Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

Pangrango TNGP dalam melakukan konservasi tanah dan air secara berkelanjutan. Baik secara vegetatifbiologis, mekanik dan kimiawi. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. 2. Wawancara terbuka, yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan responden untuk mendapatkan data yang belum terungkap dalam koesioner. 3. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian untuk menguji kebenaran jawaban responden. 4. Mencatat data sekunder yang dibutuhkan dari tata usaha dan pelayanan teknis Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGP.

3.5. Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Nazir, 1988. Untuk mempoleh validitas instrumen diusahakan dengan cara: 1 Menyesuaikan daftar pertanyaan dengan judul penelitian, 2 Memperhatikan saran para ahli, dan 3 Berpatokan kepada teori yang ada. Secara rinci pengukuran validitas yang digunakan adalah 1 Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang diukur, 2 Melakukan uji coba alat pengukuran pada sejumlah responden, 3 Menyiapkan tabel tabulasi jawaban dan 4 Menghitung nilai korelasi antar data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan teknik korelasi produk moment. Menurut Arikunto 1982 reliabilitas menunjukkan keterpercayaan suatu alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Lebih lanjut dikatakan suatu instrumen dikatakan baik bila instrumen tersebut tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Hal yang senada dikatakan oleh Sellfiz dalam Black dan Champion 1976 keterandalan suatu instrumen berkaitan dengan kemampuan alat ukur untuk mengukur gejala secara konsisten, teliti dan sebagai alat ukur yang tepat dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mencapai reliabilitas alat ukur yang maksimal telah dilakukan penyempurnaan instrumen melalui pengujian terhadap 20 responden dengan menggunakan rumus Alpha Arikunto, 1982 sebagai berikut: Dimana: r 11 = Koefisien reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan setiap kelompok variabel ∑σ b 2 = Jumlah varian butir σ t 2 = varian total Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha cronbach diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan rank yang sama. Menurut Trinton 2005 kisaran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Nilai alpha cronbach 0,00 – 0,20 artinya kurang reliabel 2. Nilai alpha cronbach 0,21 – 0,40 artinya agak reliabel 3. Nilai alpha cronbach 0,41 – 0,60 artinya cukup reliabel 4. Nilai alpha cronbach 0,61 – 0,80 artinya reliabel 5. Nilai alpha cronbach 0,81 – 1,00 artinya sangat reliabel. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner pada penelitian ini dengan menggunakan metode alpha cronbach menunjukan hasil yang sangat beragam dari setiap variabel pengamatan. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukan angka yang reliabel sebagaimana yang disajikan pada Tabel 1 dibawah ini. k ∑σb 2 r 11 = [ --------][1- ---------] k- 1 σ t 2 Tabel 1. Sebaran Nilai Reliabilitas Pada Setiap Faktor No Peubah alpha cronbach Keterangan 1 Faktor Lingkungan X 2 0,8375 Sangat reliabel 2 Intensitas Komunikasi Y 1 0,9659 Sangat reliabel 3 Perilaku Petani Y 2 0,8077 Reliabel

3.8. Pengolahan dan Analisis Data