Berganda Multiple linear Regression. Formulasi analisis regresi linear berganda yang digunakan adalah:
Keterangan: Ỷ = pendugaan nilai peubah tak bebas
a = intersep b = koefisien regresi ke i, i = 1, 2, ..,n
x = peubah bebas ke i, i = 1, 2, ..., n n = banyaknya peubah data yang terukur
e = error pengganggu Selain itu, dalam aplikasi SPSS dikenal adanya istilah “koefisien korelasi”
r. Harga koefisien korelasi digunakan untuk pengecekan awal apakah benar ada kecenderungan hubungan dan pengaruh yang erat antara variabel bebas dan
terikat, dan bagaimana bentuk kecenderungan hubungan tersebut. Selanjutnya, untuk pengujian signifikansi pada masing-masing hubungan dan pengaruh dalam
regresi dilakukan melalui uji t. Kita dapat menarik kesimpulan harga regresi tersebut melalui perbandingan nilai t hitung dengan t tabel pada taraf signifikasi
tertentu. Untuk pengujian terhadap Multiple linear Regression dapat digunakan uji F
3.9. Definisi Operasional
Dalam upaya menyamakan persepsi terhadap konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian
operasional. Adapun yang dimaksudkan dengan pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.9.1. Karakteristik Petani X
1
Karakteristik petani adalah karakteristik yang melekat pada responden penelitian yang dapat mempengaruh segala aktivitas yang bekaitan dengan
intensitas komunikasi dan usahatani konservasi tanah dan air yang meliputi: Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ ............. + b
n
x
n
+ e
1. X
1.1
. Umur adalah usia responden pada saat penelitian dilaksanakan yang dihitung dengan skala rasio dari hari kelahiran dan dibulatkan ke
ulang tahun yang terdekat yang dinyatakan dengan tahun. 2. X
1.2
. Tingkat pendidikan adalah jumlah tahun dalam keikutsertaan petani dalam proses belajar formal yang dilakukan secara sadar untuk
mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuan individu yang diselenggarakan melalui pendidikan formal. Tingkat
pendidikan ini diukur dengan skala rasio berdasarkan lamanya tahun individu menempuh pendidikan pada saat penelitian ini
dilaksanakan. 3. X
1.3
. Pengalaman berusahatani yaitu lama responden dan lama bekerja
sebagai petani dalam melakukan usahatani, yang diukur dengan skala rasio dalam satuan tahun.
4. X
1.4
. Kepemilikan media massa yaitu saluran komunikasi yang dimiliki oleh petani dalam memproleh informasi tentang konservasi tanah dan
air yang meliputi media cetak dan elektronik dan media tradisional. Pengukurannya berdasarkan jumlah saluran komunikasi yang
dimiliki oleh petani, diukur dengan skala rasio. 5. X
1.5
. Keikutsertaan dalam kelompok yaitu lamanya petani dalam suatu
organisasi atau lembaga yang dapat melakukan kerjasama antar lembagabentuk institusi yang mewadahi terjadinya kerjasama antara
petani dalam penyelesaian kegiatan ekonomi dan sosial dan diukur dengan skala rasio.
6. X
1.6
. Pendapatan petani yaitu besar nilai rupiah dari penghasilan yang diperoleh dari penerimaan keluarga petani baik dari usahatani
maupun dari luar usahatani dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan perbulan.
Pendapatan diukur
dengan satuan
rupiah Rp
menggunakan skala rasio. 7. X
1.7
. Luas lahan garapan petani adalah tanah untuk pertanian yang
dikuasaidigarapdimiliki oleh setiap pelaku utama pertanian dan diukur dengan skala rasio dalam satuan hektar ha.
8. X
8 .
1
. Status kepemilikkan lahan adalah hubungan hukum antar petani
dengan lahan garapannya, yang terdiri dari hak milik, sewa, dan garapanpinjam.
3.9.2. Faktor Lingkungan yang mempengaruhi intensitas komunikasi dan perilaku petani dalam melakukan usahatani Konservasi Tanah dan
Air X
2
Faktor lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor luar karakteristik yang tidak melekat pada diri responden yang dapat mempengaruhi
petani dalam melakukan intensitas komunikasi dan melakukan usahatani konservasi tanah dan air secara berkelanjutan, adapun faktor lingkungan yaitu:
1. X
2.1
. Teknologi usahatani konservasi yaitu suatu paket teknologi usahatani untuk
meningkatkan produksi,
pendapatan dan
kelestarian sumberdaya alam
2. X
2.2.
Permodalan usahatani konservasi yaitu lembaga keuangan pedesaan atau sejenisnya yang dapat memberikan peminjaman biaya atau
kredit untuk petani dalam melakukan usahatani konservasi 3. X
2.3
. Lembaga sosial yaitu suatu wadah atau organisasi masyarakat baik
lembaga formal maupun lembaga non formal yang dapat mendukung kelancaran usahatani konservasi tanah dan air secara
berkelanjutan di daerah penyangga kawasan konservasi taman nasional
4. X
2.4
. Organisasi usahatani konservasi yaitu suatu wadah atau organisasi yang terlibat langsung baik secara struktural maupun secara
operasional dalam perencanaan pembangunan yang bermakna konservasi tanah dan air secara berkelanjutan di daerah penyangga
kawasan konservasi taman nasional. 5. X
2.5
. Nilai sosial budaya yaitu norma dari suatu budaya yang oleh anggotanya sangat dihargai dan dihormati dengan penuh kesadaran
dan kepatuhan oleh setiap anggotanya.
3.9. 3. Intensitas Komunikasi Petani Y