Letak geografis Sejarah Kawasan

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Umum

4.1.1. Letak geografis

Kawasan TNKL terletak di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis 8°43’ - 8°48’ LS, 121°44’ - 121°51’ BT. Kawasan TNKL masuk ke dalam lima wilayah kecamatan yaitu Kelimutu, Detusoko, Ndona, Ndona Timur dan Wolojita. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang cukup bernilai tinggi, kawasan TNKL juga memiliki keunikan dan nilai estetika yang menarik yaitu dengan adanya tiga buah danau berwarna Gambar 6, yang berada di puncak Gunung Kelimutu 1.690 meter dari permukaan laut. Warna air dari ketiga danau tersebut berbeda satu sama lain dan selalu berubah dari waktu ke waktu terutama warna air Tiwu Nuamuri Koofai yaitu terjadi 12 kali perubahan dalam jangka waktu 25 tahun BTNK 2008b. Selain disebabkan oleh aktivitas gunung berapi Kelimutu, perubahan warna ini diduga akibat adanya pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimiawi terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar danau BTNK 2008a.

4.1.2. Sejarah Kawasan

Penetapan TNKL melalui proses sejarah yang cukup panjang. Sejarah penunjukan dan penetapan batas kawasan Taman Nasional Kelimutu BTNK 2008a dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur melalui SK. No. 45BKLHTahun 1982 tanggal 30 Maret 1982 menunjuk Kawasan Hutan Sokoria seluas ± 5.000 ha yang terletak di Kabupaten Tingkat II Ende sebagai Hutan Wisata yang selanjutnya diberi nama: Taman Wisata Kelimutu. 2 Menteri Kehutanan dengan Keputusan No.89KPTS-II1983 tanggal 2 Desember 1983 telah menunjuk areal hutan di Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluas ± 1.667,962 ha sebagai kawasan hutan tetap, diantaranya terletak di Kelompok Hutan Sokaria RTK.52 Pulau Flores. 3 Kawasan hutan tersebut butir a, telah dilakukan pemancangan batas hutan di lapangan pada Bulan Desember 1983 sampai dengan Januari 1984 yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Pengumuman Pemancangan Batas Hutan dari Kelompok Hutan Sokaria RTK.52 tanggal 1 Februari 1984. 35 Sumber: dokumentasi KOMPAS 22 Juni 2009 Gambar 6 Pemandangan Danau Kelimutu dilihat dari udara. 4 Dengan adanya pengumuman batas tersebut nomor 3 dan tidak adanya klaim dari masyarakat atas pengumuman tersebut, kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 Panitia Tata Batas menandatangani Berita Acara Tata Batas dari Kelompok Hutan Sokaria RTK.52 Wilayah Kabupaten Tingkat II Ende. 5 Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan No. 185KPTS-II1984 tanggal 4 Oktober 1984 menunjuk Danau Kelimutu dan Kawasan Hutan di Sekitarnya seluas ± 5.000 ha yang terletak di Daerah Tingkat II Ende Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur sebagai Hutan Suaka Alam cq. Cagar Alam seluas 16 Ha, dan sebagai Hutan Wisata cq. Taman Wisata seluas ± 4.984 Ha. 6 Pada Tanggal 6 Maret 1985, Menteri Kehutanan mengesahkan Berita Acara Tata Batas tersebut nomor 4. 7 Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan No. 279KPTS-II1992 tanggal 26 Februari 1992 mengubah fungsi dan menunjuk Cagar Alam Danau Kelimutu dan Taman Wisata Kelimutu di Kabupaten Dati II Ende, Propinsi Tingkat I Nusa Tenggara Timur seluas ± 5.000 ha menjadi Taman Nasional dengan nama “ Taman Nasional Kelimutu”. 8 Penetapan pengukuhan kawasan Taman Nasional Kelimutu sesuai hasil tata batas 1984 seluas 5.356,5 ha berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.679KPTS-II1997 tanggal 10 Oktober 1997. 9 Taman Nasional Kelimutu ditunjuk sebagai Taman Nasional Model dengan Keputusan Dirjen PHKA Nomor SK.69IV-SetHO2006 tanggal 3 Mei 2006 tentang penunjukan 20 duapuluh Taman Nasional sebagai Taman Nasional Model. 36

4.1.3. Organisasi pengelola