Tindakan Perilaku Petani Pengetahuan, Sikap dan Tindakan 1. Pengetahuan

2.6.3. Tindakan

Menurut Pouson Mahmud, 1997. Konsep perilaku merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam psikologi modern, sikap merupakan mental kesediaan yang terorganisir melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh atas sesuatu yang dinamis terhadap respon seseorang, obyek dan situasi yang saling berhubungan. Dengan demikian sikap adalah kecenderungan seseorang dalam menjawab atau merespon orang lain, suatu ide atau keadaan dalam cara tertentu. Sikap merupakan suatu yang abstrak, tak terlihat tidak terdengar, dan tidak tersentuh. Sikap hanya dapat diduga melalui apa yang dikatakan atau dilakukan seseorang. Cara ini menurut para psikologis disebut hypothctical construrs. Selanjutnya menurut Heubert Kelmen Mahmud, 1997 syarat-syarat perubahan perilaku yang menentukan kepermanenan suatu perubahan adalah: a Kerelaan. Seorang merubah perilakunya hanya ia berharap dapat menerima reaksi yang menyenangkan dari orang lain atau karena ia berharap dapat terhindar dari hukuman. b Identifikasi. Seseorang mungkin mengubah perilakunya terhadap ide-ide baru karena menemukan kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain atau sesuatu kelompok yang mengemukakan ide tersebut. Petani yang bekerjasama dengan sesuatu kelompok diskusi mungkin menerima banyak ide kelompok tersebut karena ia menikmati hubungan yang ada dengan anggota-anggota kelompok tersebut dan karena dia menemukan kepuasan beroganisasi. Pemeliharaan hubungan tergantung apakah hubungan tersebut memuaskan masing-masing pihak. Walaupun perilaku dapat dikendalikan, hal ini bergantung pada hubungan antara orang yang mengarah dan orang atau kelompok yang diidentifikasikan. Jika hubungan ini berakhir dengan memuaskan maka perilaku dapat dirubah. c Internalisasi. Perubahan perilaku akan berlanjut meskipun hubungan dengan orang lain berubah. Saat petani menginternalisasikan sesuatu perilaku yang diubah melalui pengaruh penyuluhan dia tidak akan mengubahnya kembali jika ia tidak berhenti memberikan respek terhadap penyuluh walaupun telah meninggalkan daerah tersebut. Perilaku merupakan suatu tidakan nyata action yang dapat dilihat atau diamati Rogers dan Shoemaker,1989. Perilaku tersebut terjadi akibat adanya proses penyampaian pengetahuan suatu stimulus sampai pada penentuan sikap atau bertindak, dan hal ini dapat dilihat dengan menggunakan panca indera. Pola perilaku seseorang bisa saja berbeda satu sama lain, tetapi proses terjadinya adalah mendasar bagi semua individu, yakni dapat terjadi karena disebabkan, digerakkan, dan ditujukkan pada sasaran. Kast dan Rosenzweig Suparta, 2001. Hal ini berarti bahwa perilaku itu tidak bisa secara spontan dan tanpa tujuan, melainkan harus ada sasaran baik ekplisit maupun inplisit

2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku