48
kurangnya sosialisasi oleh pemerintah dan kondisi kelompok yang lemah tidak dapat memfasilitasi kebutuhan anggota. Padahal pemerintah kabupaten melalui program
peremajaan karet menyediakan bibit unggul gratis dan bantuan pengolahan lahan peremajaan.
Saat ini petani yang tergabung dalam kelompok tani Karya Agung menjalankan aktivitas usaha kebun secara individu, mereka lebih mengandalkan pengalaman dalam
berkebun. Bimbingan dan pendampingan PPL dirasakan sangat kurang, akibatnya petani kurang mengetahui cara mengatasi permasalahan yang ada dengan baik.
5.2.2. Program Peremajaan Karet
Program peremajaan karet dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat. Dilandaskan bahwa karet merupakan sumber
perekonomian masyarakat Kabupaten Tebo yang sebagian besar bergantung pada sektor perkebunan. Program peremajaan juga bertujuan untuk meningkatkan produksi
karet Kabupaten Tebo, dengan memanfaatkan potensi lahan perkebunan karet relatif luas.
Kondisi perkebunan karet rakyat sebagian besar telah tua hingga menyebabkan penurunan produksi, turut melatar belakangi timbulnya program peremajaan. Menurut
data yang didapat dari Dinas Perkebunan, jumlah potensi karet tua yang sudah perlu diremajakan sampai dengan akhir 2007 seluas 26.543 hektar. Bila diasumsikan
pemerintah Kabupaten Tebo melalui Dinas Perkebunan dapat meremajakan kebun karet tua 1.000 hektar pertahun maka akan membutuhkan waktu 26 tahun untuk melakukan
proses peremajaan karet rakyat agar dapat meningkatkan produksi karet petani di kemudian hari.
Bantuan peremajaan karet yang dilaksanakan pemerintah berupa bantuan bibit, bantuan penyiapan lahan, penjualan bibit karet unggul dengan harga subsidi dan
Saprodi lainnya. Sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Tebo melalui Dinas Perkebunan telah melaksanakan program peremajaan kebun karet
rakyat melalui pemberian bantuan bibit karet unggul okulasi berjumlah 1.651.500 batang bibit atau seluas 3.303 hektar lahan kebun petani yang diremajakan. Sedangkan
untuk tahun 2008 disalurkan bibit karet unggul 330.000 batang atau seluas 660 hektar. Penyaluran bantuan bibit karet unggul dilakukan Dinas Perkebunan Kabupaten
Tebo melalui kelompok – kelompok tani yang ada di wilayah Kabupaten Tebo. Untuk
49
Desa Giriwinangun baru 2 kelompok yang mendapat bantuan bibit karet unggul pemerintah yaitu kelompok Tani Sumber Rejeki bantuan bibit untuk lahan seluas 24
hektar, dan kelompok tani Karya Agung diberikan bantuan bibit untuk kebutuhan lahan seluas 10 hektar. Bibit yang disalurkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten diberikan
gratis kepada petani. Kesulitan yang dirasakan Dinas Perkebunan dalam menyalurkan bantuan bibit
unggul yaitu petani tidak menyiapkan lahan yang akan di remajakan, sehingga Dinas Perkebunan kesulitan untuk mengetahui kebutuhan bibit yang diperlukan. Untuk
daerah-daerah tertentu kepemilikan luas lahan yang dimiliki petani relatif sedikit berkisar 0,5 – 1,5 hektar, akibatnya bila diremajakan akan berdampak hilangnya
pendapatan petani selama bibit belum menghasilkan. Sedangkan proses kebun karet untuk dapat berproduksi dari awal peremajaan sampai siap dilakukan penyadapan butuh
waktu 5 – 6 tahun. Proses pemberian bantuan, kelompok tani harus mengusulkan permohonan
bantuan kepada pemerintah lengkap dengan kebutuhan bibit unggul yang diperlukan untuk peremajaan kebun mereka. Setelah permohonan bantuan diterima oleh Dinas
Perkebunan maka akan dilakukan pengecekan dilapangan ke kebun kelompok tani. Syarat utama yang harus dipenuhi oleh kelompok yaitu mereka harus menyiapkan
lahan yang akan diremajakan. Sedikitnya bantuan bibit unggul yang diberikan kepada kelompok tani Karya
Agung disebabkan kurangnya komunikasi yang baik kepada Dinas Perkebunan, disebabkan kelompok kurang mengorganisasi anggota. Kelemahan yang terjadi yaitu
setelah mengajukan permintaan bibit unggul kepada dinas, petani atau kelompok tidak menyiapkan lahan yang akan dilakukan peremajaan dan ketidakjelasan lahan mana
yang akan dilakukan peremajaan. Akibatnya saat tim Dinas Perkebunan turun mengecek ke kebun hanya berdasarkan pada kebutuhan lahan yang telah disiapkan
untuk diremajakan. Bagi kelompok tani Karya Agung kebijakan peremajaan karet rakyat ini
merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan. Bantuan bibit yang diberikan dapat membantu meringankan biaya yang besar untuk peremajaan karet, Dampaknya dapat
meningkatkan pendapatan petani. untuk itu perlu kelompok tani yang kuat agar dapat menindaklanjuti kebutuhan anggotanya kepada Dinas Perkebunan.
50
Peremajaan karet oleh anggota kelompok tani Karya Agung dilakukan secara bertahap, bila mereka mempunyai lahan 5 hektar, hanya sekitar 2 hektar dulu yang
diremajakan. Agar penghasilan petani dari karet tidak langsung hilang dan hanya penurunan pendapatan sementara, menjelang kebun yang diremajakan besar. Untuk
menutupi penurunan pendapatan maka anggota akan mengembangkan usaha ternak sapi yang mereka miliki.
5.3. Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal