11
sebagai landasan bagi kelembagaan kelompok petani untuk mengembangkan kreativitasnya.
Kapasitas lokal yang dapat dikembangkan dalam penguatan kelompok tani Karya Agung di Desa Giriwinangun adalah sumberdaya ekonomi berupa kegiatan
berkebun karet dan sumberdaya manusia petani. Kebutuhan penting disini adalah bagaimana mengembangkan kapasitas kelompok yang mencakup kapasitas institusi dan
sumberdaya manusia.
2.3. Kelembagaan dan Modal Sosial
Kelembagaan sosial merupakan terjemahan langsung dari istilah “social institution”. Akan tetapi ada pula yang menggunakan istilah pranata sosial untuk istilah
“social institution” tersebut, yang menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku warga masyarakat. Koentjaraningrat 1997 menyatakan bahwa kelembagaan
sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat. Selanjutnya Polak 1966 mengungkapkan bahwa kelembagaan sosial merupakan suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang
mempertahankan nilai-nilai yang penting. Kelembagaan itu memiliki tujuan untuk mengatur antar hubungan yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
paling penting. Menurut Lala dan Tonny 2007 yang dikonsepkan sebagai kelembagaan sosial
yaitu aktivitas manusia baik sadar maupun tidak dalam memenuhi kebutuhan hidup selalu diulang-ulang. Akhirnya aktivitas tersebut melekat dan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan serta mengatur aktivitas manusia itu sendiri menjadi norma yang dilandasi nilai-nilai budaya tertentu. Dalam arti aktivitas berulang ini menjadi bagian
dari manusia dan masyarakatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup, prosesnya kemudian menjadi kerangka pengaturan untuk memenuhi kebutuhan yang terbentuk-
tumbuh – berkembang – berubah – mati – berganti bentuk yang baru demikian seterusnya.
Dalam kelembagaan sosial tidak terlepas dari konsep modal sosial Kapital sosial, yang secara umum dipahami sebagai bentuk institusi, relasi, dan norma-norma
yang membentuk kualitas dan kuantitas dari interaksi sosial dalam masyarakat.
12
Kapital sosial merupakan suatu sistem yang mengacu kepada hasil dari organisasi sosial dan ekonomi, seperti pandangan umum world view, kepercayaan
trust, pertukaran timbal balik reciprocity, pertukaran ekonomi dan informasi informational and economic exchange, kelompok-kelompok formal dan informal
formal and informal groups, serta asosiasi-asosiasi yang melengkapi modal-modal lainnya fisik, manusiawi, budaya sehingga memudahkan terjadinya tindakan kolektif,
pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan Colletta dan Cullen, 2000. Pandangan tersebut memberikan gambaran bahwa modal sosial dapat dilihat
dari organisasi sosial ekonomi yang dapat mewujudkan pengembangan kapasitas lokal locality capacity. Suatu kelompok akan menjadi modal sosial suatu komunitas yang
dapat diandalkan sebagai suatu kekuatan sosial dalam bentuk energi yang tidak pernah habis dalam suatu komunitas Rubin dan Rubin, 1992. Modal sosial yang merupakan
suatu kesatuan sistem dalam organisasi atau kelompok mengandung empat dimensi sebagai berikut : Pertama, interaksi integration yaitu merupakan ikatan yang kuat
antar anggota komunitas. Kedua, pertalian linkage merupakan ikatan dengan komunitas di luar komunitas asal. Ketiga, integrasi organisasional organizational
integrity yang merupakan keefektifan dan kemampuan institusi negara untuk menjalankan fungsinya, termasuk menciptakan kepastian hukum dan menegakkan
peraturan. Keempat adalah sinergi sinergy yang merupakan relasi antara pemimpin dan institusi pemerintah dengan komunitas state community relations.
Dengan demikian modal sosial merujuk pada seperangkat norma, jaringan, dan organisasi yang orang akan memperoleh akses pada kekuasaan power dan sumber
daya yang merupakan sarana yang memungkinkan pengambilan keputusan dan formulasi kebijakan. Modal sosial memfokuskan pada relasi antar agen-agen ekonomi
dan cara-cara di mana organisasi formal dan informal dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Modal sosial mengimplikasikan bahwa relasi-relasi dan institusi-institusi
sosial memiliki pengaruh eksternal yang bersifat positif. Saat ini konsep modal sosial kemudian ditawarkan untuk memperkuat
pengembangan usaha ekonomi rakyat termasuk dalam pengembangan usaha petani peternak. Modal sosial sebagai suatu sistem dalam masyarakat memegang peranan
penting dalam maju atau mundurnya perekonomian masyarakat. Dengan demikian pada kajian strategi penguatan kelompok tani, modal sosial dianggap sebagai modal yang
13
sangat penting dan mendukung penguatan kelompok bagi sektor usaha kebun dan ternak di pedesaan dalam skala kecil dan rumah tangga.
2.4. Kelompok Tani