Manajemen Kelompok Kerangka Pemikiran

16 a. Dalam meningkatkan ketrampilan yaitu orientasi kegiatan berdasarkan kebutuhan dan mengadakan pertemuan rutin yang berkelanjutan untuk mendiskusikan pengetahuan dan ketrampilan, serta pengalaman dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan teknologi, budidaya, penyediaan sarana produksi, pemasaran, dan analisis usaha. mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART, administrasi, dan kerjasama yang baik secara berkelompok. b. Pengembangan sebagai unit produksi yaitu merencanakan dan menentukan pola usaha yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam bidang teknologi, sosial, pemasaran, sarana produksi, dan sumberdaya alam. Menyusun rencana usaha seperti: Rencana Definitif Kelompok RDK, dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok RDKK, termasuk rencana permodalan, gerakan bersama. c. Melaksanakan kegiatan untuk kepentingan bersama seperti menerapkan teknologi tepat guna yang telah disepakati, pengadaan sarana produksi, pemasaran, pemberantasan hama penyakit, pelestarian sumberdaya alam, dan lain sebagainya. d. Sebagai Wahana Kerjasama yaitu mengadakan pembagian tugas, baik pengurus maupun anggota kelompok, sehingga seluruh anggota kelompok bisa berperan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompoknya. Dan menjalankan administrasi kelompok secara tertib, meliputi catatan anggota kelompok, inventarisasi kekayaan kelompok, hasil-hasil pertemuan, keuangan, surat-menyurat, buku tamu. e. Sebagai kelompok usaha yaitu menganalisis potensi pasar dan peluang untuk mengembangkan komoditas dan meningkatkan kelompok menjadi kelompok usaha bersama agribisnis KUBA. Berdasarkan praktek lapangan pemetaan sosial dan evaluasi program, kondisi kelompok tani Karya Agung ialah juga berorientasi pada kebutuhan, namun belum ada pertemuan rutin. Dalam menghadapi masalah, anggota menyelesaikan secara individu. Belum pada tahapan merencanakan dan menentukan pola usaha yang menguntungkan, kurang terjalin kerjasama dalam menerapkan teknologi tepat guna untuk memanfaatkan sumberdaya dan pemasaran serta tidak tampak pembagian tugas antara pengurus dan anggotanya.

2.7. Manajemen Kelompok

Manajemen mempunyai pengertian yang luas, terutama cara mengelola sumberdaya manusia. Handoko 1987 mengemukakan bahwa manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan penetapan apa yang akan dilakukan, pengorganisasian perancangan dan penugasan kelompok kerja, penyusunan personalia penarikan, seleksi, pengembangan, pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja, pengarahan motivasi, kepemimpinan, integrasi, dan pengelolaan konflik, dan pengawasan. 17 Menurut Flippo dalam Handoko 1987 yang dimaksud dengan manajemen sumberdaya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumberdaya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Pemahaman manajemen sumberdaya manusia dapat digunakan sebagai pengembangan sumberdaya manusia oleh kelompok tani Karya Agung, agar tercapai tujuan-tujuan anggota untuk dapat menguatkan kelompok tani Karya Agung. Keberhasilan pengelolaan organisasi kelompok tani sangat ditentukan kegiatan pendayagunaan sumberdaya manusia. Penguatan kelompok itu sendiri selain mencarikan program dan strategi pemecahan masalah usaha kebun dan ternak yang dihadapi anggota, juga dapat melakukan pengembangan sumberdaya manusia melalui pembinaan, pendampingan maupun pelatihan manajemen kelompok. Pelaksanaan pengembangan harus sesuai dengan situasi dan kondisi anggota kelompok tani Karya Agung.

2.8. Kerangka Pemikiran

Untuk kepentingan kajian ini, pengertian penguatan kelompok merujuk pada konsep yang diutarakan Sumpeno dan Darmajanti. Maka defenisi penguatan kelompok dapat diartikan pengembangan kapasitas mencakup peningkatan pengetahuan, membangun kerja kelompok, jaringan dan kemampuan individu serta organisasi agar terbangun sinergi antar pelaku untuk mengatasi masalah secara bersama, sehingga tujuan dapat dicapai lebih efektif dan efisien yang berdampak pada peningkatan penghasilan. Pengembangan masyarakat merupakan suatu perubahan yang terencana dan relevan dengan persoalan dan masalah lokal yang dihadapi oleh para anggota kelompok Tani Karya Agung yang dilaksanakan secara khas dengan cara-cara yang sesuai dengan kapasitas, norma, nilai, persepsi dan keyakinan anggota kelompok dimana prinsip partisipasi dikedepankan. Masalah yang dihadapi kelompok tani Karya Agung adalah permasalahan kelemahan kelompok dalam pengembangan manajemen dan usaha anggota kelompok tani, kwalitas sumberdaya manusia yang rendah dan jaringan kerjasama anggota 18 kelompok. Untuk dapat memecahkan masalah harus diketahui potensi yang dimiliki kelompok agar dapat digunakan untuk menyusun langkah-langkah penguatan kelompok. langkah-langkah dilakukan melalui perumusan strategi yang dapat dikembangkan dalam penguatan kelompok untuk mengembangkan usaha. Kajian ini tidak terlepas dari langkah-langkah pengembangan kapasitas kelompok yang berkelanjutan dalam upaya meningkatkan pendapatan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi penguatan kelompok tani meliputi potensi lahan atau sumberdaya alam yang tersedia, kapasitas kelompok baik pengurus dan anggota dalam melaksanakan fungsi dan juga mencakup partisipasi anggota dan pengurus. Modal sosial yang ada antara para anggota, pengurus dan masyarakat berupa kepercayaan, jejaring yang terbangun dan nilainorma yang berlaku. Karakteristik anggota yaitu pengetahuan yang dimiliki komunitas petani, ketrampilan dalam menjalankan kegiatan usaha ternak. Faktor eksternal yang mempengaruhi Kelompok tani meliputi faktor-faktor yang datang dari luar yaitu Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan perikanan berikut jajaran dibawahnya termasuk petugas peternakan di Kecamatan, pendidikan dan pelatihan tentang usaha peningkatan kapasitas kelompok, bimbingan PPL, kelembagaan lain atau dinas terkait yang mempunyai hubungan pengembangan kapasitas kelompok serta dunia usaha swasta yang terlibat dalam usaha tani kebun dan ternak dan pola kerjasama yang berlaku pada komunitas desa, serta akses pemasaran hasil kebun dan ternak yang dimanfaatkan oleh kelompok tani Karya Agung Desa Giriwinangun. Potensi kelompok, faktor internal dan eksternal mempengaruhi strategi penguatan kelompok tani Karya Agung hingga dapat mencapai kelompok tani yang dikategorikan berhasil dengan ukuran indikator yang dipakai yaitu manajemen usahatani yang baik, meningkatnya ketrampilan kelompok tani, perencanaan pola usaha yang menguntungkan, meningkatnya kerjasama, mampu menganalisis potensi dan peluang. Faktor-faktor eksternal dan internal, berpengaruh terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani. Dari beberapa permasalahan yang diidentifikasi kemudian dipilih masalah prioritas yang paling mendesak dan paling memungkinkan yang ditangani sesuai dengan sumberdaya yang dimiliki oleh petani peternak. Faktor-faktor 19 tersebut akan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT kualitatif bersama komunitas kelompok tani sehingga menghasilkan alternatif rancangan strategi hingga menghasilkan strategi penguatan kelompok tani. Penguatan kelompok tani diharapkan akan mencapai suatu keadaan kelompok yang berhasil dengan indikator manajemen usahatani yang baik, meningkatnya ketrampilan kelompok tani, melakukan perencanaan pola usaha yang menguntungkan, meningkatnya kerjasama antara anggota kelompok dan dengan pihak luar kelompok, untuk pengembangan usaha serta mampu menganalisis potensi dan peluang yang ada pada kelompok tani itu sendiri. Tujuannya dari rancangan program strategi penguatan kelompok tani adalah terwujudnya peningkatan pendapatan dan penghasilan anggota melalui usahatani, yang ditandai dengan peningkatan dan pengembangan manajemen usahatani, jaringan kerjasama anggota kelompok, serta peningkatan pengetahuan sumberdaya manusia dalam proses produksi yang efektif. Usahatani yang dikembangkan adalah usahatani yang terintegrasi antara kebun karet dan ternak sapi kedua usaha ini saling mendukung sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Dengan dampak yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, khususnya anggota kelompok tani Karya Agung. Secara lebih ringkas, kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 1. 20 Gambar 1 : Kerangka berpikir Penguatan Kelompok Tani Karya Agung kelompok tani yang berhasil, indikator : - Manajemen usahatani baik - Meningkatnya ketrampilan kelompok tani - Perencanaan pola usaha yang menguntungkan - Meningkatnya kerjasama - Mampu menganalisis potensi dan peluang Peningkatan penghasilan dan kesejahteraan Integrasi usahatani Kebun dan Ternak Strategi penguatan kelompok tani Masalah 1. Pengembangan manajemen dan usaha anggota kelompok tani 2. Sumberdaya Manusia 3. Jaringan kerjasama anggota Faktor Internal - LahanSDA - Modal sosial - Kepercayaan - Jejaring - Nilainorma - Kapasitas kelompok - Karakteristik anggota - Pengetahuan - ketrampilan Faktor Eksternal - Dinas Perkebunan - Dinas Peternakan dan Perikanan - Bimbingan PPL - Kelembagaan lain : Dinas terkait, bank, Swasta. - Pendidikan dan pelatihan - Akses pemasaran - Potensi yang dimiliki kelompok 21

III. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Kelompok Tani Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

16 102 68

Distribusi pendapatan usaha tani jeruk menurut faktor produksi di desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 43 78

Hubungan peran kelompok tani dengan produktivitas usaha tani benih padi: studi kasus Kelompok Tani Surya Bangkit di Desa Mandalawangi, Kecamatan, Sukasari, Kabupaten Subang

5 23 129

Penguatan Kelembagaan Tani Ikan Mina Sari (Studi Kasus di Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Propinsi Jambi)

0 3 134

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 13 111

Analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi di kelompok tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 15 119

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

10 58 119

Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Kampung Kelompok Tani Sehati Desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.

0 4 77

Pemberdayaan kelompok tani karet melalui penguatan modal usaha kelompok (kasus desa teluk sampudau, kecamatan karau kuala, kabupaten Barito Selatan)

0 40 101

Manfaat Program Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Tani Dalam Penguatan Aksebilitas Petani (studi Kasus di Kelompok Tani Bina Harapan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut).

0 0 2