45
5.1.3. Program Inseminasi Buatan IB
Tujuan dari Inseminasi Buatan adalah untuk menghasilkan keturunan sapi yang sehat dan unggul melalui peternakan sapi tradisional yang dimiliki masyarakat dalam
peningkatan pengembangan ternak sapi. Secara khusus tujuan yang diharapkan yaitu : 1 mengembangkan ternak sapi masyarakat agar dapat menghasilkan ternak sapi yang
baik hingga dapat meningkatkan pendapatan, 2 mengembangkan sapi jenis unggulan seperti Simmental, limousin, branggus, brahman maupun jenis sapi Bali dan
penyediaan kebutuhan daging, 3 memperkuat kelembagaan pembangunan di desa atau kelompok tani, 4 meningkatkan penyediaan infrastruktur sosial ekonomi bagi
kelompok tani. Dengan adanya Inseminasi buatan mendatangkan keuntungan dan efesiensi bagi
petani peternak yang tergabung dalam kelompok tani. Saat ini sapi pejantan yang ada bila telah cukup umur dan gemuk dapat dijual tanpa memikirkan pejantan sebagai
faktor pengembangbiakan, dan pemeliharaan sapi jantan dewasa lebih banyak membutuhkan pakan rumput ketimbang sapi betina dewasa hingga dapat menghemat
pakan rumput. Untuk mendukung peningkatan produksi ternak melalui Inseminasi buatan,
Dinas Peternakan dan Perikanan secara rutin menyalurkan benih semen straw atau benih yang dibekukan, melalui petugas-petugas PPL peternakan yang telah
memperoleh ketrampilan untuk melakukan Inseminasi buatan IB di setiap desa. Bagi kelompok tani Karya Agung dan peternak lainnya yang menginginkan
program IB pada ternak sapi mereka tidak dikenakan biaya benih straw dan dibagikan secara gratis. Kegiatan ini merupakan sepenuhnya menuntut partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat komunitas tani yang membutuhkan. Cara perkembangbiakan ternak sapi melalui IB cukup banyak diminati dengan tingginya keinginan anggota
kelompok tani untuk menempuh pengembangan ternak melalui cara kawin Inseminasi buatan.
Kegiatan IB atau kawin suntik pada ternak dilakukan sepanjang tahun tergantung keinginan para peternak untuk melakukan IB pada ternak sapi mereka yang
sedang dalam masa birahi atau siap untuk kawin suntik, petugas IB siap membantu bila diperlukan. Keberhasilan yang dicapai dalam pengembangan ternak melalui cara kawin
Inseminasi buatan di Desa Giriwinangun termasuk kelompok tani Karya Agung sekitar
46
70 persen. Karena tidak semua indukan akseptor sapi yang di IB langsung dapat bunting, ada juga gagal hingga perlu dilakukan IB yang kedua kalinya.
Penyelenggaraan IB merupakan swadaya dan partisipasi masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah dan merupakan salah satu pengembangan masyarakat
komunitas peternak yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Giriwinangun. Bila menginginkan perkembangbiakan demi mendapatkan keturunan yang baik biasanya
kelompok ataupun peternak langsung menghubungi PPL peternakan yang ada untuk melakukan IB.
Dinas Peternakan dan Perikanan serta Petugas PPL di lapangan hanya sebagai petugas atau tim teknis yang melakukan penyuntikan benih kepada sapi betina atau
Indukan milik petani. Dari proses pengembangan ini dapat dilihat bahwa aspirasi yang di inginkan masyarakat atau komunitas tani peternak aras mikro yang menginginkan
pengembangan ternak yang bermutu baik dan unggul melalui pemberdayaan dan pastisipasi mereka di fasilitasi pemerintah aras Makro dengan kebijakan program IB
untuk pengembangan ternak sapi tersebut.
5.2. Pengembangan Kebun Karet