13
sangat penting dan mendukung penguatan kelompok bagi sektor usaha kebun dan ternak di pedesaan dalam skala kecil dan rumah tangga.
2.4. Kelompok Tani
Kelompok dalam suatu komunitas mencerminkan adanya dinamika tindakan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Darmajanti 2004 menjelaskan bahwa
kelompok sebagai gambaran kehidupan berorganisasi suatu komunitas merupakan refleksi dinamika tindakan kolektif warga dalam mengatasi masalah bersama, termasuk
peningkatan pendapatan rumah tangga di komunitas. Pemberdayaan masyarakat akan lebih efektif jika dilakukan dengan pendekatan
kelompok karena dalam kelompok ada kebersamaan, kesamaan kepentingan serta tujuan sehingga keinginan yang diharapkan lebih cepat tercapai. Adanya kekuatan
dalam menolak keputusan serta kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan lebih baik jika dilakukan dalam kelompok. Keputusan yang diambil
akan lebih menyeluruh sehingga mengurangi tingkat kesenjangan antara masyarakat dengan pengambil kebijakan. Salah satu kelompok yang dapat meningkatkan
pemberdayaan masyarakat adalah kelompok tani. Kelompok diartikan sebagai suatu sistem yang diorganisasikan dari dua orang
atau lebih yang saling berhubungan sehingga sistem tersebut melakukan beberapa fungsi, memiliki seperangkat standar hukum, peranan antara anggotanya dan
mempunyai seperangkat norma yang mengatur fungsi kelompok dan masing-masing anggotanya Mc. David dan Karari dalam Effendi, 2001. Di dalam kelompok terjadi
suatu dialogical encounter yang menumbuhkan dan memperkuat kesadaran dan solidaritas kelompok. Anggota kelompok menumbuhkan identitas seragam dan
mengenali kepentingan mereka bersama. Pemahaman terhadap kelompok bila diterapkan kepada kelompok tani
memberikan pengertian bahwa kelompok tani adalah sejumlah petani yang mempunyai kaitan antar hubungan satu dengan yang lainnya atas dasar keserasian dan kebutuhan
yang sama, terikat secara informal dalam suatu wadah kelompok, dan mempunyai aktifitas sama dalam hal tani, umpamanya dalam hal kebun dan pemeliharaan ternak .
Kelompok tani bisa dikategorikan sebagai wujud kelembagaan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini dapat dilihat dari aspek produksi, distribusi dan
14
pengolahan hasil. Walaupun aspek distribusi dan pengolahan hasil biasanya dilakukan oleh pihak lain, namun untuk memperkuat posisi tawar petani di dalam
mengembangkan kemandiriannya maka kedua aspek tersebut selayaknya dikelola melalui kelompok.
Interaksi kelompok tani tidak terlepas dari komunikasi yang terbangun dari kelompok itu dan seharusnya kelompok dijadikan wadah untuk memecahkan masalah
yang dirasakan para anggotanya. komunikasi kelompok harus berfungsi dalam situasi- situasi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan untuk dapat merumuskan atau
mengungkapkan suatu penilaian. Salah satu model dalam upaya pemberdayaan kelompok perlu dilakukan
melalui tiga hal yaitu: pertama rekayasa sosial dengan penguatan kelembagaan tani,
kelembagaan penyuluh dan pengembangan sumberdaya manusia; kedua rekayasa
ekonomi dengan pengembangan akses permodalan, sarana produksi dan pasar; dan ketiga rekayasa teknologi melalui kesepakatan gabungan antara teknologi anjuran dan
kebiasaan petani.
2.5. Analisis SWOT Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats