Klimatologi dan tipe-tipe ekosistem di dalam kawasan Klimatologi

38

4.2. Biofisik

4.2.1. Klimatologi dan tipe-tipe ekosistem di dalam kawasan Klimatologi

Kawasan TNKL beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan berkisar antara 1.615 - 3.363 mmtahun. Musim hujan dimulai bulan Desember hingga Maret. Bulan Oktober dan November merupakan bulan terkering. Suhu udara berkisar antara 25,5 - 31 ºC, sedangkan suhu minimum 11,6 ºC yang terjadi pada bulan Juli – Agustus BTNK 2008b. Pada musim hujan, flora dalam kawasan tampak menghijau tetapi pada musim kering terutama pada bulan Oktober dan November banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya. Kondisi tanah dan iklim berpengaruh langsung terhadap keanekaragaman flora dan fauna beserta ekosistem yang ada di atasnya. Ekosistem Taman Nasional Kelimutu secara umum merupakan tipe ekosistem hutan pegunungan 1.000–1.700 meter dari permukaan laut. Ekosistem pegunungan TNKL terdiri dari berbagai tipe hutan dan tipe penutupan lahan yang terkait erat dengan fenomena geomorfologi yang unik. Tipe-tipe vegetasi yang ada sangat beragam meliputi: jenis Vaccinium varingiaefolium Arngoni dan Rhododendron renschianum Turuwara. Tipe hutan didominasi oleh Casuarina junghuniana Bu, rerumputan di lereng bukit, dan semak belukar. Berdasarkan ketinggian tempat dan suhu udara kawasan TNKL dapat dibagi menjadi 2 tipe ekosistem hutan yaitu sub montane dan montane. Tipe hutan sub montane Zona sub montane secara keseluruhan tergolong tipe hutan hujan tropis dataran rendah sampai pegunungan dengan tingkat keanekaragaman jenis dan kerapatan yang paling tinggi. Kawasan hutan ini merupakan sebagian besar kawasan TNKL, memiliki ketinggian antara 1.000 - 1.500 meter dari permukaan laut, dengan suhu dalam kisaran 27° - 30° C. Formasi hutan sub montane didominasi oleh hutan alam yang membentang di sepanjang lereng bukit dengan beberapa variasi semak belukar. Vegetasi hutan pada zona ini lebih banyak didominasi oleh suku Lauraceae dan Rosaceae. Pada kawasan hutan Gunung Kelimutu dan Gunung Keli Bara Bu Ria, Saga, dan Kanga Ria, jenis yang banyak dijumpai di zona sub montane antara lain adalah Litsea diversifolia, Actinodaphne glomerata, 39 Eucalyptus urophylla, Cryptocarya densiflora, Prunus arborea, Ficus sp. Lapisan di bawahnya dapat dijumpai jenis pohon Schefflera lucida, dan Cyathea sp paku pohon. Pada daerah semak belukar dan terbuka, vegetasi didominasi oleh Eupatorium odoratum Kerinyu, dan Melastoma malabatricum Mboa. Tipe hutan montane Zona montane terletak di puncak-puncak gunung memiliki ketinggian antara 1.500-1.700 meter dari permukaan laut dengan suhu dalam kisaran 25°- 27°C. Tipe vegetasi pada zona ini didominasi jenis-jenis Casuarina junghuniana Bu, Glochidion philippicum Longgo Baja, Eurya acuminata toko kata, dan Homalantus giganteus Kebu. Pada bagian bawah terdapat Eupatorium odoratum Kerinyu, Imperata cylindrica Ki, Pteris sp. Paku dan Gleichenia linearis Kepa. Ekosistem khas dijumpai di sekitar kawah danau, yaitu terlihat lapisan tanah yang terbuka dengan penutupan vegetasi Vaccinium varingiaefolium Arngoni dan Rhododendron renschianum Turuwara. Keadaan tanah pasir berbatu dengan uap belerang yang sangat terasa membuat tidak ada jenis vegetasi lain yang bertahan hidup di daerah ini. Kedua jenis vegetasi tersebut termasuk kategori kerdil yang biasa menghuni daerah alpinesub alpine ketinggian di atas 2.000 meter dari permukaan laut.

4.2.2. Flora dan fauna Flora