27
IV. PETA SOSIAL DESA GIRIWINANGUN
4.1. Lokasi
Desa Giriwinangun terletak di ketinggian antara 100 sampai dengan 499 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan tanah 72 Ha 0 - 2, 531 Ha 3 - 15 dan
2.986 Ha dengan kemiringan 16 – 40. Desa Giriwinangun secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Jarak terdekat ke Ibukota kecamatan Karang Dadi adalah 17 kilometer dengan waktu tempuh + 20 menit, menggunakan kendaraan ojeg dengan biaya + Rp. 5000,-. Jarak
terdekat ke Ibukota kabupaten Muara Tebo sejauh 31 kilometer dengan waktu + 30 menit dengan menggunakan kendaraan umum Angdes dengan biaya + Rp. 5.000,-.
Jarak tempuh ke Ibukota Provinsi sejauh 241 kilometer dengan waktu + 5 jam dengan menggunakan kendaraan Umum Travel dengan biaya + Rp. 60.000,-. Jarak desa
dengan Ibukota kecamatan, Kabupaten dan Provinsi disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 : Jarak Desa Giriwinangun Dengan Pusat Kota
No Posisi dengan
Jarak Km Waktu Tempuh
menit Sarana Transportasi
1. Ibukota kecamatan
17 Km 20
ojek 2.
Ibukota Kabupaten 31 Km
30 Angdes
3. Ibukota Provinsi
241 Km 300
Bus AKDP, Travel Batas Desa Giriwinangun meliputi, sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Jambu Kecamatan Tebo Ulu, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sumber Agung Kecamatan Rimbo Ilir, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Rantau Kembang
Kecamatan Rimbo Ilir sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sari Mulya Kecamatan Rimbo Ilir. Secara administratif, Desa Giriwinangun terbagi dalam 5 dusun meliputi:
Dusun Pulung Jati Rejo, Dusun Karang Widodo, Dusun Wonoharjo, Dusun Tegal Ombo dan Dusun Sendang Sari serta terbagi dalam 10 wilayah RW dan 27 RT.
Sedangkan lokasi kajian pengembangan masyarakat berada di Dusun Sendang Sari. Melihat kondisi Desa Giriwinangun akses untuk menuju wilayah dusun-dusun
yang ada sangat terjangkau karena dilalui jalan jalur desa dengan sarana transportasi
28
umum berupa motor ojeg sedangkan jalan utama adalah jalan poros yang membelah desa dilalui oleh angkutan desa maupun Travel yang akan menuju Kecamatan Rimbo
Bujang dan sebaliknya menuju ke pusat Pemerintahan Kabupaten, hingga secara umum dapat dikatakan wilayah Desa Giriwinangun sangat mudah dijangkau.
Berdasarkan data dalam buku “Potensi Desa dan Kecamatan Rimbo Ilir dalam Angka 2007” yang didasarkan pada laporan monografi desa-desa di seluruh Kecamatan
Rimbo Ilir, maka luas lahan Desa Giriwinangun yaitu + 3.600 hektar. Komposisi penggunaan lahan tersebut secara umum dapat dibagi atas lahan Perkebunan seluas
3.286 hektar 91 , tanah tegalanladang seluas 81 hektar 2,25 , untuk pekaranganperumahan penduduk 218 hektar 6 dan 15 hektar 0,41 untuk Pasar
dan lain-lain. Berdasarkan komposisi penggunaan lahan, maka sebagian besar wilayah Desa
Giriwinangun dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan karet dan untuk beternak sapi potong. Dalam proses pengelolaan kebun Karet di Desa Giriwinangun sebagian besar
penduduk mengelola sendiri dengan menyadap getah karet deres dan mengumpulkan mangkok-mangkok karet untuk kemudian disatukan menjadi bantalan getah karet.
Namun bagi sebagian warga yang tergolong kaya di desa, lahan kebun karet tersebut di serahkan untuk dikelola kepada para penderes untuk menggarap lahan kebun karet
dengan sistem “Bagi Duo” Karet yang terkumpul 50 untuk pemilik kebun, 50
untuk penggarapPenderes. Kemudian hasil Karet yang terkumpul dijual kepada tengkulak ataupun ke Pasar lelang Karet Desa, dengan sistem pembagian hasil sangat
merata, dan biasanya yang berlaku di Desa Giriwinangun Penderes karet menerima dalam bentuk uang.
4.2. Kependudukan