Pengaruh stakeholders Nilai Penting Importance dan Pengaruh Stakeholders 1. Nilai penting importance stakeholders

72 adalah mewujudkan keamanan hutan secara berkelanjutan dari kerusakan- kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Sebagaimana misi tersebut, mestinya Dishutbun memiliki kepentingan yang tinggi terhadap program pengelolaan TNKL. Nilai penting importance yang rendah dari Dishutbun, mungkin dikarenakan anggaran kegiatan yang terbatas. Alokasi anggaran Dishutbun dengan sumber dana APBD Kabupaten Ende pada tahun 2008 sebesar 1,8 milyar rupiah Dishutbun 2009. Minimnya anggaran tersebut menyebabkan prioritas alokasi kegiatan dinas kabupaten diarahkan pada sasaran strategis di daerah lain, yang tidak ditujukan pada pengelolaan daerah di lokasi penelitian. Jumlah anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan di seluruh wilayah Kabupaten Ende, sehingga untuk melaksanakan kegiatan bidang kehutanan di sekitar taman nasional, pihak pemda cenderung menyerahkannya kepada pihak BTNKL.

5.3.2. Pengaruh stakeholders

Untuk melihat besarnya tingkat pengaruh masing-masing stakeholders terhadap pengelolaan TNKL, maka perlu diketahui informasi terhadap kekuatan stakeholders dalam mempengaruhi pengelolaan TNKL selama ini. Pengaruh merupakan kekuatan stakeholders tertentu untuk mempengaruhi stakeholders lainnya karena kekuatan uangkekayaan, opini, informasi, massa, peraturansanksi, atau kepemimpinan. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan interpretasi terhadap pengaruh stakeholders menurut instrumen kekuatannya, yaitu condign power, compensatory power, conditioning power, serta sumber kekuatannya yaitu personalitas dan properti, serta faktor organisasi. Tabel 13 menunjukkan pengaruh yang tinggi dalam pengelolaan TNKL relatif disumbangkan oleh BTNKL, instansi pemerintah daerah, Tananua Flores, Swisscontact, Unflor, lembaga adat, dan kepala desa. BTNKL memiliki pengaruh yang tinggi, terkait dengan kemampuannya memaksa dan mempengaruhi masyarakat atau stakeholders lainnya dengan kekuatan anggaran yang memadai serta peraturan perundangan yang dilaksanakannya. Pengaruh BTNKL nampak pada kemampuannya dalam memberikan upah, bantuan desa penyangga, atau penghargaan lainnya seperti mengirim warga desa untuk mengikuti pelatihan di Kupang atau kota lainnya. Sementara itu, instansi pemerintah daerah memiliki pengaruh karena faktor organisasi yaitu sebagai penentu kebijakan di level pemerintah kabupaten. 73 Tabel 13 Pengaruh stakeholders pengelolaan TNKL No Stakeholders Instrumen kekuatan Sumber kekuatan Jumlah Condign Compen- satory Condi- tioning Person- ality Organisasi 1 Petani kopi dalam kawasan 1 1 1 1 1 5 2 Masyarakat Saga 1 1 1 1 1 5 3 Lembaga Adat Saga 1 3 3 3 5 15 4 Kepala Desa Saga 2 4 3 4 5 18 5 Masyarakat Wologai Tengah 1 1 1 1 1 5 6 Lembaga Adat Wologai 4 4 3 5 5 21 7 Kepala Desa Wologai Tengah 4 4 4 5 4 21 8 BTNKL 4 5 4 5 5 23 9 BAPPEDA 3 3 3 5 5 19 10 Dishutbun 1 1 3 4 5 14 11 Disbudpar 2 4 3 4 5 18 12 Unflor 2 3 4 2 2 13 13 Yastim 1 1 2 2 1 7 14 Swisscontact 1 3 3 3 4 14 15 Tananua Flores 1 3 4 3 4 15 Swisscontact berpengaruh tinggi karena ketersediaan anggaran yang besar, serta kemampuan anggotanya dalam memberikan pendidikan atau propaganda, serta jejaring kerja yang cukup luas. Swisscontact selain membantu pengamatan kemungkinan pengembangan pertanian dan perkebunan, juga berpengaruh karena memberi alternatif kegiatan petani kopi dan masyarakat agar keluar dari kawasan TNKL. Sementara itu, Tananua Flores berpengaruh karena terkait bidang kegiatan yang meliputi upaya peningkatan kapasitas masyarakat, advokasi kebijakan daerah, dan penguatan hak-hak masyarakat terkait keberadaan sumberdaya alam. Pengaruh Tananua Flores lainnya yaitu dapat memberikan ancaman kepada pihak BTNKL terkait propaganda, provokasi kepada masyarakat dan jejaring kerja yang dimilikinya. Kepala desa dan lembaga adat berpengaruh karena memiliki karisma, kepribadian dan kemampuannya memberi sanksi bagi masyarakat yang menentang proyekkegiatan yang telah direncanakan. Lembaga adat memiliki pengaruh yang tinggi pada instrumen pengaruh condign power dan compensatory power yaitu dalam memberikan sebidang tanah pada warganya 74 sebagai ana halo fai walu BTNK 2009b. Informan menyebutkan bahwa lembaga adat Wologai telah memberikan sebidang lahan untuk pengembangan lokasi camping ground dan area pemancingan, disamping kamampuannya memberikan sanksi adat kepada warganya. Sementara itu, Kepala Desa Wologai Tengah memiliki pengaruh yang tinggi melalui sumber kekuatannya yaitu oleh karena karisma dan posisinya. Kepala Desa Wologai Tengah pernah menjadi juara pertama kepala desa berprestasi se-propinsi NTT pada tahun 2008.

5.3.3. Klasifikasi stakeholders