Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal

50 Peremajaan karet oleh anggota kelompok tani Karya Agung dilakukan secara bertahap, bila mereka mempunyai lahan 5 hektar, hanya sekitar 2 hektar dulu yang diremajakan. Agar penghasilan petani dari karet tidak langsung hilang dan hanya penurunan pendapatan sementara, menjelang kebun yang diremajakan besar. Untuk menutupi penurunan pendapatan maka anggota akan mengembangkan usaha ternak sapi yang mereka miliki.

5.3. Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal

Menurut Syaukat 2007, pengembangan ekonomi lokal local ecomomic development merupakan kerjasama seluruh komponen masyarakat di suatu daerah lokal tertentu untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sustainable economic growth yang akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi economic welfare dan kualitas hidup quality of life seluruh masyarakat di dalam komunitas. Pengertian pengembangan ekonomi lokal tersebut menunjukkan adanya aktifitas ekonomi lokal yang dilakukan secara bersama-sama oleh komunitas lokal dengan tujuan untuk mencapai perkembangan ekonomi secara berkelanjutan. Adapun azas yang digunakan dalam pengembangan ekonomi lokal adalah azas holistik yang mencakup : 1 azas pemberdayaan masyarakat, 2 azas pertumbuhan dan pemerataan, 3 azas peningkatan daya saing global, serta 4 azas partisipasi masyarakat. Pengembangan ekonomi dilakukan melalui pengembangan populasi ternak sapi dan peningkatan produksi karet melalui peremajaan kebun karet, dengan harapan dapat meningkatkan hasil produksi karet di tahun mendatang. Pengembangan perekonomian ini memerlukan kerjasama yang baik dalam bidang peraturan, kebijakan, ekonomi, sosial serta hubungan kemitraan antara pemerintah daerah dengan masyarakat, sehingga dapat menciptakan daya saing baik kompetitif maupun komperatif atas potensi ekonomi lokal tersebut. Untuk mengembangkan pembangunan ekonomi lokal pemerintah bukan saja harus memperhatikan potensi yang ada di daerah, tetapi juga harus mencakup upaya memberdayakan masyarakat setempat, dengan memperhatikan aspek lingkungan serta dapat meningkatkan daya saing dan menumbuhkan partisipasi masyarakat. Program pengembangan populasi ternak melalui bantuan ternak sapi bergulir dan program peremajaan karet melalui bantuan bibit karet unggul merupakan program 51 strategis bagi pengembangan ekonomi masyarakat. Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat, bantuan program tersebut memberikan dukungan bagi keberlanjutan usahatani kelompok tani Karya Agung. Melalui program ini, petani dapat memperoleh kebutuhan yang dibutuhkan bagi pengembangan usahatani. Juga informasi tentang pengembangan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan Kabupaten Tebo. Hambatan dalam pelaksanaan program pengembangan populasi ternak sapi dan peremajaan karet adalah : 1. Kelompok Tani Karya Agung merupakan bentukan pemerintah bukan berdiri berdasarkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan usaha sehingga kondisinya kini lemah. 2. Kelompok tani Karya Agung selama ini belum dapat memanfaatkan peluang dan potensi yang ada, karena keterbatasan pengetahuan, teknologi, informasi, jaringan kerjasama dan sumberdaya manusia rendah. 3. Kinerja PPL peternakan dan PPL pertanian perkebunan dalam melakukan pembinaan dan pendampingan tidak maksimal. 4. Monitoring dan Evaluasi program yang dilakukan pemerintah selama ini terhadap kegiatan kurang pengawasan dan peninjauan langsung ke lapangan sehingga kelemahan di lapangan kurang terdeteksi dengan baik.

5.4. Pengembangan Modal Sosial

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Kelompok Tani Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

16 102 68

Distribusi pendapatan usaha tani jeruk menurut faktor produksi di desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 43 78

Hubungan peran kelompok tani dengan produktivitas usaha tani benih padi: studi kasus Kelompok Tani Surya Bangkit di Desa Mandalawangi, Kecamatan, Sukasari, Kabupaten Subang

5 23 129

Penguatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi)

0 3 134

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 13 111

Analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi di kelompok tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 15 119

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

10 58 119

Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Kampung Kelompok Tani Sehati Desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.

0 4 77

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 40 101

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2