33
Fasilitas perekonomian lain seperti los pasar desa juga terdapat di Desa Giriwinangun, dibuka setiap hari namun hari yang ramai dikunjungi pembeli dan yang
berdagang pada setiap hari minggu hari Pasar. Pada umumnya penduduk memanfaatkan pasar desa yang ada untuk memenuhi kebutuhannya seperti sembako
dan sayur mayur, bila tidak terdapat apa yang mereka butuhkan di desa baru mereka belanja ke Pasar besar di unit 2 Rimbo Bujang atau di Pasar Kabupaten yang berjarak
31 km.
4.4. Struktur Komunitas
Pelapisan sosial dalam masyarakat, unsur utamanya adalah kepemimpinan dan sumbernya, respon masyarakat terhadap kepemimpinan, serta jejaring sosial dalam
komunitas. Hal ini merupakan dasar untuk mengetahui bagaimana masyarakat lokal membangun suatu komunikasi yang baik.
Pelapisan sosial dalam komunitas Desa Giriwinangun terjadi secara alamiah seiring dengan proses pertumbuhan masyarakat. Pelapisan sosial ini tidaklah selalu
tetap tetapi ada kemungkinan untuk berubah. Hal ini menandakan bahwa sifat sistem pelapisan sosial di desa ini bersifat terbuka artinya setiap anggota masyarakat
mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan atau bagi mereka yang tidak bisa mempertahankan maka turun kelapisan bawah.
Kondisi Desa Giriwinangun yang menduduki lapisan Sosial yang pertama paling atas, adalah kepemimpinan formal Kepala Desa dan tokoh masyarakat.
Dipandang dan di dengar pendapatnya karena lebih kaya dari warga lain dan sering membantu penduduk yang meminta pertolongan di tempatkan pada posisi terhormat.
Keduamenengah, aspek religi terutama agama Islam seperti tokoh agama, pimpinan umat beragama imam masjid, ulama, ustad
peran tokoh ini dalam aktivitas sosial maupun keagamaan mulai dari hajatan, kematian, konflik sosial, dakwah, dan
peringatan hari-hari besar agama mereka cukup menonjol. Ketiga, juga merupakan lapisan menengah yang dilihat dari pendidikan, status di pemerintahan dan mempunyai
pengetahuan khusus. Seperti PPL, Guru, TNIPolri, pengawai kecamatan. keempat, selanjutnya paling bawah adalah masyarakat yang terdiri dari petani pekebun
peternak, pengusaha kecil rumah tangga dan buruh penyadap karet.
34
Pelapisan sosial yang ada pada masyarakat Desa Giriwinangun, bisa dicirikan dan didasari pada : 1 kepemimpinan; 2 kekayaan yang dimiliki dan suka membantu
masyarakat; 3 tingkat pendidikan formal; 4 status pekerjaan; 5 keaktifan dalam kegiatan kemasyarakatankeagamaan. Sistem pelapisan sosial masyarakat Desa
Giriwinangun dapat digambarkan pada Tabel 7.
Tabel 7 : Sistem Pelapisan Sosial Masyarakat Desa Giriwinangun Pelapisan
Lapisan sosial Dalam masyarakat
Pertama atas
Tokoh Formal, Tokoh masyarakat, ketua BPD dan LPM
Kedua menengah
Tokoh Agama Imam Masjid, ustad dan ulama
Ketiga menengah
PNS guru,
PPL, pegawai
kecamatan, TNIPolri Keempat
Bawah Masyarakat pekebun, peternak,
buruh, pengusaha kecil
Masyarakat Giriwinangun dalam memilih kepala desa sebagai pemimpin formal dipilih langsung secara demokratis, oleh masyarakat yang telah memiliki hak pilih.
Biasanya masyarakat memilih berdasarkan pada kharisma yang dimiliki, kedekatan kepada masyarakat dan upaya yang dilakukan dalam memperjuangkan kesejahteraan
masyarakat. Pemimpin informal yang banyak berperan dalam masyarakat adalah tokoh- tokoh yang arif dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan. Peranan
tokoh agama dan tokoh masyarakat ini dianggap cukup berarti dalam pembangunan wilayah desa baik secara fisik maupun mental. Biasanya kepala desa bekerja sama
dengan tokoh agama dan masyarakat untuk mensosialisasikan dan menggali dukungan masyarakat dalam program pembangunan desa.
Hal ini ditunjukkan saat masyarakat Desa Giriwinangun bergotong-royong, baik pada saat pengerasan jalan dengan dana swadaya masyarakat dan pembangunan
jembatan yang menuju RT 26 digerakkan oleh tokoh masyarakat dan Kepala Desa hingga pastisipasi warga tinggi. Untuk menggugah inisiatif peran kelompok tani pada
masyarakat Desa Giriwinangun untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan dapat ditempuh melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat dan kepala desa.
35
4.5. Organisasi dan Kelembagaan