Analisis strategi pengelolaan dengan pendekatan co-management

31 pada crowd, mendapatkan perhatian dan prioritas yang rendah atau bisa diabaikan dari aktifitas pengelolaan TNKL.

3.5.3. Analisis strategi pengelolaan dengan pendekatan co-management

Strategi pengelolaan TNKL disusun berdasarkan pada resolusi konflik yang terjadi di TNKL, utamanya di Desa Saga, dengan menentukan elemen dan sub elemen melalui klarifikasi dan kajian yang mendalam terhadap data yang diperoleh dari wawancara dengan stakeholders, dan juga berdasarkan kajian kepentingan dan aspirasi stakeholders pada analisis sebelumnya. Metode analisis data untuk merencanakan strategi pengelolaan TNKL adalah dengan metode ISM Marimin 2005 dan metode deskriptif Sugiyono 2009. Metode ISM dapat digunakan untuk membantu suatu kelompok, dalam mengidentifikasi hubungan kontekstual antar sub elemen dari setiap elemen yang membentuk suatu sistem berdasarkan gagasanide atau struktur penentu dalam sebuah masalah yang komplek Saxena 1992 dalam Eriyatno Sofyar 2007. Beberapa kategori struktur dan kategori gagasanide yang mencerminkan hubungan kontekstual antar elemen dapat dikembangkan dengan memakai ISM, seperti struktur pengaruh misal “sub elemen Ei mempengaruhi munculnya sub elemen Ej”, struktur prioritas misal “sub elemen Ei lebih prioritas daripada sub elemen Ej, atau gagasanide kategori misal sub elemen Ei memiliki kategori yang sama dengan sub elemen Ej. Analisis strategi pengelolaan TNKL dengan pendekatan co-management dilakukan dengan menganalisis elemen-elemen secara berurutan, sebagai berikut: 1. Elemen lembaga dan pelaku yang terlibat Analisis ini mengkaji stakeholders kunci yang dihasilkan pada analisis stakeholders sebelumnya. Hasil analisis yaitu stakeholders kunci mana yang perlu diprioritaskan dalam pengelolaan TNKL secara co-management, karena akan mempengaruhi keberhasilan pengelolaan TNKL. Stakeholders kunci yang dihasilkan merupakan stakeholders inti dalam pengelolaan TNKL 2. Elemen kebutuhan dari program pengelolaan TNKL Analisis ini mengkaji hasil analisis kepentingan interest dan aspirasi stakeholders yaitu kebutuhan mana yang paling mempengaruhi kebutuhan- kebutuhan lainnya. Hasil analisis ini akan digunakan sebagai rujukan untuk 32 menentukan kendala utama dalam mencapai kebutuhan tersebut, serta tujuan pengelolaan TNKL secara co-management. 3. Elemen kendala utama Analisis ini mengkaji berbagai kendala yang dimungkinkan akan menghambat pelaksanaan pengelolaan TNKL secara co-management. Sub elemen kendala diperoleh melalui observasi, analisis kepentingan stakeholders dan diskusi pakar. 4. Elemen tujuan program Analisis ini mengkaji tujuan program pengelolaan TNKL secara co- management, yaitu agar fokus pelaksanaan kegiatan nantinya diarahkan pada tujuan yang menjadi elemen kunci. Sub elemen tujuan program diperoleh melalui observasi, studi pustaka dan diskusi pakar. 5. Elemen kegiatanaktifitas yang akan dijalankan Analisis ini mengkaji berbagai kegiatan yang merupakan serangkaian langkah-langkah yang saling terkait untuk melaksanakan pengelolaan TNKL secara co-management. Ketentuan co-management dalam penelitian ini mengikuti Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19Menhut-II2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Disamping itu, orientasi dalam penyusunan prioritas kegiatan ini berdasarkan pada resolusi konflik yang terjadi. Kajian pada analisis ini mempertimbangkan hasil analisis kepentingan interest dan aspirasi stakeholders, serta kebutuhan pengelolaan, kendala utama dan tujuan pengelolaan sebagaimana analisis sebelumnya. Langkah-langkah identifikasi hubungan antar sub elemen dalam suatu sistem yang komplek dengan metode ISM Marimin 2005; Eriyatno Sofyar 2007 sebagai berikut: 1. Identifikasi elemen: elemen sistem diidentifikasi dan didaftar sebagaimana maksud penelitian ini, yaitu lembaga dan pelaku yang terlibat, kebutuhan dari program pengelolaan TNKL, kendala utama, tujuan program, dan kegiatanaktifitas yang akan dijalankan. Selanjutnya ditentukan sub elemen pada masing-masing elemen yang diperoleh melalui kajian pada analisis sebelumnya, studi pustaka dan diskusi pakar. 2. Hubungan kontekstual: antar sub elemen pada masing-masing elemen disusun hubungan kontekstual sesuai maksud penelitian ini. 3. Matriks interaksi tunggal terstruktur Structural Self Interaction Matrix - SSIM: matriks ini mewakili elemen persepsi pakarinforman terhadap elemen 33 hubungan yang dituju. Empat simbol yang digunakan untuk mewakili tipe hubungan yang ada antara dua elemen dari sistem yang dikaji, adalah:  V ... hubungan dari elemen E i terhadap E j , tetapi tidak sebaliknya.  A... hubungan dari elemen E j terhadap E i , tetapi tidak sebaliknya.  X... hubungan interrelasi antara E i dan E j dapat sebaliknya  O ..E i dan E j tidak ada hubungan. 4. Matriks reachability Reachability Matrix – RM: RM menyediakan perubahan simbolik SSIM menjadi matriks biner. Konversi SSIM menjadi RM menggunakan aturan-aturan berikut,  Jika hubungan E i terhadap E j = V dalam SSIM, maka elemen E ij = 1 dan E ji = 0 dalam RM.  Jika hubungan E i terhadap E j = A dalam SSIM, maka elemen E ij = 0 dan E ji = 1 dalam RM.  Jika hubungan E i terhadap E j = X dalam SSIM, maka elemen E ij = 1 dan E ji = 1 dalam RM  Jika hubungan E i terhadap E j = O dalam SSIM, maka elemen E ij = 0 dan E ji = 0 dalam RM RM awal dimodifikasi untuk menunjukkan semua pencapaian langsung atau tidak langsung yang memenuhi aturan transitivity, yaitu jika E ij = 1 dan E jk = 1, maka E ik = 1. 5. RM final yang telah memenuhi aturan transitivity, disusun dengan mencakup penentuan driver power DP dan dependence D untuk menentukan klasifikasi sub elemen. 6. ISM: dibangkitkan dengan memindahkan seluruh nomor elemen dengan deskripsi elemen aktual. Oleh sebab itu, ISM memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai sebuah sistem dari elemen dan alur hubungannya. Setelah langkah-langkah teknik ISM selesai, maka dilakukan interpretasi hasil olahan komputer. Tahapan interpretasi adalah untuk merencanakan strategi pengelolaan TNKL secara deskriptif yang didasarkan pada hasil analisis sebelumnya yaitu analisis penerapan prinsip co-management, analisis kepentingan interest dan aspirasi stakeholders, serta analisis nilai penting importance dan pengaruh stakeholders.

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN