup kawasan dari masyarakat sekitar, melainkan untuk memanfaatkan kawasan dan biodiversitas TNKL secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi kini dan yang akan datang. Oleh karenanya, pendekatan co-management dalam pengelolaan kawasan TNKL merupakan hal strategis untuk segera dilakukan demi tujuan konservasi dan pembangunan daerah, yaitu tercapainya tujuan pelestarian kawasan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

1.2. Kerangka Pemikiran

Pengelolaan TNKL masih menerapkan paradigma preservationist yang terfokus pada sistem ekologi serta kebijakan yang sentralistik, sehingga seringkali keputusan yang diambil oleh pengelola taman nasional tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Akibat dari paradigma dan kebijakan tersebut, memicu munculnya konflik kepentingan antar stakeholders didalam pengelolaan kawasan TNKL. Konflik tersebut juga memungkinkan terjadinya degradasi sumberdaya alam dalam kawasan TNKL. Penyelesaian masalah melalui perencanaan strategi pengelolaan yang tepat diperlukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan mengatasi konflik. Perencanaan strategi pengelolaan dilakukan dengan menganalisis 5 kepentingan, pengaruh dan kebutuhan stakeholders, dalam rangka mensinergikan upaya-upaya pengelolaan oleh pengelola taman nasional. Sinergisitas upaya pengelolaan yang disusun melalui pendekatan co- management, diharapkan menjadi strategi pengelolaan kawasan yang memungkinkan untuk diterapkan dan akuntabel. Secara skematis kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian.

1.3. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas ditengarai bahwa penyebab konflik dalam pengelolaan TNKL antara lain kebutuhan lahan untuk berkebun, klaim kepemilikan atas sebagian lahan dalam kawasan, serta pengambilan kayu untuk pembangunan rumah adat. Oleh karena hal tersebut di atas, maka pertanyaan penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh stakeholders terhadap pengelolaan kawasan? 2. Seberapa sinergi kebutuhan dan kepentingan masyarakat sekitar dengan program pengelolaan kawasan? 3. Bagaimana strategi yang dapat dikembangkan agar kebutuhan dan kepentingan stakeholders dapat diakomodir dalam pengelolaan kawasan? Pengelolaan Taman Nasional Kelimutu Kebijakan sentralistik dan paradigma preservationist Kepentingan, pengaruh dan kebutuhan stakeholders Pendekatan co-management Strategi pengelolaan Taman Nasional Kelimutu Konflik pengelolaan TNKL 6

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian