USAID, RCS, Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif JKPP dan Amerta yang terlibat langsung dalam pembinaan petani di daerah penyangga kawasan taman
nasional Dengan semakin banyaknya lembaga pemerintahan dan non pemerintahan
yang terlibat dalam pembinaan kelompok tani yang ada di daerah penyangga kawasan taman nasional maka intensitas interaksi dan proses komunikasi petani
dengan pengelola taman nasional dan lembaga lainnya semakin intens dan tinggi. Dari beberapa lembaga yang terlibat langsung dengan kelompok tani
tersebut mereka masing-masing memiliki program dan orientasi yang terprogram dan terpadu. Misalnya Jaringan Kerja Pemetaan Patisipatif JKPP memberikan
bimbingan dan pengarahan pada bagaimana teknik pemetaan lahan dan kawasan, Environmental Service Program ESP merupakan lembaga yang selalu
mendamping dan mengarahkan kepada masyarakat tentang bagaimana cara pengelolaan dan manajemen sumberdaya alam terutama sumber daya air dan
perluasan akses air bersih dan sanitasi kepada masyarakat. Semua program tersebut mengarahkan kepada petani untuk menjaga
keberlangsungan dan keberlanjutan sumberdaya alam yang ada termasuk didalamnya adalah kaidah-kaidah konservasi dalam berusahatani. Dengan
semakin banyaknya lembaga yang terlibat maka untuk menjaga agar tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan program maka koordinasi dan pola
komunikasi yang baik menjadi hal yang penting, salah satu bentuknya adalah pengelolaan secara partisipatif dan kolaborasi.
5.3.3. Intensitas Komunikasi dengan Media Massa Keterdedahan Media
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan kepada khalayak. Media yang paling dominan dalam
berkomunikasi adalah panca indera terutama mata dan telinga, pesan-pesan yang diterima oleh panca indera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk
mengontrol dan menentukan sikap terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.
Adapun yang dimaksud media massa dalam penelitian adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada penerima atau khalayak
dengan menggunakan alat-alat berkomunikasi mekanis seperti surat kabar, brosur,
leflet, film, radio, televisi dan internet. Intensitas komunikasi dengan media atau keterdedahan media yang maksud adalah pengaruh dari beberapa media yang
tanpa disadari telah dapat merubah pola dan perilaku masyarakat atau petani di daerah penyangga kawasan taman nasional dalam berusahatani baik yang
menyangkut tentang pertanian secara umum maupun teknik pertanian yang bermakna konservasi tanah dan air serta terhadap pelestarian alam sekitarnya.
Berdasarkan Tabel 14 bahwa kondisi intensitas komunikasi terhadap media atau keterdedahan media termasuk kedalam kategori penilaian tinggi 87,1.
Tingginya tingkat intensitas komunikasi dengan media tidak terlepas dari banyaknya lembaga yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap
keberlangsungan sumberdaya alam tersebut, masing-masing lembaga tersebut memiliki media untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan misalnya dalam
bentuk folder, leflet ataupun dalam bentuk siaran radio. Adapun media yang paling banyak digunakan adalah media televisi, radio dan folder.
5.3.5. Intensitas Penyuluhan
Penyuluhan merupakan salah satu instrumen yang terpenting dalam pembangunan pertanian. Penyuluhan pertanian telah banyak merubah pola dan
perilaku masyarakat dan petani dalam menerapkan inovasi dan teknologi pertanian. Tujuan dari pada penyuluhan ini adalah membantu para petani untuk
mau dan mampu merubah pola pikir dan tindakan kearah yang lebih maju dan mandiri dalam berusahatani sehingga mampu dalam menghadapi persaingan
bebas. Adapun yang dimaksud dengan intensitas penyuluhan dalam penelitian
adalah seberapa banyak intensitas dan frekuensi serta interaksi dengan penyuluh pertanian dan kehutanan terkait dengan pola usahatani di daerah penyangga
kawasan konservasi taman nasional. Berdasarkan Tabel 14 bahwa tingkat intensitas penyuluhan petani di daerah penyangga kawasan konservasi taman
nasional termasuk kedalam kategori penilaian tinggi 91,8. Tingginya tingkat intensitas penyuluhan di daerah ini disebabkan karena keempat desa tersebut
merupakan contoh desa model konservasi dan merupakan daerah penyangga kawasan taman nasional yang perlu mendapat perhatian secara serius dan
maksimal guna terjaga kelestariannya.
5.4. Perilaku Petani dalam Melakukan Konservasi Tanah dan Air