60
Tabel 11 : Permasalahan yang Dihadapi Kelompok Tani Karya Agung Desa Giriwinangun
NO
MASALAH RINCIAN MASALAH
DAMPAK
1. Kemampuan
manajemen dan usaha anggota
kelompok tani ▪ Pengurus dalam pengorganisasi-
an kelompok lemah. ▪ Kurang perencanaan usaha
▪ Sulit mendapatkan pupuk bersubsidi untuk kebun
▪ Kondisi pohon karet tua dan serangan penyakit jamur upas
▪ Penyakit ternak sapi ▪ Kesulitan memenuhi pakan
ternak sapi ▪ Keamanan ternak dari pencurian
▪ Kelompok lemah ▪ Tidak berorientasi
produksi ▪ Pendapatan tidak
maksimal ▪ Pendapatan terus
menurun ▪ Ternak tidak tumbuh
gemuk secara maksimal ▪ Pembatasan populasi
ternak yang dipelihara 2.
Sumberdaya manusia
▪ Pendidikan pengurus dan anggota rendah
▪ Kurang pengetahuan tentang cara berorganisasi yang baik.
▪ Kelompok belum dapat menganalisis potensi
dan peluang ▪ Tidak dapat menyusun
rencana strategi 3.
Jaringan Kerjasama
anggota ▪ Tidak ada lagi kegiatan bersama
untuk peningkatan usaha kebun dan ternak.
▪ Anggota dalam menjalankan usaha dan memecahkan masalah
condong individual. ▪ Mekanisme pemasaran hasil
usaha kurang menguntungkan tengkulak
▪ Kepercayaan,jejaring,norma yang pernah terbentuk
melemah. ▪ Kelompok lemah
▪ Tidak ada saling tukar Informasi sesama
anggota kelompok ▪ Tidak ada transfer
pengetahuan ▪ tidak ada pertemuan
rutin ▪ Penurunan pendapatan
akibat pemasaran ke tengkulak
Sumber : hasil olah data
5.7. Harapan yang Diinginkan Anggota Kelompok Tani
Keberadaan kelompok tani Karya Agung dapat menjadi sarana dalam upaya peningkatan pendapatan bagi keluarga petani yang bergerak pada usaha perkebunan
karet dan peternakan sapi. Disamping bertujuan untuk menciptakan keharmonisan hubungan sosial kemasyarakatan antar anggota, sebagai wadah upaya penyelesaian
masalah sosial yang dirasakan, untuk upaya pengembangan diri serta sebagai wadah berbagi pengalaman diantara anggota. Melalui kelompok tani diharapkan dapat
61
meningkatkan kapasitas individu yaitu meningkatkan pengetahuan dan wawasan berpikir para anggota, meningkatkan kapasitas kelembagaan, yaitu membangun
kelembagaan kelompok tani mengenai pembenahan fungsi kepengurusan, menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kegotongroyongan, serta membangun norma-norma atau
aturan-aturan dalam usaha mereka. Karena dalam kegiatan kelompok tani di samping dituntut bekerja ekonomis produktif juga dituntut suatu kemampuan manajerial dalam
mengelola usaha yang sedang dijalankan. Dalam kaitan ini dapat berupa menggali dan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di lingkungan untuk keberhasilan
kelompok. Selain itu juga diharapkan dapat menumbuhkembangkan sikap-sikap berorganisasi dan pengendalian emosi yang semakin baik serta dapat menumbuhkan
rasa kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan, kepedulian dan kesetiakawanan, baik diantara anggota kelompok maupun kepada masyarakat secara luas. Salah seorang
Responden Bapak Brs mengatakan. Harapan Kami agar kelompok tani dapat berkembang dan aktif kembali, bila
kelompok kuat dapat dijadikan wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dalam berkebun dan beternak sapi. Masalah-masalah yang
kami rasakan selama ini dapat dicarikan penyelesaiannya melalui kelompok. Kelompok juga dapat dijadikan alat untuk berhubungan dengan pemerintah.
Pada dasarnya yang diharapkan kelompok tani Karya Agung yaitu meningkatkan produktifitas hasil ternak sapi dan perkebunan karet mereka sehingga dapat
meningkatkan pendapatan keluarga.
5.8. Ikhtisar